{Bagian 6}

6 3 0
                                    

"𝘒𝘢𝘬! 𝘒𝘢𝘬! 𝘓𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘪𝘩𝘪𝘳!" 𝘒𝘢𝘵𝘢𝘬𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 berusi𝘢 𝘦𝘯𝘢𝘮 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯.

"𝘞𝘢𝘩, 𝘊𝘦𝘯𝘰𝘳𝘢 heb𝘢𝘵." 𝘑𝘢𝘸𝘢𝘣 𝘚𝘩𝘢𝘳𝘪𝘬 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘴𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘴𝘢𝘱 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘭𝘢𝘬𝘶.

"Iya... Hebat ya..." Gumam-ku yang sekarang ada di kamar Sharik sendirian.

"Kakak juga hebat... Bisa tiba-tiba hilang... Kakak kemana sih?" Kataku sambil mencari sesuatu yang bisa dijadikan petunjuk.

Aku mencari di bawah ranjang, kloset pakaian, laci-laci, meja-meja, dan ruang rahasia bawah tanah kakakku.

"Pasti belum ada yang cari di sini kan? Yang tahu tempat ini kan cuman aku dan Sharik saja." Gumam-ku sambil memasuki ruang rahasia dan menutup pintu masuk.

Di ruangan itu terdapat buku-buku tua dan sebuah meja juga kursi untuk membaca. Tempat itu memang gelap saat awal memasukinya lewat tangga, tapi saat memencet tombol lampu akan terlihat sebuah lampu yang cahayanya terpantul dengan berlian berwarna-warni di seluruh ruangan.

'Masa Sharik sembunyi di sini? Kenapa lama banget?'

Aku berjalan menelusuri setiap ruangan itu, tapi hasilnya nihil. Sharik tidak ada di ruangan itu, yang aku lihat hanyalah rak-rak dan buku-buku tua berdebu. Akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke kamar Sharik dan pergi ke istana utama.

°°°

"Yang mulia sudah kembali?" Sambut Fidelio saat aku masuk ke ruang kerjaku.

"Iya."

"Apakah anda menemukan sesuatu?"

"Tidak, aku heran dia pergi kemana."

Fidelio terdiam sejenak. "Yang mulia, tadi ada utusan dari Kerajaan Crystalion mengirimkan surat ini kepada anda." Kata Fidelio sambil memberikan surat bercap stempel Kerajaan Crystalion.

Aku pun membuka surat itu yang isinya bertuliskan:

"𝙺𝚎𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚑𝚘𝚛𝚖𝚊𝚝 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚞𝚕𝚒𝚊 𝚁𝚊𝚝𝚞 𝙺𝚎𝚛𝚊𝚓𝚊𝚊𝚗 𝙲𝚑𝚛𝚢𝚜𝚊.
𝚂𝚊𝚢𝚊 𝙺𝚊𝚒𝚜𝚊𝚛 𝚂𝚘𝚌𝚛𝚊𝚝𝚎𝚜 𝙺𝚊𝚕𝚏𝚊𝚗𝚒 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝙺𝚎𝚔𝚊𝚒𝚜𝚊𝚛𝚊𝚗 𝙲𝚛𝚢𝚜𝚝𝚊𝚕𝚒𝚘𝚗.
𝙼𝚎𝚗𝚐𝚞𝚗𝚍𝚊𝚗𝚐
𝚊𝚗𝚍𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚊𝚍𝚒𝚛𝚒 𝚊𝚌𝚊𝚛𝚊 𝚞𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚊𝚑𝚞𝚗 𝚙𝚞𝚝𝚛𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚒, 𝙿𝚊𝚗𝚐𝚎𝚛𝚊𝚗 𝙼𝚊𝚑𝚔𝚘𝚝𝚊 𝚂𝚎𝚋𝚊𝚜𝚝𝚒𝚊𝚗 𝙺𝚊𝚕𝚏𝚊𝚗𝚒 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚎 16. 𝚂𝚊𝚢𝚊 𝚑𝚊𝚛𝚊𝚙 𝚊𝚗𝚍𝚊 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚍𝚊𝚝𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚝𝚊𝚗𝚐𝚐𝚊𝚕 29 𝙳𝚎𝚜𝚎𝚖𝚋𝚎𝚛 𝚝𝚊𝚑𝚞𝚗 𝚒𝚗𝚒.
𝚂𝚎𝚔𝚒𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑.

Queen 15 Years [Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang