Bab 5

1.5K 229 41
                                    

Sudah nyaris lima bulan, dia tidak pulang. Sudah nyaris lima bulan, dia tidak bertemu keluarganya. Jungwon mengembuskan napas pelan, akhirnya, dia memutuskan untuk mengakhiri hal yang merepotkan Beomgyu. Dia keluar dari rumah sakit.

Jungwon pergi menuju ke apartemen Beomgyu untuk berpamitan. Setelah dia selesai dengan urusan keluarganya nanti, mungkin, dia akan menjenguk Beomgyu. Dia sangat berterima kasih pada lelaki manis itu karena sudah menolongnya. Hingga dia sadar, bahwa hidupnya berharga.

Jungwon menekan bel apartemen Beomgyu. Seingatnya, saat malam hari sebelum tengah malam, sekitar jam delapan, Beomgyu masih tinggal di apartemen. Belum waktunya untuk bekerja di bar.

Selama dua menit lebih Jungwon menunggu, tetapi pintu apartemen Beomgyu tidak kunjung dibuka.

“Apa dia sudah pergi?” gumamnya. Jungwon mengganti posisi tas jinjingnya ke tangan kiri. Kemudian lengan kanannya pun terangkat untuk bergantian menekan bel. “Beomgyu hyung!” suaranya ke arah intercom.

“Anda mencari Beomgyu?” pemilik apartemen baru saja kembali dari luar.

“Oh, iya. Apa Anda tahu dia di mana?” Jungwon menatap cemas.

“Ah, itu. Kemarin, ada sesuatu yang terjadi. Dia ada di dalam mungkin sedang istirahat. Syukurlah, ada seseorang yang menunggunya, Tuan.”

“Apa dia sakit?”

“Saya tidak benar-benar mengetahuinya. Tetapi sepertinya begitu.”

“Kalau begitu terima kasih.” Jungwon membungkuk.

“Anda temannya?”

“Iya.”

“Hmm. Baiklah kalau begitu saya permisi, saya ada pekerjaan di dapur.”

“Iya, iya. Silakan.” Jungwon mengulas senyum tulusnya. Kemudian dia berbalik untuk menekan bel sekali lagi. “Beomgyu hyung! Bukakan pintunya, ini aku!”

Klek!

Jungwon tersenyum lebar, “Beomgyu hyung! Aku datang tapi kau tidak segera membuka pintu jadi kukira...” senyumannya luntur mendadak. “Taehyun...?” bisiknya. Kemudian, alisnya bertaut bingung.

Tidak kalah dengan Jungwon, Taehyun merasa jantungnya nyaris copot melihat keberadaan Jungwon di depannya.

“Taehyun, apa yang kau lakukan di sini?”

Taehyun tidak menjawab. Tapi tubuhnya bergerak cepat menuju Jungwon. Memeluknya erat, mendekap dan menciumnya. Dia sangat merindukan orang yang melahirkan Rewon ini. “Maafkan aku. Kau pergi kemana selama ini? Apa kau baik-baik saja?” kedua tangan Taehyun menangkup wajah kecil Jungwon. “Aku sangat merindukanmu. Kau tahu?” dia mengusapkan ibu jarinya ke pipi Jungwon.

Namun, Jungwon mencoba melepaskannya dengan perlahan. “Aku yang seharusnya meminta maaf, Taehyun. Aku tidak akan diusir dan membuatmu kerepotan mengurus Rewon jika aku tidak—“

“Itu sudah berlalu, aku tahu kau bersalah dan kau sudah meminta maaf. Tidak apa-apa.” Yang terlihat di mata Taehyun hanya kelegaan karena Jungwon sudah kembali. Dia nyaris sekarat karena ayahnya melarang dia untuk mencari orang yang seharusnya selalu ada di sisi Rewon dan dirinya ini. Tetapi ... sekarang tidak lagi.

“Kenapa kau ada di sini?” Jungwon mulai mengerutkan dahinya lagi. Curiga. “Kau mengenal Beomgyu hyung?”

Mendengar nada suara itu, Taehyun yakin Jungwon juga mengenal Beomgyu. “Ah, jadi kau juga mengenalnya? Dia calon pegawaiku. Dia sedang sakit. Aku ke sini karena dia tidak memiliki orang lain untuk merawatnya.”

Being FreeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang