Kana memandang sekitarnya, tamu-tamu undangan mulai meninggalkan Aula Hotel yang disulap sebagia acara resepsi pernikahan Mew dan Kana. Kana Pikir Mew hanya bercanda untuk menjadikannya seorang istri. Tetapi, ia salah. Hanya butuh dua hari untuk seorang Mew Suppasit menyiapkan acara pernikahan yang sangat megah.
Orangtuanya serta kedua kakaknya sudah pulang, mereka sempat datang karena pemintaan Kana, Mew masih berbincang-bincang dengan kolage bisnisnya sedangkan Kana duduk seorang diri di salah satu meja.
Terkadang Kana merasa kesepian, Kana hanya mempunyai satu teman, yaitu Mild. Tetapi kini Mild sudah menikahi Kakanya Grace, otomatis Kana tidak mempunyai teman lagi.
Menghela nafas pelan, Kana menunduk kepalanya, hingga sebuah suara yang mampu membuatnya merinding.
"Siapkan dirimu sayang" Mew menyeringai, memandang Kana penuh rasa damba.
Tubuh Kana bergetar, membayangkan malam pertamanya dengan Mew sebagai pasangan suami-istri, selama dua hari kemarin Mew memang tidak menyentuh nya kecuali ciuman dan sedikit sentuhan diarea tubuh bagian atasnya.
Mew menuntun Kana menuju kamar paling mewah yang ada di hotel miliknya, memang benar hotel itu milik Mew, memasuki kamar yang sudah dihias dengan banyak kelopak mawar di dalam kolam renang, kamar yang Mew pilih memang ada kolam renangnya, entah apa yang Mew pikirkan. Tetapi menurut Kana ini sangat indah.
Kana masih terpukau dengan keindahan kamar ini, sedangkan Mew sudah membuka jas serta kemejanya begitu juga dengan milik Kana, Kana hanya diam baru tersadar saat Mew membuka kancing celana miliknya menurunkannya beserta dalamannya.
Kana adalah lelaki polos, tidak suka memberontak, sekali ancaman membuat Kana menurut bagai submissiv (bener gk si tulisannya? Aku lupa😅) Kana masih ingat apa yang terjadi setelah ia membuka matanya dengan Mew yang sedang mengukung tubuhnya.
"Kenapa aku harus menjadi istri mu?"
Mew manatap mata Kana "karena aku menyukai mu"
"Tapi aku tidak menyukai mu".
"Aku tidak peduli. Jika kamu tidak menuruti semua perintah ku, ku pastikan seluruh keluarga mu mendekam di penjara bahkan bisa saja mereka dihukum mati. Ingat sayang mati-hidupnya keluarga mu ada ditanganku" Mew menjilat telinga Kana membuat Kana merasakan hal aneh pada tubuhnya.
"Jangan sentuh keluarga ku na Phi"
"Tidak akan jika kamu mau menuruti ku" Kana mengangguk pasrah. Apapun yang Mew minta ia pasti akan menurutinya.
.
.
Kembali lagi pada Kana yang sibuk menutupi seluruh tubuhnya yang sudah tidak tertupi apapun, Mew membasahi bibirnya berjalan mendekati Kana dengan kondisi tubuh yang sama seperti Kana."Aku menginginkan mu" suara Mew terdengar rendah. Tangan Mew menjelajahi tubuh kana, di mulai dari mengelus bongkahan sintal milik Kana lalu naik ke punggung, Kana menutup matanya, elusan tangan Mew terus berlanjut kesetiap titik sensitif miliknya.
"Ssshhh.. P-phii" angin berhembus, membuat tubuh terasa dingin tetapi kenapa pada tubuh Kana malah terasa panas?.
"Teruslah mendesah sayang" Mew mengecup telinga Kana lalu menggendong tubuh Kana, menjatuhkan tubuh yang menjadi satu itu kedalam kolam renang yang penuh dengan bunga.
Mew mencium bibir Kana brutal, menjelajahi setiap inci rongga mulut Kana, tangan kiri Mew menahan tubuh Kana sedang yang kanan meraba seluruh bagian tubuhnya. Suara desahan Kana terdengar nyaring, kedua tangannya bertengger manis dileher Mew dan kedua kaki Kana melingkar indah dipinggang Mew.
"Ssshh... P.. phi.. aaakhhh" dengan kurang ajarnya Mew menekan hole Kana, Kana menggigit bahu Mew sedangkan bibir Mew mulai memberikan banyak cupang dileher jenjang Kana.
Mew melakukan penetrasi pada lubang Kana, memasukan salah satu jarinya, jari pertama aman, jari kedua Kana terlihat menggeliat tak nyaman, jari ketiga Kana-
"Akhhhh... Hikss.. keluarkan. Phi.. ini sakit"
Cupp
"Tenang sayang, rileks" jari-jari Mew masih aktif didalam lubang Kana sedangkan tangan kirinya mulai menyentuh inti tubuh Kana, memainkannya keatas dan kebawah membuat Kana serasa terbang kelangit ketujuh.
"P..phii.. aku ingin pipis"
"Keluarkan saja sayang" dan Kana mencapai klimaksnya. Kana menjatuhkan kepalanya pada bahu Mew, sedangkan Mew mulai mengocok inti tubuhnya dan memposisikan miliknya pada lubang Kana. Dan----
Jleb
"Aakkhhhhhhhhhhh!!!!" Milik Mew masuk sempurna kedalam tubuh Kana, Kana menggeliat tak nyaman dan berusaha melepaskannya tetapi Mew malah bergerak secara brutal.
"Akhhh.. hikss.. hmmm.. p--phi hen.. hen.. tikan. Akkhhh" tubuh Kana tersentak-sentak. Suara desahan Kana seirama dengan hentakan Mew dan juga bunyi air. Cukup lama. Cukup lama Mew menggagahi Kana. Hingga ia mendapatkan puncaknya.
"Aaahh ha.. haa. Kau sangat nikmat sayang". Mew mengecup bibir Kana dengan sedikit lumatan. Sedangkan Kana. Memejamkan matanya. Mew beranjak keluar dari kolam renang membawa tubuh yang masih menyatu itu keatas tempat tidur. Mew menekan tombol yang berada di dekat nakas, dan pintu kamar pun menutup berserta hordengnya.
Membalikan tubuh Kana kekiri dan mendekapnya dari belakang, Mew memposisikan milikinya yang masih didalam Kana agar Kana merasa nyaman.
"fan dee na, sayang".
Huhuhuu. Maaf na. Kalau kalian gk puas sama adegan NC nya. Aku udah usaha. Semoga sukaa💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesif Husband (18+)
Ficción General[{(END)}] Kana Traippipatanapong, lelaki manis yang menjadi incaran pria-pria kaya raya. Tetapi sayang, belum sempat diperebutkan Kana telah di patenkan oleh sang Raja Bisnis, Mew Suppasit Joongcheveevat. Kana Pikir hidup dengan Mew akan mudah teta...