episode ketiga

357 33 2
                                    


episode ketiga

CERITA SUKSES BIASANYA DIAWALI DENGAN

KEBERANIAN MENGAMBIL RISIKO.

An artist is somebody who produces things that people don't need to have.

[ANDY WARHOL, THIRTY ARE BETTER THAN ONE ANDY WARHOL]

"Maksud kamu apa sekarang minta putus?" tanya cowok itu, menatap kekasihnya yang bibirnya masih terkatup rapat.

"Aku nyerah aja deh, Raf. Aku nggak mau nerusin ini lagi."

"Tapi kenapa?" Menyadari cewek itu sepertinya akan kabur demi menghindarinya, dia pun menghambur dan menahan tangannya dengan cepat. Cewek itu awalnya membuang muka, tapi akhirnya memberanikan diri untuk balas menatapnya.

Meskipun hatinya terasa ngilu, dia tetap berusaha mempertahankan suaranya tetap lembut dan membujuk, "Memangnya selama pacaran, aku pernah bikin salah sama kamu?"

Cewek itu menggeleng, tampak sangat merasa bersalah. "Justru sebaliknya, Raf. Kamu pacar terbaik yang pernah aku punya."

"Kamu berhak dapat yang lebih baik ketimbang aku, Raf."

"Nggak." Cewek itu menggeleng. "Yang aku butuhin dari kamu hanya balas mencintaiku dengan sama besarnya. Bukannya menciptakan luka baru yang malah bikin hati aku hancur berkeping-keping kayak gini."

"Tapi aku udah berusaha, Raf!" serunya frustrasi. "Kamu lihat sendiri. Tapi ternyata aku nggak bisa mencintai dua orang dalam waktu bersamaan."

"Tapi dia sudah tinggal sejarah." Sesaat dia tampak ragu, haruskah dia melanjutkan ucapannya. "Dia bahkan... udah tak ada di dunia ini lagi."

"Selagi aku masih mencintai dia, Mikael akan selalu hidup di hatiku. Dan kamu..., kamu hanya akan dapat—" Tatapan cewek itu tertuju bingung padanya, lalu ke arah orang-orang di luar frame. "Ng, ng, line please?"

"CUT!" teriak sutradara dari balik kamera. Nggak hanya dia, para kru pun menggerutu berjamaah.

"'...hanya akan dapat sisa-sisa perhatianku saja.'" Tangan Soren masih menggenggam erat pergelangan tangan Michelle. Dia lalu berbisik sedekat mungkin di telinga cewek itu, lirih tapi dipastikan jelas terdengar olehnya. "For God's sake, Chelle, hari ini udah sembilan kali take dan masih lupa juga?!"

Perlu ditambahkan juga, ini sama sekali bukan adegan yang sulit. Dia dan Michelle berperan sebagai sepasang kekasih yang mengakhiri hubungannya di taman belakang. Saking gampangnya, aktor dan aktris in general bisa menyelesaikannya dalam satu jam saja. Tapi nggak dengan mereka, sudah dua hari berturut-turut mereka stuck di adegan yang sama, di taman yang banyak nyamuknya ini.

Ugh!

"Soriii! Kan dari dulu kan pernah bilang, gue tuh punya learning disability. Aku susah banget ngapalin dialog yang panjang-panjang."

"Panjang dari mananya? Cuman dua kalimat, Chelle! DUA KALIMATshit! Jangan nangislah. Yang gue harepin dari lo cuman sikap profesional lo."

Dulu, ketika PH yang bekerja sama dengan streaming app akhirnya mengumumkan daftar cast Beautiful Stranger, webseries yang diadaptasi dari novel bestseller, Soren paling excited ketika tahu akan beradu akting dengan Michelle Hakim. Meskipun hanya setahun lebih tua dari dirinya, filmography Michelle lumayan panjang—termasuk jadi karakter pendukung tapi cukup penting di film horor yang disutradari oleh Raka Wowor.

Soren mengira bisa belajar banyak dari aktris muda sekaliber dia, syukur-syukur bisa mengikuti jejak kesuksesannya. Dia benar-benar nggak tahu, status 'anak emas' Michelle di dunia entertainment didapatnya lewat koneksi. Cewek itu masih ada hubungan kerabat dengan pemilik stasiun televisi terbesar di negeri ini. Ayah Michelle juga dikabarkan pengusaha sukses di Bengkulu sana. Belakangan, fakta lain terungkap saat nongkrong bareng orang dalam PH. Ternyata oh ternyata... alasan Raka Wowor melibatkan Michelle nggak lain karena ayahnya bersedia invest di film itu.

"But I'm trying okay? Swear on my daddy's life." Michelle terdiam sesaat, lalu balas melotot pada Soren. "Betewe, sumpah ya, lo kok galak banget sih?! Bener-bener nggak nyangka. Berbanding terbalik sama yang gue liat di Romeo dan Cinderella!"

Soren menarik napas dalam-dalam, meredam keinginannya untuk mengguncang-guncang bahu cewek itu. "Lo tahu kan kalo yang lo tonton itu sinetron dan gue meranin karakter yang segala sesuatunya didikte sepenuhnya oleh penulis skrip? I'm not Romeo at all!"

Michelle memutar bola matanya. "Obviously!"

Soren nggak sengaja bertukar tatap dengan Raden, sutradara mereka. Alih-alih terlihat akan menjadi penengah masalah ini, pria setengah baya itu justru memohon lewat kernyit alis tebalnya supaya dia mengalah.

The fuck?!

....

....

Tapi... ada benarnya juga sih, pikir Soren kemudian. Sia-sia aja menang di situasi seperti ini. Terkadang solusi yang harus diambil justru... mengambil jalan damai.

"Listen, Chelle. Lo dan gue sama-sama udah nggak nyaman berlama-lama di taman sialan ini. Gue pengen istirahat, nonton TV, dan tidur cepat supaya bangun tepat waktu buat syuting episode selanjutnya. Gue juga yakin banget lo nggak akan ngebiarin nyamuk ngebahayain kulit mulus lo."

Michelle terbelalak dan menatap panik ke sekitar. Sepertinya dia baru ngeh dengan keberadaan makhluk-makhluk pengisap darah itu.

Masih dengan suara lembut, Soren pun melanjutkan, "Kita coba lagi, dan kali ini lo usahain supaya nggak lupa lagi dialognya. Do we have a deal?"

"Ugh, fine! Gue juga males seharian ini ngeliat komuk lo doang."

The feeling is mutual, jawab cowok itu dalam hati. 


--

Fun fact: How To Be Single adalah novel terakhir Bangse yang karakter utamanya adalah public figure. Jadi seneng banget punya alasan ngoprek-ngoprek riset lama tentang proses syuting dan dramanya. 

And p.s. I love Soren. Baik namanya maupun orangnya wkwkwk! Waktu ngerancang karakter ini, Bangse langsung kepikiran Mikkel Jensen, model asal Denmark. He's so beautiful, I can't. I just can't! Bangse nggak punya pilihan selain jadiin dia referensi buat novel ini.

Saking sukanya, sempat kepikiran buat bikin Soren bertato banyak kayak Mikkel juga. Tapi setelah mempelajari plotnya sekali lagi, sepertinya tato malah bikin ribet beberapa bagian dalam novel. Jadi batal deh. Hahahaha! 

 Hahahaha! 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happiness Can't Buy Money (PREORDER NOW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang