17

540 99 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"dimana para pengajak ini, sudah lewat dari 15 menit," kevin mengecek jam tangannya, "sabar sedikit, mungkin sebentar lagi datang," sebut younghoon, meregangkan tangannya

"ah, panjang umur," hyunjae melihat sebuah motor ninja yang sedang melaju kearah sekolah, "hei, itu juyeon dengan changmin?" sebut jacob, "yooo, his clotheeess!!"

"keren sekali, baru kali ini aku melihat juyeon begitu kasual," younghoon menatap juyeon yang baru saja memakirkan motornya, "keren bukan? aku yang menyuruhnya," sebut changmin, turun dari motor,

"kau? datang kerumah juyeon?" tanya chanhee, "ya! juyeon datang-datang ke rumah ku mengenakan baju olahraga sekolah! dia kira hari sabtu apa, sangat tidak stylish. ya sudah aku memaksanya pulang dan bantu memilih baju."

"dilihat-lihat kalian tidak membawa barang banyak? kita disana 2 minggu?!" tanya kevin, bingung, "juyeon sudah menyiapkan segalanya untukku," jawab changmin, "what?! enak sekali!?"

"kalian sebenarnya sudah aku siapkan juga, aku lupa memberi tahu," sebut juyeon, menggaruk lehernya kikuk, "kalian bawa saja barang yang diperlu, dan titipkan sementara di mobil kak hyunjae," sebut changmin,

"lee juyeon, kaya lo?" hyunjae mendekatkan wajahnya ke wajah juyeon, "hah? ng-nggak-" juyeon mundur perlahan, "nggak katanya, dapet darimana uang sebanyak ini? sampai ke villa-villa nya."

"ah! kamu pasti orang yang ngelayanin om-om sugar daddy ya?!"

"b-bukan?!"

"kerja di kafe?"

"bukan juga.."

"petani?!"

"bukan?!"

"apa-apaan? apa kalau begi--"

drrt! drrt!

"ah- maaf, halo? sudah mulai dekat? sebentar," juyeon menuju gerbang, "ah, aku sudah melihat mu, masuk saja kedalam," juyeon mematikan ponselnya dan menatap orang-orang dihadapannya, "sudah datang."

"apanya?"

"mobil."

tiin tiin!

"kak changmiiiin!" seorang pemuda melambaikan tangannya dari jendela kursi penumpang, "e-eric?! kau kenal eric!?"

"dia, yang membantuku merencanakan ini. aslinya eric hanya ingin mengajakku, tapi menurut ku membawa teman agar lebih ramai." sebut juyeon, menggaruk lehernya kikuk.

"asli aku hanya ingin mengajak kak juyeon. daripada kakel-kakel yang terlewat rendah iq-nya ini,"

"hei?!" omel hyunjae,

"kecuali kak jacob."

"oh, terimakasih." jacob tersenyum senang.

"dengar, aku tidak akan berlagak bodoh karena aku disini benar-benar mengajak kak juyeon sendiri. kalian bukan apa-apa dibanding dengan kak juyeon, agak sinting,"

"tidak sopan," sebut chanhee, "sebut itu sekali lagi dan aku akan menendang mu kepada yang maha esa," changmin melipat kedua tangannya, "kau juga sinting ya,"

bonk

"aduh?!"

"tega lu ngomong gitu?! bahkan kepada jacob!?" sebut hyunjae, "aku bilang kecuali!?" jawab eric panik, sambil mengusap kepalanya yang baru saja terpukul

"kevin lebih tinggi peringkat nya dari mu," sebut chanhee songong, "aku tau!!! berhenti menghina ku seperti ini, pencitraan!!! dan lagi kak kevin dan aku berbeda kelas?!" eric panik,

"bisa diam tidak? kita disini untuk berjalan-jalan, bukan untuk baku hantam, lagian eric pasti bercanda. aku tau dia mempersiapkan segala macamnya entah apa yang akan ada nanti. benar bukan, tuan sohn?"

"y-yaa, begitulah! aku- aku tidak akan beri tahu apa-apa. cepat naik! aku tidak ingin berlama-lama,"

"oh lihat dia, malu-malu. pfft,"

"berisik, cepat naik. atau akan kutinggal kalian semua, cih, lagian kak juyeon membantu ku sedikit soal ini, salah satunya hot pot, dan beberapa hal lain, sudah," eric masuk kedalam mobil, merasa malu bahwa ia aslinya peduli dengan kakak-kakaknya itu.

changmin menghela nafas, lalu tersenyum.

"yasudahlah, setidaknya kita tahu niatnya apa, bukan? eric adalah orang baik, sudah, itu saja."

to be continued.

✓。tears and you | jukyu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang