Hai Hello!
Apa kabarnya?
Semoga sehat terus, yoo.
Jangan lupa kritik dan sarannya.
Serta mohon ditegur apabila memiliki kesamaan dengan cerita orang.
Semoga suka.
Selamat membaca^^***
"Jangan terbiasa menghakimi tanpa tahu kebenarannya. Percayalah. Sifat yang seperti itu merugikan banyak orang."
***
"Rachel nggak nyembunyiin semuanya karena dia tega." Chiara membuka suara di tengah-tengah keheningan yang terjadi.
Perempuan itu menghembuskan nafasnya. "Gue juga kaget pas tahu kalau ternyata Rachel sama Kak Baekhyun punya hubungan. Gue sampai nangis. Tapi, setelah gue nemuin Rachel nangis di balkon kamarnya seorang diri, gue nggak tega, Chaeri. Dia merasa menyesal banget. Dia betulan punya hidup yang berat."
Chaeri yang sedang duduk di samping Chiara hanya memasang wajah datarnya.
"Jadi, gue harap lo nggak dendam sama Rachel karena dia nggak bilang tentang hubungannya sama Kak Baekhyun. Asal lo tahu, dia kesulitan seorang diri selama ini. Gue yakin lo pasti bakalan ngerti. Lagian lo nggak kenal Rachel cuma sehari, kan? Dia orang baik, Chaer. Dan gue tahu kalau lo lebih tahu itu dari gue." Chiara berdiri dari duduknya.
Ia memilih untuk untuk beranjak dari sana. Perempuan itu memilih untuk masuk ke dalam kelasnya dan menghampiri sosok Rachel yang saat ini berada di kursinya sembari menyalin catatannya.
"Chell, makan yuk!"
Rachel yang baru saja keluar dari rumah sakit satu minggu yang lalu itu mendongak menatap Chiara.
"Sedikit lagi tuntas."
"Udahlah. Ayo kita ke kantin!" seru Chiara kemudian menarik Rachel begitu saja.
"Eh, buku gue belum gue rapihin," ujar Rachel sembari menoleh menatap bukunya di atas meja.
"Nggak bakalan ada yang sentuh buku lo."
Pada akhirnya, mereka berdua berada di kantin. Hari ini adalah hari pertama Rachel ke kampus setelah hampir satu bulan sakit.
Kehadirannya membuat orang-orang di sana menatap Rachel.
"Abaiin aja," ujar Chiara sembari menuntun Rachel untuk duduk di sudut kantin. Tempat makan kesukaan mereka. "Gue pesenin dulu. Tunggu di sini." Perempuan itu berlalu. Membuat Rachel tersenyum tipis.
"Kak Rachel?"
Lagi-lagi Rachel mendongak. Kali ini ia mendapati sosok perempuan cantik yang berdiri di hadapannya.
"Udah sembuh, Kak?" tanya perempuan itu dengan senyumnya.
"Iya," jawab Rachel singkat.
Perempuan itu kembali tersenyum. "Maaf, yah, Kak. Aku nggak pernah jengukin Kak Rachel selama ini," sahutnya pelan.
"Iya. Gue nggak harus dijenguk, kok," jawab Rachel sudah agak panjang.
"Kalau begitu Sasha duluan, Kak. Sehat-sehat, yah!"
Sosok Natasha Sue. Adalah perempuan yang baru saja pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet But Psycho (RSB 7) Sudah Terbit ✔
Fanfikce"He is a bad boy, possesive, and cassanova! I hate him! But at the same time, I love him!" Start 26 August 2019.