Chapter 4

182 22 0
                                    


Sorry for typo!

Happy Reading!!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

  Hari ini kelas 11 1-6 sedang ada jadwal olahraga bersama.
Lapangan utama di penuhi dengan murid-murid yang sedang melakukan pemanasan, karena guru olahraga nya hanya ada dua jadi mereka meminta para ketua kelas untuk membantu mengatur barisan dan membantu memantau pemanasan masing-masing kelas.

Soobin yang pada dasarnya adalah orang yang paling  malas melakukan olahraga pun dengan ogah-ogahan lari memutar lapangan besar itu.

Sumpah ya, dari pada lari Soobin lebih rela di suruh berbaring di lapangan ini.

"Semangat Bin! Pacar lo ngeliatin noh!" ledek teman Soobin dari kelas sebelah.

Soobin memasang wajah bodo amat "Bodo lah.. Gue lebih milih goleran di lapangan dari pada lari gini."

"Dih. Mau lo di tambah putaran lagi sama pak Kim?"

"Ya kali! Ogah lah gue!"

"Makanya semangat 3 putaran lagi ini." teman Soobin itu nepuk pundak Soobin bermaksud ngasih semangat buat nyelesaikan putaran maut kalo kata Soobin.

"YANG SUDAH KELAR LARINYA LANGSUNG NGUMPUL KE PINGGIR LAPANGAN BIAR KELIATAN SIAPA YANG LARINYA GAK JELAS!" teriak guru olahraga dengan badan tak terlalu tinggi itu.

"Yeww!! Kampret banget sih tuh guru." gerutu Soobin.

10 menit kemudian semua murid selesai lari memutar lapangan. Soobin sudah selesai dari 5 menit yang lalu ia sekarang sedang duduk bersandar pada Beomgyu yang sedang memangku kepala Hueningkai.

"Minum Gyu, ada gak?"

"Udah habis Bin. Gua bagi dua tadi sama Hyuka."

"Dih! Jahat banget kalian."

"Lagian si Yeonjun emang gak ngasih lo minum?"

"Boro-boro! Nyamperin aja kagak."

"Pacar macam apa itu." Hyuka ikut ngata-ngatain Yeonjun.

"Gue dengar ya bule!" tau-tau si Yeonjun muncul tiba-tiba dari belakang mereka sambil bawa 2 botol air mineral dan satu kotak susu Almond.

"Minum air putihnya dulu."

"Ohoo! Thanks, pacar."
Soobin minum air mineral nya banyak-banyak. Haus banget dia tuh lari keliling lapangan besar 10 kali.

"Minum susunya nanti aja pas selesai olahraga." Yeonjun kantongin susu Almond yang dia bawa tadi.

"Lah?"

"Buang sampah nya dimana kalo minum sekarang?"

"Kan di ujung ada tong sampah."

"Pokonya nanti aja. Habis ini masih ada olahraga kan?"

"Aaa~! Yeonjun lo gak seruh tauu..!" rengek Soobin pada Yeonjun dengan wajah yang di buat-buat menyedihkan.

"Ah!! Bin, berat!" Beomgyu protes pasalnya pundaknya makin di timpa oleh badan bongsor Soobin.

"Apa sih?! Nyender doang padahal."

"Nyender ya nyender, gak pake nekan juga kali."

"Lo nya aja yang lemah."

"Coba deh lo senderin Yeonjun kaya gitu juga pasti dia protes."

"Gak sih gue gak pernah protes."

"Dih! Lo mah Bucin. Biar gak senang pun di senang-senangin aja,"

"Iya kan? Ngaku lo!" Beomgyu menunjuk-nunjuk Yeonjun lalu di balas oleh Yeonjun dengan tepisan yang malah mengenai udara karena Beomgyu sudah menghindar lebih dulu.
Begitu terus sampai mereka tak sadar dengan perubahan air wajah Soobin yang saat masih diam duduk di belakang Beomgyu.

Soobin diam mencerna kata-kata Beomgyu.
Ia sudah tak dalam posisi bersandar lagi pada punggung Beomgyu. Sekarang ia sedang menatap rumput hijau di depannya dalam diam.
Entah mengapa akhir-akhir ini jika ada yang menyinggung tentang perasaan Yeonjun, Soobin mau tidak mau langsung merespon kata-kata orang itu dengan berfikir. Ia langsung menanggapinya dengan serius, sesuatu dalam kepalanya memaksa ia untuk selalu berfikir jika menyangkut perasaan Yeonjun.

"Itu mah elo ke Jane, gue ke Soobin mah beda."

"Tuh beda Gyu. Yeonjun ke Soobin beneran bucin, kalo lu ke Jane kepaksa doang."

"Kai kalo ngomong suka pas gitu ya, Bin." si Yeonjun nahan ketawa liat muka sepetnya si Beomgyu habis di hantam fakta oleh Kai.

"Dari pada itu, gue jadi mikirin kata-katanya Beomgyu tadi."
Yeonjun langsung natap Soobin minta penjelasan.

Beomgyu-Hueningkai langsung pasang kuping.

"Apa, Bin?" Yeonjun nanya gak sabar, soalnya muka Soobin itu kaya punya beban berat banget gitu.

"Lo__ Nanti deh kita omongin. Disini masih banyak orang," Soobin berdiri siap-siap buat gabung sama yang lain.
"Gue nyusul yang lain dulu."

Seperginya Soobin, Yeonjun lempar botol air bekas minum Soobin tadi ke Beomgyu.
"Ini kalo Soobin mikir macam-macam atau salah paham, gue sendiri yang bakal ngomong ke Jane maksud lo macarin dia apa!"
Yeonjun berdiri di depan Beomgyu. "Dan ingat. Hubungan gue sama Soobin itu gak pernah berat sebelah. Gue tulus apa adanya sama Soobin. Jadi tolong jangan buat Soobin mikir macam-macam." habis itu Yeonjun pergi gabung bareng kumpulan kelasnya.

Hueningki buru-buru duduk menghadap Beomgyu.
"Gila, Gyu! Yeonjun makin serem aja!"

"Iya. Kamprett! Gue juga jadi kesal sama mulut gue sendiri." Beomgyu nenggelamin mukanya di dada Hueningkai.

"Mampus lo" Hueningkai ngakak.

"Ck! Kasih solusi kek, malah ketawa. Bahagia banget hidup lo."

"Bodo! Salah sendiri. Dah, gue mau nyusul yang lain."
Hueningkai angkat pundak Beomgyu sampe dia dalam posisi duduk lagi terus habis itu di tinggal gitu aja.

"Kaiiii!!!!!"

"Sialan!" Beomgyu dengan malas natap teman-temannya yang mulai masuk kelapangan buat main bola bareng anak kelas sebelah.












Bersambung...

Drama banget ini disini. Yakin deh pasti :((

Maze In The Mirror [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang