23

561 94 3
                                    

trigger warning, ada kata darah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

trigger warning, ada kata darah. ak ngatau ini tw ato nga, walopun hanya dalam perkataan, takut nya sih, ahshajhs chap ini jg aga aneh jd gomennasai ne fffffff happy reading












"APA AYAHMU GILA?!"

"anu- aduh-"

"AKU TIDAK PEDULI JIKA IA AKAN DIEKSEKUSI BESOK?! JUYEON AKAN MENGALAMI TRAUMA JIKA BERTEMU DENGANNYA LAGI!!!"

changmin frustasi, "dengar eric, hingga saat ini juyeon sama sekali tidak mengalami apapun dari penyakit-penyakit yang ia miliki sejak bertemu kita. tetapi ketika satu hal yang paling ia takuti datang, mental nya akan langsung hancur pada saat itu juga. pria itu tidak berkenan untuk berkeliaran di villa ini maupun untuk bertemu juyeon. aku sama sekali tidak memperbolehkannya." sebut changmin, memijat dahinya pusing.

"tapi tujuannya kemari adalah untuk bertemu kak juyeon, aku tidak bisa apa-apa," jawabnya, "sial, dengan begini juyeon akan terancam.. ayo cepat makan malam, akan bahaya jika juyeon tidak bergegas dilindungi."

[°]

"changmin! kemari cepat, duduk disini." ajak chanhee, melihat changmin dan eric yang baru saja masuk kedalam ruangan. "tidak terimakasih, aku akan duduk disini."

changmin duduk disamping juyeon, lalu menatapnya.

"ah, aku lupa." matanya tertuju langsung ke arah bibir juyeon, "aku-" changmin terbata, "a-ah, itu, anu, maaf.." sebut juyeon, menggaruk lehernya, "aku.. ingin sekali menyentuh bibirmu jadi- uhm," juyeon panik, "..maaf." sebutnya kecil. "..dia malu." batin changmin, mencoba menatap juyeon yang mengalihkan pandangannya. telinga nya memerah. "tidak apa-apa," sebut changmin, "aku.. tidak menyesalinya."

juyeon melebarkan kedua matanya. "itu berarti, kau-"

"halo, selamat malam semua!" setibanya tuan sohn datang memasuki ruangan, "ah, ayah," eric menoleh, "duduklah, kemari" eric mengajak ayahnya duduk. "ah tidak, aku kemari hanya ingin bertemu juyeon, dan tentu menyapa yang lain." tuan sohn menggeleng pelan,

"selamat malam tuan sohn, sudah lama tidak bertemu." juyeon menunduk pelan, "ah, aku masih mengenal wajah-wajah ini. chanhee, kevin, jacob, changmin. sisanya, younghoon dan hyunjae. bagaimana kabar kalian? nikmati makan malam hari ini. makanlah dengan kenyang, ya. kuserahkan pada anakku eric, selamat makan semuanya," tuan sohn menunduk, dibalas tundukkan orang-orang dihadapannya.

"jadi, kalian siap?"

"untuk apa?"

"hotpot baby!"

semuanya bersorak ria, malam itu di temani meriahnya daging dan soda. permainan dan segala macam kegiatan mereka lakukan, tetapi..

"juyeon, kau tidak apa-apa?"

juyeon tidak berhenti batuk sejak ia selesai makan, membuatnya bingung ada apa dengannya hari ini. dada nya serasa sesak dan membuatnya susah bernafas.

"aku- uhuk--" juyeon berusaha berbicara, "hei, kau tidak apa-apa? juyeon, minumlah. apa ia datang lagi? aku berada disini, tolong pergilah dari juyeon-"

"tidak, changmin, aku- uhuk-- tidak ada kehadirannya saat ini. entahlah, mungkin aku salah memakan sesuatu, uhuk," sebut juyeon meminum air. "ini kemungkinan kehadiran ayahnya. sisi buruk itu tidak mendatanginya, tetapi yang mengutuknya datang. poor boy.. kau ingin kembali ke kamar? ingin beristirahat?" tanya changmin, mengusap punggung juyeon.

"temani aku ketoilet sebentar, rasanya ingin muntah.." sebut juyeon, sudah mulai merasakan rasa tidak enak dari tenggorokannya. "ah, baiklah ayo. chanhee, aku dan juyeon akan ketoilet sebentar."

"oke, hati-hati. ambil ini," chanhee memberikan sesuatu kepada changmin, "apa ini?"

"cutter. "

"cutter? untuk apa?"

"pria itu, kau ingat apa yang dikatakan tuan sohn kan? apapun yang terjadi kepada juyeon, jatuhkan pada saat itu juga." bisik chanhee, changmin pun mengangguk mengerti dan bergegas mengantar juyeon.

[°]

"akan kutunggu disini, kau bisa sendiri kan?" sebut changmin, "iya, terimakasih," juyeon mengangguk dan masuk kedalam.

"akan lebih baik jika aku menunggu disini. pria itu bisa saja sedang mengikuti juyeon, tidak ada yang tahu tujuannya apa, ia bahkan sama sekali tidak takut akan dieksekusi besok. psikopat."

TANG!

tiba-tiba terdengar suara keras dari dalam ruangan kamar mandi, membuat changmin terkejut dan bergegas masuk kedalam.

"JUYEON?!"

"oh, changmin."

"tunggu, kau-"

drip.

darah.

drip.

darah menyucur dari bahu seorang pemuda.

banyak sekali darah.

"bajingan.."

to be continued.

chapter ini nga jelassssss😫

✓。tears and you | jukyu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang