Hello.
Apa kabar?
Sehat-sehat, yah!Selamat membaca!
Jangan lupa tegur kalau ceritaku mirip punya orang^^***
"Ada yang datang tapi tak diundang. Ada yang pulang tapi tak diantar. Bukan jelangkung. Namun, cinta."
***
"Minggir atau gue tabrak?"
"Chell, dengerin dulu."
"Minggir, nggak?"
"Nggak!"
"Ya udah, gue tabrak. Kalau mati, bukan salah gue."
Rachel yang awalnya menyembulkan kepalanya di jendela mobil kembali duduk rapi di jok mobilnya. Tangannya menggenggam stir mobil dengan erat. Perlahan ia mulai melajukan mobilnya.
Tidak peduli jika saat ini ada seseorang yang sedang berdiri di depan sana. Toh, orang tersebut akan Rachel beri gelar sebagai orang paling bodoh di dunia ini jika tidak menghindar dari Rachel dan mobilnya.
Brakkk!
Kepala dan badan Rachel terhuyung ke depan, matanya membola, apa dia baru saja menabrak seseorang?
"Sehun!" teriaknya lantang sembari melepaskan sabuk pengamannya dengan gerakan cepat lalu turun dari mobilnya.
Gadis itu berlari dengan langkah seribunya, lantas ketika matanya mendapati sosok laki-laki tengah meringis di depan mobilnya sembari memegangi kakinya, saat itu juga Rachel menganga tidak percaya.
"Ngapain, sih? Mau mati beneran? Gila, Hun!" teriaknya entah keberapa kalinya. Perempuan tersebut menghampiri pemuda yang tengah merintih kesakitan itu.
"Apanya yang sakit? Luka?" tanya Rachel dengan raut wajah khawatirnya sambil memegang kaki laki-laki tersebut pelan.
"Tega banget, Chell."
"Salah sendiri, kan? Udah disuruh pergi dari tadi. Tapi, ngapain tetap berdiri di sana?" murka Rachel pada Sehun.
Iya Sehun. Lelaki yang jadi korban Rachel barusan adalah Sehun. Jangan tanya mengapa Sehun bisa ada di sana.
"Sakit!"
"Sini lihat! Bego dipelihara," sahut Rachel perlahan menggulung celana jeans Sehun. Matanya yang sedari tadi fokus di kaki milik lelaki itu jadi beralih menatap Sehun tatkala dirinya menemukan lebam di tulang kering lelaki itu.
"Nah, kan! Lebam," ujar lelaki tersebut kesakitan.
"Namanya juga tulang kering. Kena tangga doang bakalan lebam."
"Masih aja galak, Chell. Ini aku sakit gara-gara kamu."
Rachel menghembuskan nafasnya kasar. "Bisa berdiri, nggak?" tanya Rachel pelan.
Sehun menggeleng. Jika saja tulang keringnya ini berciuman dengan tangga, maka masih ada kemungkinan ia bisa berdiri dengan baik meskipun agak tertatih jalannya. Namun, tulang keringnya berciuman dengan bagian depan mobil milik Rachel. Sakitnya tidak main-main. Bahkan ia langsung merasakan sakit di ubun-ubunnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet But Psycho (RSB 7) Sudah Terbit ✔
Fanfic"He is a bad boy, possesive, and cassanova! I hate him! But at the same time, I love him!" Start 26 August 2019.