•TENTANG LUKA•(16)

387 49 28
                                    

Beberapa hari lalu yewon sudah benar benar memantapkan niatnya untuk menarik namanya dari sekolah,ia tak melanjutkannya karna khawatir pada kandungannya yang kian membesar,dan juga kejadian tempo itu sangat beberi kesan pada yoongi yang kini mulai tak lagi berurusan dengan ayahnya.juga ibunya terus menceramahinya saat tau yewon di culik mantan suaminya itu

Kini hari hari yang yewon jalani akan selalu di pantau yoongi karna ibunya yang menyuruh untuk terus melindungi istrinya,yoongi masih tetap pada kepribadiannya yang jarang mengeluarkan suara pada yewon kalau di rumah,atau jika yoongi mengeluarkan suara pria itu hanya dapat mengeluarkannya dengan kata kata pedas atau dengan nada sinis

"Kau harusnya jangan terlalu perhatian padanya yewon,biarkan dia kelaparan,biarkan di mengurus dirinya sendiri"

Ah iya,namjoon juga berada disana karna hari ini libur sekolah,dan ia yang pertama mengetahui bahwa yewon berhenti sekolah pun akhirnya berniat mengunjungi rumah mereka dan menanyakan apakah yewon baik baik saja dengan itu,lagi pula itu ajuannya kan?

"Apa mulutmu ingin ku jahit?"yoongi menatap kesal pada sahabatnya itu

"Iya maaf"ujar namjoon sebari terkekeh meledek,ia sebenarnya agak takut dengan yoongi,bukan masalah fisik atau apa,ia hanya takut hatinya tersakiti oleh perkataan bak belati yoongi

"Diam kalau begitu"yoongi kembali pada kegiatannya yang tengan membuka lemari es dan mengambil sekaleng minuman soda dari sana

Namjoon memotong wortel terakhirnya dengan random,ia menghela nafas kasar karna melihat potongan wortelnya yang tak se ukuran dengan potongan wortel yang di contohkan yewon

"Tak apa,itu masih bisa dimakan kok"yewon membawa potongan wortel yang telah namjoon potong.memcampurkannya dengan sup daging yang tengah ia buat.ia lalu mengambil beberapa tetes air kuah dari sendok sayur yang tengah ia pegang,mengecap rasanya apakah mungkin ada yang kurang atau tidak"coba kau cicipi"ujar yewon pada namjoon

Namjoon membawa tangan yewon yang tengah memegang sendok sayurnya kearah wajahnya lalu mencicipi kuahnya dengan sedikit kesusahan akibat kuahnya yang belum ia tiup membakar lidahnya

"Makannya tiup dulu,masih panas sudah langsung di masukan kedalam mulutmu"

Namjoon berenggut sedih"kukira sudah kau tiup"

"Kapan aku meniup nya"

Mereka saling adu argumen dan masih melanjutkan acara masak memasakmya,dan semua pergerakan dua orang itu direkam jelas oleh si dingin yang sedari tadi menggenggam kaleng sodanya dengan erat

.

Hari sudah semakin petang,namjoon pun akan segera pulang setelah menyelesaikan kegiatannya yang masih ingin membantu yewon,bukan karna apa apa,ia hanya kasihan melihat ibu hamil yang masih melakukan kegiatan rumah sendirian

"Aku pamit ya"

Yewon mengangguk"hati hati nanti di jalan"

Pria dengan lesung pipi tersenyum"besok pulang sekolah aku akan datang kemari lagi"

"Besok tidak usah kesini lagi"sahut suara berat yang tiba tiba datang,namjoon mengeryit"kenapa?aku kesini hanya untuk yewon bukan kau"

"Aku tau"yoongi menatap malas lalu menghela nafas"kau brisik dan mengganggu"

"Siapa yang mengganngumu,dan juga aku tak pernah teriak"

Yoongi menghela nafas sambil mendorong tubuh namjoon keluar dari apartement nya lalu menutup pintu itu tanpa peduli bagaimana namjoon diluar sana

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

•TENTANG LUKA•(sumji)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang