Chapter 5

162 20 9
                                    


Sorry for typo!

Happy reading!!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

   Masih di hari yang sama namun pada waktu yang berbeda dan latar tempat yang beda pula.

Sekarang Soobin sedang berada di UKS di temani oleh Yeonjun.

"Beneran gak balik?"

"Kan sudah gue bilang tadi."

"Ya.. Lo emang gak ada tugas atau pelajaran penting gitu. Entar ada yang lain juga nemanin gue disini."

"Mereka sudah gue larang kesini."

Soobin mutar matanya malas.
"Terserah deh."

"...."

"...."

"...."

Soobin bangun dari baringnya.
"Balik gih, Jun. Gue kok rasanya awkward banget gitu, lo ada disini."

"Gue balik kalo lo udah di bolehin balik. Lagian gue disini juga nagih yang katanya 'nanti kita bahas' omongan lo pas di pinggir lapangan tadi."

"Sebenarnya bukan apa-apa sih. Sedikit mengganjal doang."

Yeonjun masih diam menunggu kelanjutan omongan Soobin.

"Gue.." Soobin sedikit ragu dengan pertanyaannya kali ini tapi ia harus bertanya karena entah mengapa rasanya sangat mengganjal kalau di abaykan.
"Selama kita pacaran. Gue, banyak ngerepotin lo 'kan? Dari hal besar sampai yang kecil sekali pun. Entah kenapa omongan Beomgyu tadi kaya ngasih gue fakta itu."

Soobin memberanikan diri menatap Yeonjun.
"Gak tau kenapa gue jadi mikir, selama ini perasaan lo kaya apa setiap gue mulai banyak maunya. Padahal lo orangnya paling gak suka di repotin..."

Soobin kembali menunduk, memainkan ujung baju olahraga nya.
"Gue sadar akhir-akhir ini gue mulai lupa diri, gue mulai nuntut lo ini itu, gue mulai ngelarang lo ini itu, bahkan gue mulai suka mikir lo itu susah di tebak, susah di pahami, banyak misteri,.."
Soobin berbicara makin menunduk dalam dan itu berhasil membuat Yeonjun decak kesal.

"Ck! Kalo ngomong itu lawan bicaranya di tatap, Soobin."

Soobin geleng. "Gue takut liat mata lo."

"Kenapa sama mata gue?" Yeonjun mendekat pada Soobin.

Soobin geleng lagi. "Gak tau."

"Gak jelas." Yeonjun nyenderin badannya ke senderan kursi lagi. "lanjutin."

"... Gue lupa mau ngomong apa lagi. Lo sih main motong aja."

"Ada gitu?"

Soobin dengus jengkel. Tapi, sedetik kemudian ia mengangguk.

"Dari yang gue dengar tadi pertanyaan lo cuman satu, selebihnya lo curhat." Yeonjun menegakkan duduknya.
"Habis ini kayanya gue harus buat perhitungan sama Beomgyu."

Soobin natap Yeonjun bingung. "Untuk apa?"

"Dia sudah bikin lo kaya gini. Mikir yang seharusnya gak ada guna buat di pikirin." Yeonjun natap Soobin.
"Lo. Sama sekali gak pernah ngerepotin gue, Choi Soobin."
Yeonjun berbicara dengan penuh penekanan di setiap katanya.

"Paham?"

Soobin masih diam.

"Gini. Gue mau tanya, lo itu siapa gue sih? Status lo sekarang sama gue itu apa?"

"P-pacar. Kita... Pacaran."

"Kenapa ragu gitu?"

Soobin geleng lagi.
"Enggak tau."

Maze In The Mirror [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang