3 months later, kamis, 14.30 siang.
"juyeon! juyeon!"
"apa, changmin.."
"juyeon!"
"aduh,"
"juyeon!"
juyeon mencoba memakan makan siangnya dikantin bersama changmin, tapi ia malah terus memanggil juyeon entah apa alasannya.
"juyeon!" panggil changmin lagi, "ada apa?" jawabnya, menatap changmin, "baru kali ini aku melihat dirimu tampil serapi ini." sebut changmin, menatap antusias juyeon, "apa-- ini- ini biasa saja.."
"kau lebih banyak melepas maskermu juga akhir-akhir ini!"
"aku hanya membukanya saat mengobrol denganmu..."
"tapi ketika ada wumi kemarin kau juga membukanya?!"
"karena ada kau.."
"oh, bener juga ya! ehe,"
changmin yang duduk dihadapan juyeon itu menatapnya antusias. "juyeon, sisi burukmu itu, masih mengganggu mu, ya..?"
juyeon tersenyum kecil, "tentu, walau tidak sesering dulu. sejak kau datang semuanya terlihat lebih cerah, changmin," sebut juyeon, sambil menyantap sesendok makannya, "aku? lucu sekali, aku hanya seorang manusia biasa yang membantu. sudah itu saja, kau juga membantu ku balik, kan?"
"aku? tidak ada," juyeon menggeleng, "juyeon, kau mengantar jemput ku sekolah. itu termasuk membantu." sebut changmin, merengutkan kedua alisnya, "itu tugasku, bukan membantu,"
"apa-apaan?! itu membantu! bukan tugas, kau tidak digaji!" omel changmin, "digaji dengan aura hangat mu sudah cukup, uang, aku tidak perlu uang," juyeon menggeleng, "lalu bagaimana dirimu membayar iuran sekolah?!"
"cukup sampai disitu, kau tidak boleh tahu lebih,"
"EEEH?! JUYEOON!" rengek changmin, ingin tahu jawabannya.
"aku sudah selesai makan, cepatlah, kau ada klub hari ini kan? jangan coba-coba kabur lagi," tunjuk juyeon, menatap changmin yang kemarin kabur dan berbohong kalau ia tidak ada kegiatan klub hari itu. "uhu, juyeooon!" changmin masih merengek kepada juyeon yang sudah berdiri disampingnya itu, "aku tunggu didalam."
"ah, hore! ayo-ayo! cepat, !" mata changmin berbinar, ia pun memasang masker milik juyeon dan menarik tangannya ke ruang klub.
cklek!
"permisi," changmin mengintip dari luar pintu dan melihat kedalam "ah, kak changmin." sapa lelaki yang sedang memainkan ponselnya, menatap changmin.
"sunwoo!" changmin melebarkan tangannya dan memeluk lelaki bersurai merah itu, "aduh, kak, sempit-" sunwoo mendorong changmin pelan, "kau ikut? dimana pelatih?" changmin mundur, menatap sunwoo
"hanya diperbolehkan hari kamis mulai hari ini. ia sedang pergi keluar sebentar, beli minum." sebut lelaki bersurai merah itu, "ah, oke, bagaimana dengan eric, dia tidak ikut?" tanya changmin, sunwoo menggeleng, "minggu depan."
juyeon yang berada dibelakang changmin menutup pintu dan duduk disalah satu kursi, membiarkan changmin dan lawan bicaranya mengobrol.
"itu, siapa?" bisik sunwoo kepada changmin, menunjuk kearah juyeon, "ng? itu? itu juyeon, temanku," sebut changmin, "kakinya, panjang sekali..."
"juyeon,"
juyeon yang sedang memainkan ponselnya mendongakkan kepala, "sunwoo bilang kaki mu panjang sekali." sebut changmin, tersenyum usil , "kakak?!" sunwoo terkejut,
"a-ah, terimakasih." juyeon membuka maskernya, menunduk kecil. "aah, juyeon! wajahmu memerah!" sebut changmin, "eh?" juyeon melebarkan matanya, menutup maskernya kembali, dan pura-pura tidak mendengar.
"pfft, seperti biasa." changmin tertawa kecil, "kenapa kakak bilang begitu?!" sebut sunwoo, menampar kecil lengan changmin, "juyeon jarang sekali dipuji, jadi sekalian saja." sebut changmin bangga.
"ah! benar juga, aku ingin bertanya sesuatu pada kak changmin," sebut sunwoo, mengajak nya duduk dilantai, "oh ya? apa itu?" changmin menyilakan kakinya, "aku sedang menyukai seseorang dari sekolahku, kakak kelas, sih. tapi tampangnya manis sekali."
"kau?! menyukai seseorang?! wah-wah, kau sudah besar ya," changmin menepuk-nepuk pundak sunwoo, "kak, aku bukan anak kecil. bukan shiva." sebut sunwoo malas.
"iya-iya aku tau, lalu, untuk apa kau mengatakan itu padaku?" tanya changmin, memeluk kedua kakinya "karena aku sudah memberitahu, bagaimana dengan kakak, apa kak changmin sedang suka dengan seseorang?" sunwoo menumpu wajahnya pada telapak tangannya.
"eh?" changmin terdiam.
"aku?"
sunwoo mengangguk, "benar sekali."
"aku.. sedang biasa saja. belum menemu--"
bola mata changmin tertuju pada oknum yang sedang memainkan ponselnya pada bangku yang tidak jauh darinya.
"-kan seseorang untuk disu.. kai. . ."
"eh? "
"kenapa.."
"mataku tertuju padamu. ."
". .juyeon? "
KAMU SEDANG MEMBACA
✓。tears and you | jukyu.
Fanfiction𝓳𝓾𝔂𝓮𝓸𝓷 𝔁 𝓴𝔂𝓾 ╔═════ஜ۩۞۩ஜ═════╗ Masa-masa kelam itu membuat Juyeon hancur. Sebuah keanehan terjadi hingga Juyeon harus melewati hari nya dengan kesusahan. Tetapi setelah ia datang, Juyeon membutuhkan nya. Ia yang membuat dirinya tenan...