{Bagian 8}

6 2 0
                                    

"Jadi Nona Filadelfo-"

"Maaf yang mulia, tapi yang mulia bisa panggil saya Astrella saja." Potong Astrella dengan tersenyum.

"Ah, baik kalau begitu Nona Astrella. Apa anda sudah mempunyai teman?"

"Sepertinya sudah yang mulia."

"Sepertinya?"

"Iya, karena mereka tidak berbalas surat seperti kita." Jawab Astrella sambil tertawa anggun.

Aku pun juga tertawa mendengar candaannya.

"Jadi begitu... Kalau begitu apa saya boleh tahu nama teman-teman Nona? Siapa tahu saya juga bisa berteman dengan mereka."

"Oh, nama mereka Nona Emerald." Kata Astrella sambil menahan tawa.

"Me...reka..?" Tanyaku bingung.

"Iya yang mulia, kebetulan sekali mereka kembar." Jawab Astrella sambil tertawa kecil.

"Oh begitu." Kataku sambil tertawa anggun.

'Jadi countess dan count Emerald punya anak...'

"Kalau yang mulia mau, yang mulia bisa mengajak mereka minum teh bersama. Atau... Mau saya panggilkan saja dan kita bisa minum teh di kediaman saya?" Tanya Astrella dengan tersenyum.

"Wah... Kalau begitu bolehkah saya ikut pesta minum teh di kediaman Nona Astrella?"

"Tentu saja yang mulia, saya akan merasa terhormat jika yang mulia datang." Jawab Astrella sambil tersenyum.

'Dia selalu tersenyum, sikapnya juga anggun... Aku sampai tidak percaya dia berasal dari golongan bawah... Astrella juga sangat cantik, rambutnya yang berwarna pink ternyata bersinar indah saat terkena sinar matahari, matanya yang berwarna biru gelap juga sangat imut!'

°°°

Tak lama kemudian, Astrella pergi dan aku kembali ke kamarku.

"Selamat yang mulia!" Sapa Larisa dengan antusias.

"Eh? Kenapa?" Tanyaku.

"Yang mulia akhirnya memiliki teman!" Balas Larisa lagi.

"E-eh... Tapi kalian kan juga temanku... Katty juga." Kataku tersenyum sambil tersipu.

"Yang mulia..." Kata Larisa takjub.

"Sudahlah... Tak usah dipikirkan..." Kataku tersenyum dan duduk di sofa.

"Bagaimana bisa yang mulia, yang mulia baru saja menganggap kami teman... Kami merasa terhormat." Kata Larisa sambil berbinar-binar.

"Ah, iya... Hehe.." Kataku tertawa kecil.

"Yang mulia, sepertinya kita harus membeli makanan untuk kucing dan peralatan lainnya." Kata Ione sambil menggendong Katty.

"Ah, iya benar... Kalau begitu besok aku akan pergi keluar." Kataku tersenyum.

"Baik yang mulia." Jawab Ione.

°°°

Malam akhirnya tiba, seperti biasa sebelum tidur setelah makan malam aku mengirimkan burung merpati sihir ke kamar dayang Cerelia.

'Isi suratnya masih sama seperti kemarin... Yasudah-lah, masih tersisa beberapa hari lagi...'

Akhirnya aku pergi tidur setelah membaca surat itu.

Di istana selir.

"Ternyata benar Cenora sedang memata-matai-ku..." Gumam Cerelia sambil melihat ke arah jendela kamarnya.

Queen 15 Years [Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang