8

11.4K 925 67
                                    

Pagi itu di Mension Joongcheveevat, semuanya masih sama seperti saat Mew meninggalkan Mension. Tetapi bisa dirasakan ketegangan sangat terasa saat jam menunjukan angka 10 pagi.

Kana masih berada di atas ranjang dengan borgol ditangannya, piyama panda putih over size dengan boxer ketat pendek menjadi outfitnya. Mew meninggalkan beberapa kissmark dileher jenjang Kana yang terlihat sangat jelas karena kancing atas piyamanya terbuka.

Perlahan tapi pasti Kana membuka matanya, badannya terasa masih pegal-pegal karena semalam Mew meminta jatah padanya. Tetapi saat Kana mendudukan tubuhnya dan mengucek matanya perlahan ia dikejutkan dengan dua orang pria memasuki kamarnya, kamar yang tidak dapat dimasuki siapapun tanpa seizin Mew.
.
.
.
.
.
Diluar mension. Kao memandang sinis penjaga yang menjaga keamanan Mension megah itu, tetapi itu bukan halangan untuknya, Kao mengeluarkan Pistol nya, pistol yang didesain Krist dan Singto hanya untuk dirinya, Pistol yang sekali tembak dapat menumbangkan lima puluh orang sekaligus.

Pistol ini seperti angin, saat pelatuk ditarik ia hanya akan mengeluarkan angin, angin kematian untuk orang yang menjadi targetnya, angin itu seperti sebuah gas, gas beracun yang langsung merusak organ tubuh bagian dalam, maka dapat dilihat saat orang-orang itu tumbang, darah keluar dari mulut, telinga dan hidungnya.

"Ini sangat mudah untukku". Ujar Kao.

"Jangan ngomong terus, ayo kita masuk" ujar Singto. Gatal sekali rasanya ingin menghabiskan lebih banyak nyawa.

"Sedang apa kalian disini?!!!" Ujar salah satu penjaga.

"Ouyee tentu saja mengirim mu keneraka, apa lagi???"

"Sialan. Kau pikir aku akan menyerah begitu saja???".

"Nyali mu sangat tinggi!, Ckckck".

Dor..

Dorr..

Dorr...

Kao menembakkannya ketiga penjuru yang berbeda, membuat semua penjaga yang berjalan mendekatinya langsung tumbang dan berserakan dilantai, bau anyir darah sangat jelas tercium bahkan lantai mension megah itu sudah penuh dengan darah.

"Kenapa ini sangat mudah" decak Singto kesal. Ia pikir akan ada pertempuran yang sengit eh ternyata ini sudah seperti permainan anak-anak saja. Malas sekali Singto rasanya. Tadi mah biarkan saja Krist yang ikut, dan dia bisa duduk santai sambil menonton film.

"Diam lah, lebih baik kita jemput calon istriku".

"Calon istri pantatku!, Seperti Kana mau saja padamu".

"Oy tentu saja, siapa yang tidak mau denganku?"

"Cepat masuk kekamar dan bawa Kana pergi, jangan hanya berdebat saja kalian!!.

Suara Grace terdengar dari Walkie Talkie yang berada di tangan Singto.

"Jangan berisik Grace, pusing kepalaku mendengar nada sumbang mu itu!" .

"Aku tidak restui baru tau rasa Kau Kao!!"

"Ck. Kenapa kita harus bekerja sama dengan Grace si?".
.
.
.
.
.
.
Kao dan Singto memasuki kamar Mew, tentunya dengan mudah juga, Kao sudah meretes semua sistem keamanan yang ada di mension ini. Ayolah ini benar-benar mudah. Karena sesungguhnya pertempuran yang sebenarnya belum saatnya untuk terjadi.

Kao terpaku ditempatnya saat melihat Kana yang sedang tertidur, berdiam bak patung membuat Singto mengerutkan keningnya. Sesaat lenguhan terdengar dari bibir Kana, Kana mendudukan tubuhnya dan mengucek matanya perlahan dapat Kao lihat raut terkejut Kana yang terlihat sangat lucu Dimatanya.

"Sii.. siapa.. siapa kalian???"

"Calon suami mu sayang"

"Hah??"

Singto menepuk dahinya, aish Kao terlalu percaya diri. Memilih keluar dari kamar, Singto dikejutkan dengan kehadiran Bi Mia diujung tangga tengah berdiri kaku.

Kembali Pada Kao dan Kana. Kao berjalan mendekati Kana, menempelkan sidik jarinya, dan

Klikk

Borgol terlepas, Kana semakin ketakutan saat Kao menyeringai.

"Mari pergi sayang". Kao mengangkat tubuh Kana, menggendongnya ala Koala.

"Lepas. Lepaskan aku. phi Mew tolong Aku". Kana memberontak sekuat tenaga, tetapi apalah daya Kao jauh lebih kuat darinya.

"Tuan Kana??" Bi Mia kembali tersadar saat mendengar suara Kana yang menggema.

"Ouho. Ingin Mati atau diam ditempat Mu Bibi??". Ujar Singto sambil menodongkan pistol tepat di depan wajah Bi Mia. Tidak. Ia tidak boleh Mati dahulu. ia harus menjelaskan segalanya Pada Tuan Mew nanti.

Bi Mia memilih diam, matanya tidak lepas dari Kao dan Kana yang sedang menuruni tangga.

"Lepaskan aku!!!!"

"Diam sayang".

"Tidakkkk. Lepaskan aku--- Mmmppphh".

Kao memilih membungkam mulut Kana dengan bibirnya, meraup bibir yang terasa sangat manis itu dengan kasar. Sungguh bibir Kana sangat manis.

Singto berdecak kesal melihat tingkah Kao, kenapa tidak sabaran sama sekali si?.

Singto membiarkan Kao dan Kana berjalan terlebih dahulu keluar Mension dan memasuki mobil, masih dengan lumatan yang Kao lakukan pada bibir Kana.

"Aku membiarkan mu hidup BiBi". Ujar Singto sambil berjalan keluar Mension dan memasuki mobil yang sama dengan Kao.

"Ssshhh.. Mpphhhh. Lepaskan aku!!". Kana masih berusaha memberontak tetapi posisinya saat ini benar-benar tidak tepat.

Kana duduk mengangkang berhadapan dengan Kao, pinggangnya dipeluk erat oleh lengan kiri kekar milik Kao, Kao menekan salah satu tombol sehingga muncul pembatas antara bagian kursi kemudi dan tempat duduk belakang.

Singto lagi-lagi berdecak kesal "mesum sekali aku punya sahabat".

Air mata terus saja keluar dari mata indah Kana saat Kao mengusap bagian paha dalamnya, sungguh Kana menyesal menggunakan boxer yang tidak dapat menutupi seluruh pahanya.

"Lepaskan aku, ku mohon" lirih Kana. Tetapi tidak dipedulikan Kao.

Kao memandang Kana penuh napsu. Tangannya mengusap wajah cantik Kana.

"Kau sangat indah sayang".

Jleb.

"Akkhhhhhh" teriak Kana.

Kao mengusap wajah Kana guna membersihkan sisa air mata yang tertinggal, menatap wajah tidur Kana. Melempar bekas suntikan yang telah ia tancapkan dibahu mulus Kana lalu membuangnya.

"Aku tidak akan melepaskan mu dan membiarkan mu pergi dari ku, karena kamu adalah canduku".










🙈🙈🙈🙈

Ku persilahkan yang ingin mengumpat dan marah karena adegan saat penculikan Kana tidak sesuai Ekspektasi. 😂😂😂

Ini masih awal jangan tegang-tegang gk baik untuk kesehatan jantung.

Terimakasih yang udah mampir di cerita ini....

See you next chapter..
Stay tune...

Oh yaa Happy Anniversary Waanjai❣️❣️❣️❣️❣️

My Posesif Husband (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang