Taehyun memanggil sopirnya untuk mengantarkan Beomgyu pulang. Hingga laki-laki setengah mabuk itu pun melongo.
“Masuklah. Dia akan mengantarmu sampai ke tempat tinggalmu.”
“...”
“Apa yang kau tunggu? Masuklah.”
“T-tapi—“
“Taehyun!”
Beomgyu menoleh. Seketika wajahnya tidak suka melihat keberadaan Soobin di sana.
“Beomgyu?” gumam Soobin. Dia menatap Beomgyu dan Taehyun bergantian. Posisinya, Taehyun sedang memegang tangan Beomgyu untuk mendorongnya masuk ke dalam mobil. Tetapi sepertinya Soobin salah paham. “Kau memiliki hubungan apa sebenarnya dengan Taehyun?!” ketusnya pada Beomgyu.
Tentu saja Beomgyu bingung. “Apa?”
“Kau masih belum jera juga setelah apa yang kulakukan padamu?!”
Taehyun mengerutkan dahinya. Dia melepaskan tangan Beomgyu dan menatap Soobin kebingungan. “Hyung ... kau kenal dia?” tanyanya.
Soobin mendengus. “Tentu saja. Jalang murahan inilah yang menjebakmu waktu itu.”
“Menjebak?”
“Tentu saja kau tidak tahu, Taehyun. Kau sedang mabuk.”
“Hyung, aku memang mabuk dan nyaris tidak sadar. Tapi aku tahu jelas bahwa ... ya, aku kelepasan,” bisik Taehyun.
“Tetap saja. Dia merusak harga dirimu! Apa dia tidak tahu kau sudah memiliki pasangan?! Bahkan anak!” Soobin menjadi semakin marah. Melihat Beomgyu selalu membuatnya mendidih. Padahal, sejujurnya dia tidak membenci Beomgyu. Tidak sama sekali. Hanya saja ... dia kecewa. Dia ingin diam tapi entah kenapa dia selalu kelepasan setiap mengingat Beomgyu. Tetapi perlu dia tekankan sekali lagi, dia tidak membenci Beomgyu. Tidak sedalam itu.
“Dengar,” Beomgyu bersuara. “Aku tidak tahu sebenci apa kau padaku tapi aku tidak sepenuhnya salah tentang kejadian itu. Bahkan, aku tidak tahu bagaimana bisa kau ada di sana dan melihat kejadian itu.” Beomgyu kesal. “Sudah cukup kau membuatku dipecat. Jangan campuri urusanku lagi!”
“Apa?”
“Kau melakukan itu karena kau cemburu kan? Bukan aku yang menghancurkan harga diri suamimu tapi kau! Kau sendiri yang menghancurkannya! Kau bahkan menunjukkan fotoku dan foto suamimu saat bergumul pada direktur!”
Soobin diam.
“Saat itu ... aku bahkan tidak sedang ingin melakukan apapun selain minum sampai mabuk dan pingsan. Tapi suamimu yang datang padaku dan mengajakku!” Beomgyu akhirnya menyerah memendam hal itu.
Taehyun terkejut. “A-aku?”
“Kau tidak setengah sadar. Tapi kau memang sudah tidak sadar. Itu yang kusimpulkan.” Akhir Beomgyu.
Mereka semua akhirnya terdiam. Memikirkan semua perkataan mereka dan mengulangnya kembali di dalam pikiran mereka.
Taehyun adalah orang yang pertama kali menghela napas setelah menyadari sesuatu. “Dengar kalian berdua. Sepertinya kita semua sedang salah paham.” Seketika Beomgyu dan Soobin menoleh padanya. “Aku tidak tahu jalinan apa yang kalian miliki tapi,” Taehyun menatap Soobin kemudian Beomgyu, “Soobin Hyung sedikit tidak menyukaimu.”
“Dia tidak sedikit menyukaiku tapi dia membenciku!” protes Beomgyu kesal nyaris marah.
“Aku tidak membencimu, sialan!” Soobin pun mulai meredakan amarahnya melihat Beomgyu. “Aku hanya tidak menyukai perilakumu. Itu saja.” Kemudian dia memalingkan wajah sedikit malu mengakui kejujurannya. Dia tidak tahu saja jika Beomgyu memerhatikannya dengan wajah bingung.
![](https://img.wattpad.com/cover/253250667-288-k401142.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Being Free
FanfictionBeomgyu hanya ingin bebas! Tidak ingin menjadi orang baik yang lemah, dan tidak ingin menjadi orang jahat yang dibenci. Tetapi, semua rencananya hancur berantakan karena satu orang.