Pengantar untuk Revolusi yang Dikhianati Edisi Bahasa Indonesia

6 0 0
                                    

Penerbitan Revolusi yang Dikhianati edisi Bahasa Indonesia adalah sebuah peristiwa yang penting dan patut dirayakan oleh seluruh kaum Marxis revolusioner dimanapun. Dengan populasi 230 juta, Indonesia adalah negara terpadat keempat di dunia. Indonesia memiliki populasi muslim yang terbesar di dunia. Tetapi ia juga memiliki satu sejarah yang revolusioner, yang ditandai oleh kepahlawanan yang besar dan tragedi yang pahit.

Karya ini terutama penting untuk Indonesia, dimana gerakan Komunis sangatlah kuat dahulu kala, dengan dukungan jutaan buruh dan tani. Partai Komunis Indonesia pada saat itu adalah partai komunis ketiga terbesar di dunia. Namun pada saat yang menentukan, partai ini luluh lantak. Tidak akan ada yang bisa mengetahui persisnya berapa kaum buruh dan tani Indonesia yang dibantai pada tahun 1965. Pembantaian ini mungkin adalah Holocaust yang paling kejam yang dialami oleh gerakan buruh dalam sejarah.

Dalang pembantaian ini adalah negara imperialis “demokratik” AS. Pembunuhan sistematis ini direncanakan dan diorkestra oleh CIA, dan dilaksanakan oleh agen-agen lokal mereka, yakni para jendral reaksioner Indonesia, yang memprovokasi angkara massa lumpenproletar dan memberikan arahan kepada mereka untuk membunuh kaum komunis Indonesia. Tetapi mereka bukanlah satu-satunya pihak yang bertanggungjawab.

Di tulisan yang lain, saya telah menjelaskan peran fatal yang dimainkan oleh para pemimpin PKI sendiri, yang dengan patuh menjalankan kebijakan “dua tahap”nya Stalinis, yang menundukkan kelas pekerja di bawah kaum borjuis nasional progresif dan Sukarno. Kebijakan yang keliru ini, yang mengakibatkan kekalahan pada tahun 1965, didikte, bukan di Washington, tetapi di Moskow dan terutama di Beijing.

Selama berpuluh-puluh tahun, gerakan komunis di Indonesia, seperti halnya di negeri-negeri yang lain, mengikuti garis Stalin. Para pemimpin komunis ini mengikuti setiap pelintiran dan tikungan yang didikte oleh Moskow, dan lalu oleh Beijing. USSR dan RRC dipuji sebagai model “sosialisme”. Namun pada akhirnya USSR runtuh dan Tiongkok niscaya telah mengambil jalan kapitalisme.

Ini membuat banyak orang mengambil kesimpulan bahwa sosialisme telah gagal. Akan tetapi, yang gagal di Rusia dan Tiongkok bukanlah sosialisme seperti yang dimengerti oleh Marx atau Lenin, tetapi karikatur birokratik dan totaliter dari sosialisme. Sekarang, 20 tahun setelah jatuhnya USSR, akan sia-sia bila kita mencoba mencari di tulisan-tulisan mantan kaum Stalinis penjelasan mengenai apa yang terjadi di Uni Soviet. Walaupun begitu, penjelasan ini eksis dan ini ditulis puluhan tahun yang lalu oleh seorang revolusionis besar dari Rusia, Leon Trotsky.

Revolusi yang Dikhianati adalah salah satu karya Marxis terpenting. Karya ini adalah satu-satunya analisa Marxis yang serius mengenai apa yang terjadi pada Revolusi Rusia setelah kematian Lenin. Tanpa pemahaman penuh akan karya ini, mustahil bagi kita untuk mengerti mengapa Uni Soviet runtuh dan peristiwa-peristiwa sepuluh tahun belakangan ini di Rusia dan juga dalam skala dunia.

Revolusi Oktober Dibenarkan

Bagi kaum Marxis, Revolusi Oktober 1917 adalah satu peristiwa terbesar di dalam sejarah umat manusia. Bila kita mengecualikan episode Komune Paris yang megah dan singkat, maka untuk pertama kalinya kelas buruh berhasil menumbangkan penindasnya dan setidaknya memulai tugas merubah masyarakat ke arah sosialisme.

Revolusi Oktober telah dibenarkan sepenuhnya oleh sejarah. Seperti yang ditunjukkan oleh Leon Trotsky di Revolusi yang Dikhianati, untuk pertama kalinya sosialisme diuji, bukan dalam bahasa dialektika, tetapi dalam bahasa besi-baja, batu bara, listrik, dan semen. Ekonomi ternasionalisasi yang terencana, yang dibawa oleh Revolusi Oktober, berhasil dalam waktu yang sangat pendek mengubah sebuah ekonomi yang terbelakang seperti Pakistan hari ini menjadi negeri terkuat kedua di muka bumi.

Akan tetapi, Revolusi Oktober terjadi, bukan di sebuah negeri kapitalis maju seperti yang diharapkan oleh Marx, tetapi di sebuah negeri dengan keterbelakangan yang sangat parah. Untuk memberikan satu gambaran mengenai keadaan yang dihadapi oleh Bolshevik, dalam hanya satu tahun, pada tahun 1920, 6 juta rakyat mati kelaparan di Uni Soviet.

REVOLUSI YANG DIKHIANATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang