BAB 1 : Dasar Duke Gila!

2.8K 351 14
                                    

Selamat menikmati!

----------------

"Bangun gadis depresi!" Suara pria tua membangunkanku dari kegelapan. Aku melihat sekelilingku. Air. Aku bangkit dari tidurku.

"Ini dimana?" Tanyaku waspada.

"Di rumahku, tempat dirimu dan kawanmu meninggal beberapa menit lalu." Ternyata pria tua ini seorang mermaid.

"Meninggal, Shavia? Tidak mungkin..." Aku menahan air mataku yang akan jatuh. Sebisa mungkin mencoba untuk tak menangis. Ah, aku benci menjadi cengeng.

"Dia sudah meninggal, tapi kau belum. Ngomong-ngomong, aku tadi mendengar doamu. Unik sekali, baru kali ini ada yang melempariku dengan koin asing." Mermaid tua itu tertawa menggelegar. Aku semakin merasa terancam disamping rasa sedih.

"Kau bilang ingin melihat senyum pacarmu lagi kan? Sepertinya dia tidak tinggal di dimensi ini." Lanjutnya. Aku membalasnya dengan sebuah senyuman terpaksa.

"Tuh kan! Kau mengeluarkan ekspresi menyedihkan itu lagi! Sebagai ganti karena telah memberiku koin dari luar negeri, aku akan mengirimmu kepada pacarmu!" Mermaid tua mengabulkan permintaanku hanya karena koin game center? Anjay.

"Apakah aku bisa bertemu Jade?!"

"Tentu, tapi ada syaratnya."

"Tolong beritahu aku apa saja syaratnya!"

"Aku melihat ketulusan dan cinta murni dalam doamu. Lindungi Jade seumur hidupmu. Sherina." Aku mematung mendengar syaratnya.

"Seumur hidup? Bukankah itu berarti aku takkan kembali kemari?"

"Hmm, tidak-tidak. Aku akan mempertimbangkan nyawamu kembaki bila kau bisa menjaga Jade sampai dia menikah. Setelah dia menikah, aku akan mempertimbangkanmu untuk kembali kemari. Namun bila kau gagal, mungkin malaikat kematian yang menjemputmu."

Aku memikirkan ulang lagi, Orang tuaku sudah lama entah kemana, Shavia juga sudah tiada, aku tidak perlu bertemu dosen-dosen killer, aku tidak perlu pusing membayar tagihan kos beserta listrik, air, dan gas, aku juga tidak punya siapa-siapa lagi.

"Baik, aku bersedia. Namun, dengan cara apa aku dapat melindungi Jade?"

"Hmm, biar kupikirkan sebentar. Apa keahlianmu?"

"Makan, tidur, bermain game, membaca nov-"

"Hei! Aku tanya Keahlianmu, bukan hobimu!"

"Hmm, aku bisa membuat minuman jahe, berpedang, memanah, bermain gitar, menyanyi, namun aku tidak bisa mena-"

Ctek! Mermaid tua menjentikkan jarinya di depan badannya.

"Aku akan memberimu sebuah kemampuan untuk menolong dan melindungi orang di sekitarmu. Aku akan memberimu kemampuan sihir minstrel! Kau akan menjadi guardian angel untuk Jade sekaligus grim reaper untuk orang yang berusaha membunuh Jade."

"Hah? T-tapi disana kan jarang ada yang memiliki sihir? Aku juga harus membunuh manusia?"

"Hus! Sudah nurut saja! Aku menyamarkan kemampuanmu menjadi minstrel untuk membantu dan melindungi Jade dari garda belakang. Tampak mencurigakan kalau aku memberimu kemampuan tank lalu kau tiba-tiba datang dan menempati garda depan."

Kalau dipikir-pikir betul juga apa kata pak mermaid ini.

"Begini cara mengeluarkan senjatamu, tempelkan kedua tanganmu bayangkan bentuknya lalu pisahkan kuat-kuat. Cobalah!" Pak mermaid mempraktekkannya untukku. Akupun mengikuti instruksinya. Membayangkan sebuah gitar merah muda dengan sedikit ornamen bunga. Saat kupisahkan kedua tanganku, betapa kagetnya aku, gitar berwarna merah muda muncul bersama sinar pendukung seperti efek shining shimmering splendid.

SL SYNDROME : I Go To Another Dimension To Save The Second Male Lead (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang