24

546 94 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


cklek.

"selamat pagi~ gohannisuru?" chanhee memasuki ruangan bernuansa putih, "kau akan tidur disini lagi? ibumu mencari," sebutnya, menaruh sekotak buah apel pada meja. "sudah kubilang, aku akan menunggunya bangun. aku tidak akan pulang sebelum ia bangun kembali."

chanhee menggeleng pelan, "dasar.. ah iya, aku masih bingung kenapa ia tidak bangun hingga saat ini?" tanya chanhee, duduk disamping pemuda yang sedang membaca buku itu, "perkiraan karena bertemu dengan pria itu, sudah kubilang juga. jika ia mendadak bertemu dengannya, seluruh tubuhnya akan kaget dan akan mengalami trauma." jawabnya, "ah.. begitu.. dan bahunya, apakah akan bisa bergerak?"

"tunggu pulih, baru ia bisa menggunakan kedua tangan sepenuhnya. ketika juyeon menunduk, menghadap kearah toilet, pintu tiba-tiba terbuka dan pria itu datang menusuknya. aku tahu ia kemari dengan rencana, bahkan setelah semua yang dilakukannya kepada juyeon. beruntung makhluk itu sudah berada dibawah tanah, dunia ini tidak butuh seseorang sepertinya." changmin menutup buku yang ia baca, "astaga, jadi dari awal ia sudah merencanakan semua itu?! sungguh psikopat.."

"juyeon terlihat begitu ketakutan begitu ia berbalik badan dan menatapnya. serta rasa sakit yang berada pada bahu, dengan bangga makhluk dihadapannya tersenyum. jika saja kau tidak memberi ku cutter itu, mungkin saja aku tidak akan hadir disini."

"ah, benar. kau langsung menusuknya.. dileher.. kau, kau psikopat juga?!"

"tidak begitu, bodoh!"

"aduh-"

"ah, tapi setelah itu aku pingsan. terlalu banyak darah, sangat horor." changmin menghela nafas, "hanya juyeon yang saat itu masih membuka matanya, ia segera menelpon kami." sebut chanhee, "you did your best, setidaknya semua berakhir sekarang." tambahnya, menepuk pundak changmin.

"ah, benar. dimana yang lain? aku dengar kau berpacaran dengan kakak-kakak kuliah? siapa itu? kenapa tidak memberi tahu ku? kau membuang kevin dan kak younghoon begitu saja? sungguh jahat, definisi friendzone ternyata begini."

"aku dari awal memang tidak tertarik, aku sudah tertarik dengan kak sangyeon lama. sejak tahun lalu,"

"sudah lama?! apa-apaan ini, kau asik-asik sendiri! hei, itu pasti waktu yang lama. aku senang kau bisa mendapatkannya. kak sangyeon ya, ah! dia waketos tahun lalu?!" changmin antusias, chanhee tertawa, "benar. waketos yang orang-orang impikan, dan aku yang mendapatkannya~" jawab chanhee, mereka berdua tertawa.

"hey hey hey, dihadapan kalian sedang ada pasien. berani sekali kalian mengobrol dengan lagak ghibah." intip jacob dari luar, "ah, kak jacob!" balas chanhee, "aku kemari untuk memanggil chanhee, sebentar saja, ada perlu," sebut jacob, "ah, oke. aku dan kak jacob akan segera kembali, tunggu sebentar ya."

changmin mengangguk, lalu berpindah posisi tempat duduk kesamping kasur juyeon.

"selamat pagi, kata chanhee. sudah sekitar 3 hari ya.. walaupun kau berbaring disini, aku merindukanmu," changmin tertawa kecil, menatap sendu seorang juyeon dihadapannya.

"life must've been so hard for you. aku yakin kau kesusahan," sebut changmin, mengusap kepala juyeon, "akan kutunggu kau bangun, lalu kita lanjutkan perjalanan ini." changmin meneteskan satu air matanya, segera mengusapnya dan pergi keluar ruangan untuk mengambil udara.



disana, juyeon membuka matanya perlahan.

"chang..min?"

to be continued.

bentar lagi book ini end aaa bakal rindu😭

✓。tears and you | jukyu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang