BRAK!
"JUYEON?!"
changmin membuka pintu kamar juyeon dengan terburu-buru, ia baru saja diberi tahu bahwa juyeon sudah bangun.
"changmin...?" juyeon disana sedang duduk di kasur, memakan makan siangnya. "astaga kau akhirnya bangun!" changmin berlari dan berhenti beberapa saat sebelum ingin memeluk juyeon, ".. apakah bahu mu sakit?" tanya changmin, "sedikit," jawab juyeon, "boleh aku memelukmu?" tanyanya lagi, "tentu-"
changmin perlahan memeluk juyeon, "aku merindukanmu, sangat." sebutnya, juyeon balas peluk dengan tangan kanannya, "aku juga."
[°]
"dimana ayah?"
"kau baru bangun dan itu hal pertama yang kau tanyakan? pria itu? cih,"
"tidak.. aku.. kaget ketika bertemu dengannya saat itu,"
"sudah kuduga."
"pikiranku berantakan, dan.. sangat susah untuk bernafas. gambaran ayah, ketika ia menyiksaku.. semuanya berdatangan, bercampur dan terulang kembali. lalu.. ia muncul. sisi buruk itu,"
"ia muncul?"
juyeon mengangguk, "benar, aku tidak ingat dengan jelas ia mengatakan apa. tapi satu hal, ia akan selamanya abadi didalam tubuh ini. aku.. tidak akan pernah bisa sembuh, bahkan setelah ayah menghembuskan nafas terakhirnya." sebut juyeon, menatap kedua telapak tangannya, "hei," changmin menggenggam tangan juyeon, "setidaknya pria itu hilang. kau tidak perlu khawatir lagi,"
changmin berpindah posisi, dan duduk menghadap juyeon, "walaupun kamu tidak mempunyai kedua orang tua untuk menjagamu, setidaknya kau punya aku, ya." changmin tersenyum hangat, "aku akan berjanji selalu untuk menemanimu-"
juyeon menundukkan kening nya ke pundak changmin tiba-tiba, "nee, changmin." panggilnya, "iya?" jawab juyeon.
"terimakasih sudah membantuku ya,"
"ah, membantu itu penting. jadi--"
"tapi semua ini sudah lebih dari cukup. kau berlebihan."
"eh?"
"dari awal aku di perpustakaan, sampai aku disini, terbentang diatas kasur rumah sakit. dan kau, masih saja disini."
changmin menyenderkan kepalanya ke kepala juyeon, "semuanya sudah lebih dari cukup." juyeon terdiam sebentar, mengistirahatkan kepalanya dipundak changmin.
"changmin, aku menyukaimu. dari lama," sebut juyeon pelan, "sisi buruk ku hilang dari keberadaan nya setiap kau muncul dihadapan ku. tapi muncul lagi setelah kau menghilang."
"ia selalu mengatakan kepadaku, 'menjauhlah darinya, atau kau akan mendapat balasannya.'. " juyeon terdiam lagi, "gara-gara itu aku tidak mau menjauh darimu, dan aku senang kau tidak pergi. sisi buruk ku takut kepadamu." tambahnya.
"mungkin kutukan cairan hitam ini, sisi buruk ku ini, akan selamanya melengket padaku, dan tidak akan pergi." juyeon menggenggam tangan kiri changmin, "tapi aku harap, kau juga tidak akan pergi."
"setidaknya aku punya seseorang, yang akan menjagaku, sedia menerima ku apa adanya, dan sama sekali tidak memandang apa yang dialami olehku."
"masa-masa kelam itu.. " changmin menarik tengkuk juyeon pelan, lalu memeluknya. "mungkin setelah pernyataan perasaan ini, kau akan menjauhi ku. tapi aku harap tidak."
"karena aku butuh kamu, seorang ji changmin."
changmin, tanpa sadar meneteskan air matanya. tangan kirinya mengusap bagian belakang kepala juyeon, saling menyender, satu sama lain.
"aku senang, kau ingin jujur." sebut changmin pelan, "sejak hari-hari kita mulai mengobrol, aku bingung. bagaimana dirimu bertahan hidup sendiri, setiap hari, tanpa interaksi." changmin tersenyum pelan,
"juyeon, aku juga menyukaimu."
"ill love you. and as a return, you'll love me back, and its a promise."
END.
epilog soon and bonus chapters!
makasih udah mau support book ini~
24 Mei, 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓。tears and you | jukyu.
Fanfic𝓳𝓾𝔂𝓮𝓸𝓷 𝔁 𝓴𝔂𝓾 ╔═════ஜ۩۞۩ஜ═════╗ Masa-masa kelam itu membuat Juyeon hancur. Sebuah keanehan terjadi hingga Juyeon harus melewati hari nya dengan kesusahan. Tetapi setelah ia datang, Juyeon membutuhkan nya. Ia yang membuat dirinya tenan...