Ah, kemarin ada diskusi jadi tertunda. Selamat membaca semoga terhibur!
.
.
Suara pintu diketuk.
Taehyun pun mendongak. “Masuk,” katanya. Ia melihat Yeonjun adalah orang yang pertama kali muncul dari balik pintu.
“Selamat pagi, calon adik ipar. Lihat siapa yang datang kemari.” Yeonjun menarik sudut bibirnya. Menyeringai.
Taehyun melihat Beomgyu masuk dengan kaku. Damn! Lelaki itu tampak lain dari biasanya. “Kau datang?” Taehyun berdiri. Mencoba akrab. “Kau sudah mengundurkan diri dari kantor lamamu?” ia berjalan mendekati Beomgyu.
“Aku tidak perlu mengundurkan diri setelah kuingat-ingat. Aku hanya tidak perlu kembali.”
Yeonjun melihat Taehyun menatapnya. “Ya, kau tahu. Semacam ... rakus?” Yeonjun mengangkat kedua tangan dan bahunya bergidik. Lelaki berbibir seksi itu berjalan santai menuju sofa kemudian duduk bersilang. Mengamati Taehyun dan Beomgyu.
Taehyun menggaruk ujung pelipisnya. Berdehem. Kemudian mempersilakan Beomgyu untuk duduk.
“Jadi?”
Taehyun mengeluarkan map dari dalam laci. “Isi berkas itu dulu.”
Beomgyu memperhatikan tiga lembar kertas di atas meja Taehyun. “Oke.”
“Jadi, Beomgyu? Sebelumnya kau mendapat bagian apa di kantormu?” Taehyun mengaitkan jemarinya di atas meja. Memerhatikan tangan Beomgyu yang mengukir tulisan di atas kertas.
“Ya, kau tahu, orang yang selalu berurusan dengan Excel. Karyawan bagian keuangan.”
“Aku mengerti.”
“Lalu, kau akan memberiku pekerjaan apa?” Beomgyu mendongak sejenak. Hingga Taehyun terlihat lama untuk sekadar menjawab, ia tundukkan kembali kepalanya untuk menulis.
Yeonjun benar-benar menyeringai. Lelaki itu tampak mengetahui sesuatu tentang Beomgyu. Taehyun bisa melihatnya.
“Apa?” tanya Yeonjun.
Taehyun segera menatap kertas Beomgyu dan mengabaikan Yeonjun. Calon kakak iparnya itu sedikit mencurigakan. Dan ... Yeonjun hari ini tampak tidak ingin mengakrabkan diri dengan tamunya.
“Aku sudah selesai.”
Taehyub mengangguk dan mengambil map Beomgyu. Dia terdiam memeriksa apa saja yang Beomgyu tulis di dalam berkas itu.
“Apa setiap karyawanmu mengisi berkas sebanyak itu sebelum menjadi karyawan?” Beomgyu heran.
“Iya, hanya saja mereka akan melakukannya secara bergilir. Mereka harus magang baru aku akan memberikan berkas terakhir untuk diisi sebelum menjadi karyawan tetap.”
Beomgyu mengangguk-angguk. Kemudian dia menoleh untuk melihat Yeonjun mengangkat tangan menyapanya. Lelaki itu tampak tidak menyukainya. Beomgyu tahu. “Ngomong-ngomong, Taehyun.”
“Ya?”
“Apa nama perusahaan calon kakak iparmu?”
“Intellegence Technology. Orang-orang lebih sering menyebutnya IT Rich Choi.”
“Mn,” balas Beomgyu.
“Kenapa kau menanyakan perusahaanku?” Yeonjun mendekat. Dia memutari kursi Beomgyu dan tersenyum kemudian menyangga sisi tubuhnya pada meja Taehyun.
“Hanya ingin saja. Aku juga harus tahu dari mana datangnya laki-laki yang sering keluar masuk pintu direktur perusahaan ini.”
“Benarkah?” Yeonjun mengangkat sebelah alisnya. Tersenyum mengejek. “Tapi sepertinya aku tidak asing denganmu ... Choi Beomgyu.”
![](https://img.wattpad.com/cover/253250667-288-k401142.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Being Free
FanfictionBeomgyu hanya ingin bebas! Tidak ingin menjadi orang baik yang lemah, dan tidak ingin menjadi orang jahat yang dibenci. Tetapi, semua rencananya hancur berantakan karena satu orang.