BAB 5 : Female Lead

1.6K 265 6
                                    

Picture Multimedia : Seragam musim semi yang sedang dipakai Ina.
Source : Pinterest

*Karena Ina adalah kesatria wanita pertama di Egmont, seragamnya agak berbeda dengan seragam pria.

Jangan lupa vote dan komen! Selamat membaca!

*****

Akibat teriakan Jade dan Ina. Aimer harus bangun lagi untuk menyiapkan minuman untuk Duke gila yang larut malam bertamu ke rumah seorang wanita.

"Aku akan tidur disini!" Jade bersedekap, dagunya ia angkat tinggi-tinggi.

Ina memijit pelan pelipisnya. "Memang Tuan Duke mau tidur dimana?"

Pria itu menunjuk kamar Ina dengan dagunya. Dengan angkuhnya dia meminta menginap di rumah kecil itu.

"Maksud Tuan, saya tidur satu kamar dengan Tuan Duke. Begitu?" Urat siku di dahi Ina mulai menonjol. Berusaha tetap tersenyum ramah namun ujung bibirnya berkedut kesal.

Ina menahan untuk tidak menonjok sosok yang ia idolakan selama ini, yang ia pikir Jade adalah Pria yang gentle tapi ternyata...

"Mana mungkin!? Kau tidur di depan perapian! Aku yang tidur di kamarmu!" Jade berlalu ke kamar Ina tanpa mendengar persetujuan dari Ina. Yah... Ternyata Jade bukanlah sosok yang dibayangkan oleh Ina selama ini.

Aimer datang dengan membawa dua gelas teh hangat. "Lho, apakah Tuan Duke sudah pergi, Nona?"

Ina ternganga menatap pintu kamarnya yang tertutup. Ingin sekali dia ludahi teh buatan Aimer lalu menyiramnya ke pucuk kepala Duke kampret itu. Lumayan kalau tumbuh buah mangga di atas kepalanya. Tidak perlu mendaki pohon tinggal dijambak saja sampai mampus.

"Tuan Duke? Menginap disini? Kenapa Nona Ina baik sekali sampai memperbolehkan kamar utama anda ditempati oleh Tuan Duke?"

Ina menghela nafasnya panjang. Percuma tengah malam marah-marah kepada orang yang sudah tidur. "Aimer, masuklah ke kamarmu. Malam ini aku tidur di depan perapian."

"T-tapi nanti Nona bisa sakit. Lebih baik Nona tidur di kamar saya saja. Biar saya yang tidur disini. Meskipun kasur milik saya tidak senyaman yang ada di kamar Nona." Aimer benar-benar gentle.

🌼🌼🌼

Sudah satu minggu sejak Ina bekerja sebagai pengawal Jade. Sejak penyerangan itu pula suasana di kerajaan Egmont dan Jade aman-aman saja. Bahkan cenderung terlalu aman. Tidak ada pergerakan mencurigakan. Ini benar-benar membingungkan Ina. Bukannya semakin senang, dia malah semakin merasa waspada.

Jade sedang mengadakan pertemuan rahasia dengan beberapa petinggi mengenai sebuah bisnis kopi. Ina tak tahu apakah pertemuan itu benar-benar membahas bisnis kopi atau hanya sekedar alasan. Seluruh pengawal dilarang untuk mengikuti pertemuan itu. Berakhirlah Karelio dan Ina berjalan menuju taman bunga dekat gerbang utama istana untuk membunuh waktu.

"Ina, kau tahu? Sejak tadi pagi dahimu berkerut seperti telapak tangan yang terlalu lama terendam air. Kau baik-baik saja?" Karelio menyentuh dahi Ina dengan jari telunjuknya, membuat kerutan itu menghilang.

"Ah, apakah sejak tadi aku seperti ini? Maaf, Karel. Aku hanya merasa gelisah. Seperti ada hal buruk yang akan datang." Dahi Ina kembali berkerut.

"Aku tahu kau manusia aneh. Tapi hari ini, kau benar-benar aneh." Karelio menggelengkan kepalanya pelan. Tak berselang lama sebuah kereta kuda berlapis emas masuk ke istana Jade. Bersama rombongan kesatria yang jumlahnya tidak terlalu banyak.

"Kereta kuda itu..." Ucap Ina menggantung. Ia tahu betul, kereta kuda berlapis emas dengan lambang mawar itu dirancang dan dibuat khusus oleh seorang wanita. Juliet.

SL SYNDROME : I Go To Another Dimension To Save The Second Male Lead (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang