1O

757 124 1
                                    

3 chapter upss! happy reading yorobun<3 makasih support nna ndee xixixi , via maaluuuwwwsss (b^▽^)b

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3 chapter upss! happy reading yorobun<3 makasih support nna ndee xixixi , via maaluuuwwwsss (b^▽^)b








"kau yakin?" tanya changmin

juyeon mengangguk, "yasudah, juyeon memutuskan untuk membiarkan kalian menyapa nya kapan saja. tapi ingat, hanya kalian berdua. karena kalian sudah membuat juyeon nyaman,"

"benarkaah!? horee!" kembar itu bersorai ria, juyeon baru saja mengatakan pada changmin bahwa ia ingin berteman dengan kedua kembar itu, wumi dan rumi. selain membuatnya malu, ia merasakan kehangatan dari mereka.

juyeon percaya pada mereka, seperti ia memercayai changmin.

changmin memakaikan juyeon maskernya kembali, "yasudah, kami ke kelas dulu. sampai nanti, wumi, rumi!" changmin menarik lengan juyeon dan melambaikan tangan kepada mereka, "dah kaak!" wumi dan rumi melambai balik.

[°]

"kau sudah membawa minum mu kan?" tanya changmin, berdiri disamping meja juyeon, "sudah, ada," juyeon mengangguk, "kalau ada apa-apa cepat menoleh kebelakang, ya? aku akan segera membantumu,"

juyeon tersenyum tipis, "terimakasih," changmin menjawab dengan anggukan.

changmin pun kembali ketempat duduknya.


"apa-apaan? kau ingin berteman? " suara itu kembali mengganggu pikiran juyeon.

"ada apa lagi kau mengganggu ku.." jawab juyeon dengan suara pelan, "kenapa kau memercayai orang begitu cepat? bodoh. "

"mereka baik, dan aku tahu. mulai dari hari ini aku tidak akan terbodohi lagi oleh mu. kau yang menghancurkan hidupku."

"ini semua hasil dari ayahmu, lee juyeon."

"jangan kau sebut ayahku.."

"kau menceritakannya kepada 'teman' mu itu, ya? ada hal yang kau lewatkan, lee juyeon."

"..tidak ada yang aku lewatkan. semua sudah ku ceritakan!"

"kau lupa ya? baiklah, akan kubuat kau mengingat hal itu lagi."

"apa-apaan?!"

"saat itu kau menginjak kelas 5. ayah dan ibu mu sibuk bertengkar, bertengkar, dan bertengkar. semua barang, hancur, berantakan, dan tidak tertata rapi. kau, anak kecil yang malang. hanya bisa menatap mereka dari balik lemari yang biasa digunakan ayahmu, ya? ibu mu terjatuh setelah dipukul oleh pria lansia itu."

"tunggu, tidak. jangan kau ungkit--"

"aku belum selesai berbicara."

juyeon memejamkan matanya, merengutkan alisnya geram. mencoba untuk mengelabui suara didalam pikirannya itu.

"setelah ibumu terjatuh, pria lansia itu mendekati lemari yang dimana kau terletak. ia membuka paksa lemari itu, dan menarik mu masuk kedalam garasi."

"tidak, jangan ungkit hal itu--"

"ayahmu mendorong mu kedinding. badanmu lemah, dan tidak berdaya. kurus dan kering. tiba-tiba pria itu berjalan menuju rak, mengambil sebotol tinta hitam, dan kembali berjalan kearah mu."

"tidak, tidak tidak tidak tidak. berhenti, aku mohon--"

"ia menahan rahang mu keatas, dan memaksamu meminum tinta itu--"


"JUYEON!"

mata juyeon melebar setelah namanya dipanggil berkali-kali.

"juyeon?! kau baik-baik saja?! kau berkeringat, apa kau demam?! aku memanggil mu daritadi, kenapa tidak menyaut?! s-sisi buruk itu mengganggumu lagi?!" itu changmin, yang mencoba menyadarkan juyeon yang daritadi menutup telinganya, memejamkan matanya, merengutkan alisnya layaknya orang frustasi.

"c-changmin..?"

"kau tidak apa-apa?!" changmin sibuk bertanya khawatir, mengusap dahi juyeon yang sudah banyak sekali keringat.

juyeon menarik badan changmin, dan memeluk pinggang nya.

"aku takut.."

changmin mengelus bagian belakang kepala juyeon, bingung, dan khawatir.

___to be continued.

✓。tears and you | jukyu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang