Bab 2 : Nama Baru, Hidup Baru

2.2K 295 8
                                    

Enjoy reading!

****

Duke Jade telah kembali ke istana. Dia bilang aku bisa bekerja mulai besok. Ini sudah menjelang malam hari, aku bosan di kamar dan tidur sepanjang hari. Repot sekali tidak ada kursi roda.

Aku berjalan pelan berkeliling rumah, aku berjalan dengan perlahan dan hati-hati karena takut lukaku kembali terbuka.

Di rumah ini terdapat 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur, ruang tengah lengkap dengan sofa dan perapian, dan 1 ruangan kosong. Setidaknya kebutuhanku disini lumayan lengkap. Terdapat sumur kecil di samping rumah.

Meskipun rumah ini kecil dan dekat dengan hutan kediaman Duke, tapi aku merasa nyaman sekali.

Meskipun rumah ini kecil dan dekat dengan hutan kediaman Duke, tapi aku merasa nyaman sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang pelayan laki-laki berjalan dari arah istana Duke. Nafasnya tampak terputus-putus dan bulir keringatnya berjatuhan. Ia membawa beberapa tas yang sepertinya isinya pakaian.

Rambut peraknya tampak kontras dengan mata tosca nya. Mungkin umurnya sekitar 24 tahun.

Aku masuk ke dalam mengambil segelas air di dapur. Aku kembali ke luar dan memberikannya.

"Terimakasih, Nona."

Aku memberikan kain asal yang sempat kuambil dari dapur. Pelayan itu menggunakannya untuk mengelap dahinya yang banjir keringat. Aku berusaha menahan tawa sekuat tenaga.

"Terimakasih atas kebaikan Nona. Perkenalkan, saya Aimer. Pelayan pribadi baru Nona." Ucapnya sambil mencium tanganku.

Huh panas sekali ya disini, padahal sepertinya mau masuk musim dingin.

Baru dicium tangan saja sudah membuat wajahku memerah. Padahal itu adalah salam yang umum dilakukan di Glossy World. Ngomong-ngomong aku jadi salah fokus karena nama pelayan ini seperti nama penyanyi Jepang.

"Selamat sore, Aimer. Saya belum memiliki nama. Mohon bantuannya ke depan." Aku merendahkan badanku tanda salam seperti orang Eropa biasa lakukan pada abad pertengahan.

Aimer tidak menanyaiku lebih lanjut tentang aku yang tidak memiliki nama. Ia ku antar pada kamar di dekat kamar kedua dekat kamar mandi.

 Ia ku antar pada kamar di dekat kamar kedua dekat kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SL SYNDROME : I Go To Another Dimension To Save The Second Male Lead (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang