Braakkkkk
Grace melempar berkas dimeja Mew, Mew menyeringai. Matanya masih fokus pada laptopnya. Wajah Grace merah padam menahan amarah, mild yang berada disampingnya mencoba untuk menenangkan sang istri.
"Apa maksud ini semua Mew?!!!". Teriak Grace. Grace tidak terima. Ia tidak ikut dalam masalah Mew dan Bright tetapi kenapa Mew malah menyangkut pautkan dirinya dan seluruh keluarga kedalam masalah ini.
Tadi pagi saat semua orang sedang sarapan tiba-tiba saja Zee mendatangi rumah dengan membawa berkas penuntutan pada keluarga Traippipatanapong. Thana dan Madu sampai pingsan atas tuntutan yang Mew jatuhkan. Tuntutan itu tidak main-main.
Diantaranya, Thana dan Madu di tuntut atas penipuan sedangkan Mild dan Grace dituntut atas perusahaan yang dimana perusahaan itu sudah hak milik Mew tetapi Grace yang menjalankan tanpa izin.
Harta dan semua aset milik keluarga Traippipatanapong sudah hak atas Mew Suppasit, begitu juga dengan si Bungsu. Tapi karena Grace ikut andil dalam penculikan Kana bersama Kao karena itulah Mew menuntutnya berlapis.
"Kau terima saja Grace. Dan semoga kau betah mendekam dalam penjara".
"Sialan kau Mew!!!!!!".
Polisi masuk kedalam ruangan Mew dengan bantuan Boat dan Win. Polisi segera memborgol Grace dan Mild. Dan menyeretnya keluar.
"Aku akan membalas mu Mew!! Lihat saja kau akan kehilangan Kana selama-lamanya!!!!!!".
"Cihh". Mew berdecih pelan, ia sangat muak dengan drama ini. Ingin saja Mew mengakhiri semuanya saat ini juga.
"Permisi Pak, anda ada rapat dengan pemilik Preva Company yang baru". Ujar Win.
Mew menganggukan kepalanya, ini saatnya. Semuanya akan berakhir saat ini juga.
Mew memasuki ruang pertemuan yang sudah terdapat bright yang sedang duduk dikursi paling ujung, Bright sedang memangku seseorang, seseorang yang Mew rindukan, seseorang yang mampu membuat Mew gila.
"Phi, aku turun ya". Suara lembut Kana terdengar, Kana tampak risih dengan posisinya saat ini.
Bright menggelengkan kepalanya, menahan pinggang Kana agar Kana tetap pada posisinya, tidak perduli pada orang-orang penting yang sudah berdatangan dan langsung duduk ditempatnya masing-masing.
Bright semakin menjadi-jadi apalagi saat ini Kana menggunakan kemeja putih yang tampak kebesaran ditubuhnya, dengan celana putih panjang dan juga sepatu berwarna putih.
Entah apa yang merasuki Bright, Bright melahap bibir Kana yang sedari tadi melambai padanya agar mengemut bibir manis itu, selama Kana tinggal padanya Bright hanya berani mengecup bibir Kana tanpa melumatnya, dan sekarang adalah puncak kesabaran seorang Bright.
Mew mengeratkan rahangnya, ia tidak terima Bright memperlakukan Kana seperti itu didepan para pembisnis terkemuka. Kana terlihat seperti seorang jalang didepan mata mereka semua.
"Anda sudah keterlaluan Pak Bright". Ujar Mew. Mew berdiri dari duduknya.
Cupp
Bright mengakhiri cumbuannya, menarik kepala Kana dan menyembunyikannya kedalam lehernya.
"Anda tidak sopan Pak Mew".
"Oohho siapa yang tidak sopan disini?? Anda tidak tahu malu mencium istri orang dihadapan suaminya sendiri dan didepan kolage bisnis terkemuka dinegeri ini".
"Dimana sopan santun anda???". Tanya Mew.
Bright mengepalkan tangannya kesal, menurunkan Kana, lalu menghampiri Mew. Kana menatap bingung kearah Bright.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesif Husband (18+)
General Fiction[{(END)}] Kana Traippipatanapong, lelaki manis yang menjadi incaran pria-pria kaya raya. Tetapi sayang, belum sempat diperebutkan Kana telah di patenkan oleh sang Raja Bisnis, Mew Suppasit Joongcheveevat. Kana Pikir hidup dengan Mew akan mudah teta...