𝓳𝓾𝔂𝓮𝓸𝓷 𝔁 𝓴𝔂𝓾
╔═════ஜ۩۞۩ஜ═════╗
Masa-masa kelam itu
membuat Juyeon hancur.
Sebuah keanehan terjadi
hingga Juyeon harus
melewati hari nya dengan
kesusahan.
Tetapi setelah ia datang,
Juyeon membutuhkan nya.
Ia yang membuat dirinya
tenan...
warn!ng, some of the following stories have mature parts in the end, please read it secretly and hide from your family members and friends.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
^foto pertama yg dipake waktu book ini mulai🤧
"lama!" omel changmin, melipat kedua tangannya. "maaf.." juyeon gelisah, "aku sudah menunggu lebih dari 30 menit! kemana saja kau?!"
"aku.. tadi dipanggil-" juyeon terbata, "ketua bem." potong changmin, jelas. "..betul.." juyeon menggaruk tengkuknya, "dasar, aku lupa kau bagian media kreatif. aku bisa apa. lagian aku terkejut kau masuk bem ui, ternyata kau cukup berpengalaman. orang macam aku mana bisa, apakah pekerjaanmu sudah selesai semua?" changmin menggaruk kepalanya bingung,
"sudah.." mata juyeon sudah berair, changmin kesal padanya, lagi. "jangan menangis. aku tidak menunggu selama itu, lagian wajar kalau kau sibuk pekan ini."
"huhu.."
"ayo pulang, akan kumasakkan nasi goreng."
[°]
"changmin.."
"ada apa, kenapa? berhenti memelukku, aku ingin masak,"
"hu.."
"aku tidak marah,"
"tapi.."
changmin menghela nafas, lalu mematikan kompor. lalu berbalik badan, "ada apa sayang? hm?" changmin menangkup wajah juyeon, "aku tidak marah, untuk apa aku marah," ia mengusap pipi juyeon,
"sudah menjadi tugasmu, dan wajar jika kau dipanggil terus. aku tahu kau sibuk, benar? bem ui, itu nama yang penting." changmin mengecup pelan bibir juyeon.
"tapi kau prioritas ku satu-satunya.. hng.." juyeon menenggelamkan wajahnya diantar bahu dan leher changmin, "ada apa dengannya hari ini.." ia menepuk pelan punggung juyeon,
"aku membuatmu menunggu lagi karena pekerjaan ku. aku terlalu sibuk sampai tidak bisa meluangkan waktu untukmu, aku juga kesal pada diriku sendiri," sebut juyeon, memelas.
"dirinya menggemaskan sekali hari ini." batin changmin pelan, masih pada posisi yang sama.
"sejak hari itu.."
flashback,
"juyeon," panggil changmin, "ng?" juyeon yang sedang menonton tv menoleh, "apa kau bukan tipe yang suka berpelukan?" tanyanya tiba-tiba.
puff!
seperti ada hembusan angin yang lewat kehadapan wajah juyeon.
"ah, wajahmu memerah. ketahuan, pfft, kau suka berpelukan bukan?" changmin tersenyum manis, "aku.. selalu ingin memelukmu. tapi.. tidak pernah menemukan waktu yang tepat.." sebut juyeon, malu-malu.