"lee juyeon, kau sedang ditatapi." suara itu mulai mengganggu juyeon ditengah sarapannya, "tapi kata changmin mereka menyukai ku, bukan bermaksud merasa aneh," jawab juyeon dengan suara kecil. "kau, sudah kubilang menjauh darinya kan? kenapa kau tidak menuruti ku? "
"aku bilang aku tidak mau menjauh." jawab juyeon, kesal, "..kau akan mendapat balasan nya."
brak!
seorang murid dan kedua teman dibelakang nya mendobrak pintu kelas 11B, "lee juyeon? yang mana orang nya?"
changmin yang baru saja datang dari toilet dihalangi oleh punggung ketiga siswa didepannya itu. "siapa? " batin changmin dalam hati,
"ah, lo ya?"
juyeon bergidik kaget setelah ia ditemukan sedang memakan sarapannya di meja, "kenapa lo pakai masker?" lelaki itu mendekati meja juyeon dan berusaha menatapnya. sedangkan juyeon hanya mencoba untuk fokus pada sarapannya.
"oi, jawab," lelaki itu menarik bagian belakang rambut juyeon, "mentang-mentang lo keren. pake masker, iya?"
"sejak kapan aku--"
grep.
"stop disitu." changmin menahan pergelangan tangan lelaki itu, "ha?" ia menatap malas. "lepas," sebut changmin "apa?"
"aku bilang lepas." changmin menggenggam erat pergelangan tangan itu, lelaki itu pun melepas genggaman nya dari rambut juyeon.
"juyeon tidak ada urusan maupun salah apapun dengan mu. jauhkan rasa iri dengki mu dari orang-orang tidak berdosa."
"tahun lalu, aku masih ingat perbuatan burukmu itu. dan ini," changmin menunjuk nametag lelaki itu, "aku tidak peduli dengan warna ini."
"jika hal ini berkelanjutan, aku tidak akan sungkan mendorong mu dari atap. penjara apapun itu, setidaknya kau akan lenyap dari dunia ini."
"sekarang pergi, aku tidak mau melihat wajah mu dekat-dekat dengan juyeon."
changmin menatap kesal lelaki dihadapannya itu, dan pada akhirnya pemuda dan kedua temannya pergi dan keluar dari kelas 11B.
changmin memutar balik badannya, "juyeon, kau tidak apa-apa?"
"aku tidak apa-apa--"
"wah, kau baru saja ingin ditindas."
"uhuk--"
"juyeon!? ayo-- ayo ketoilet," changmin membantu juyeon beranjak dari kursi, dan mengantarkan nya ketoilet.
"sialan, kenapa kau harus menggangguku sekarang- uhuk-- ini masih pagi.."
juyeon melepas maskernya dan kembali kehadapan toilet, lalu mengeluarkan cairan hitam yang cukup banyak dari mulutnya.
changmin menepuk pelan punggung juyeon, sembari memijat tengkuknya pelan.
"tenggorokan mu kering, ya.. "
juyeon tambah berbatuk, membuatnya susah bernafas.
"juyeon.." changmin menggenggam tangan juyeon pelan, sembari menepuk punggung nya pelan. juyeon mengeratkan genggaman tangannya ke tangan changmin.
[°]
"sudah, jangan menangis.." juyeon mengelus pelan punggung changmin, yang daritadi bingung ingin melakukan apa, karena juyeon tidak berhenti berbatuk dan muntah-muntah selama 10 menit.
changmin terus meneteskan air matanya dalam diam, "aku tidak apa-apa, hei..", sebut juyeon, mencoba untuk menenangkan changmin, "tidak apa-apa? kau berbatuk dan kesusahan bernafas lewat dari 5 menit! apa kau tidak lelah? setiap hari seperti ini, tanpa ada seorang pun yang membantu mu--"
"changmin." juyeon menangkup wajah changmin, menatapnya serius, "aku tidak apa-apa." mengusap air mata changmin dengan kedua ibu jarinya, "sudah, berhenti lah menangis. sebentar lagi bel berbunyi, kita kembali ke kelas, ya? sudah."
juyeon mengusak pelan rambut changmin, "cuci wajahmu, akan aku tunggu disini." sebut juyeon, menunggu di lorong depan toilet.
changmin menuruti kata juyeon tanpa mengatakan apapun, lalu menuju wastafel, mencuci wajahnya.
"kau merepotkan orang lagi, lee juyeon." suara itu memdatangi juyeon lagi, "itu kekhawatiran, dan tentu aku tahu. berhenti membodohiku." jawab juyeon dengan suara kecil, "dia menangis." sebut suara itu, "kekhawatiran, kau dengar aku kan?"
suara itu terdiam setelah juyeon mengatakan kalimat itu.
"sekarang pergi, gangguan mu berlebihan hari ini." juyeon mengenakan maskernya, dan menarik pergelangan tangan changmin yang baru saja keluar dari toilet menuju ke kelas.
___to be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓。tears and you | jukyu.
Fanfiction𝓳𝓾𝔂𝓮𝓸𝓷 𝔁 𝓴𝔂𝓾 ╔═════ஜ۩۞۩ஜ═════╗ Masa-masa kelam itu membuat Juyeon hancur. Sebuah keanehan terjadi hingga Juyeon harus melewati hari nya dengan kesusahan. Tetapi setelah ia datang, Juyeon membutuhkan nya. Ia yang membuat dirinya tenan...