Sorry for typo!Happy reading!!
-----------------------------------------------------------------
Setelah beberapa hari Soobin meyakinkan Beomgyu tentang menyatakan perasaan nya pada Yeonjun akhirnya hari ini tepat dua minggu setelah kejadian waktu itu, Beomgyu mau juga menuruti perkataan Soobin. Beomgyu sudah bersiap untuk menemui Yeonjun di atap sekolah. Tadi Soobin sudah memberi kabar kalau ia dan Yeonjun berada di sana.
Langkah demi langkah Beomgyu ambil dengan perasaan campur aduk antara gugup, takut dan malu. Sejujurnya ia lebih baik terus bertengkar adu mulut dengan Yeonjun dari pada harus seperti ini. Ia tak suka perasaan gugup yang ia rasakan sekarang ini, terlalu mengganggu.
Seandainya dua minggu lalu ia tak membuat sebuah pengakuan bodoh pada Soobin dan malah berakhir ia di suruh menyatakan perasaannya begini ia akan lebih baik putar balik dan memberi alasan lain untuk hanya sekedar menghindar dari bertemu Yeonjun. Sayangnya semua sudah terlambat pun terlanjur terjadi juga.Kini pintu atap sekolah sudah ada di depan matanya dan tangannya sudah siap membuka pintu besi itu kapan saja.
"Ok! Beomgyu, lo bisa. Selesai kan ini disini dan semuanya akan baik-baik aja." ucap Beomgyu dalam hati guna mempertegas pada diri sendiri bahwa ia bisa.
"Huhh!!" helaan nafas ia keluarkan.
Ceklek!
Pintu terbuka dan Beomgyu melangkah masuk. Menutup kembali pintu berwarna hijau pudar itu lalu menghela napas sebentar setelah nya.
Di ujung sana ia melihat Yeonjun dan Soobin yang sedang berdiri berdampingan melihat kearahnya. Beomgyu mengambil langkah maju menghampiri mereka, namun baru beberapa langkah Soobin juga beranjak dari tempatnya setelah sebelumnya memberikan senyuman pada Yeonjun."Bin?"
"Semangat Beomgyu!" ucapnya setelah mengentikan langkah didepan si Choi Kenari yang Nampak gusar itu.
"Lo mau kemana?"
"Turun." lalu senyuman manis pemuda kelinci itu mengembang saat ia melihat wajah protes sang Sahabat.
"Lo mau gue ada disini? Ya kali, Gyu."
"Lagian gue juga ada urusan, ngumpulin tugas-tugas bahasa kalian yang tadi." Soobin menepuk pundak Beomgyu memberi semangat."Tadi gue sudah ngasih sedikit penjelasan ke Yeonjun kalo lo mau ngomong serius, jadi dia nungguin tuh. Dah sana."
"Kesempatan gak datang dua kali, Gyu."
Ucap Soobin sebelum benar-benar berlalu dari rooftop itu.Tinggal lah hanya mereka berdua di sana. Dengan Beomgyu yang menatap lurus pada Yeonjun dan begitupun sebaliknya.
"Jujur gue nyesal!" Beomgyu kembali membatin.
"Ini gue bisa balik aja gak???"
"Ekhem! Kkhem.. Duh tenggorokan gue.. Ekhemm!" Yeonjun berlagak batuk-batuk sambil memegang lehernya.
"Lagak lo! Mampet beneran tuh tenggorokan mampus lo."
"Yeuy! Sinis bener."
Yeonjun kembali berdiri tegap menghadap Beomgyu.
"Lagian lo, lama bener. Mau ngomong apaan sih?""..."
"Sepenting apa? Buru dah."
"Lo sabar bisa gak?"
Yeonjun memberi senyum terpaksa pada si pemuda kenari. "Buru. Waktu gue berharga!"
"Gue tunggu lima menit."Beomgyu kembali melihat pada Yeonjun. Menatap pemuda itu untuk mencari keyakinan dan keberanian akan apa yang ingin ia ucapkan saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maze In The Mirror [On Going]
FanfictionKarena tak semua kata bisa mewakili rasa. Yeonbin feat Taegyu Cover by Canva