7. A Smile Wounds

3.6K 504 129
                                    

Hello.
Balik lagi sama si penulis gaje.
Apa kabar?

Jangan lupa tegur kalau aku nulis sesuatu yang mirip dengan cerita orang

***

"Rachel! Kemarin untuk laporan yang diperiksa Kak Suho, lo sama gue satu kelompok, kan?"

Rachel yang awalnya sibuk memainkan game WormsZone yang akhir-akhir ini banyak dimainkan oleh beberapa orang mendadak mendongak, menatap seorang lelaki tinggi bernama Lucas yang sudah berdiri di hadapannya sembari membawa beberapa tumpukan kertas.

"Kenapa? Mau nyalin?" tanyanya kembali fokus pada permainannya. Cacingnya sudah berada pada peringkat satu dan memiliki nilai sebanyak satu juta lebih. Jadi, dirinya harus tetap fokus.

"Gue udah selesai. Sekarang disuruh Kak Suho buat periksa."

Rachel mengangguk kecil. "Laporan gue ada di tas. Ambil aja."

Lucas mendesah panjang. "Masalahnya lo sama gue yang disuruh ngumpulin dan periksa laporannya anak-anak."

"Lah? Kenapa harus gue?" tanya Rachel tanpa mengalihkan fokusnya barang sedikit pun.

"Kan lo ketua kelompoknya. Gue wakilnya. Gimana, sih."

"Ya udah! Tunggu bentar. Ini cacing gue udah besar."

"Masalahnya kak Suho udah nungguin, Chell."

"Aduh! Bacot banget, sih, Cas! Cacing gue jadi ketabrak! Anjir!" teriak Rachel pada Lucas.

"Salah gue?"

"Ya iyalah! Lo bacotnya keterlaluan. Di mana Kak Suho? Ngapain juga suruh periksa laporan di jam segini? Biasanya juga sore."

"Kalau sore Kak Suho ada rapat. Sekarang kita disuruh periksa di kantin fakultas sebelah."

Rachel melemparkan tatapan datarnya pada Lucas. Apa telinganya tidak salah dengar? Fakultas sebelah? Maksudnya Fakultas Hukum? Iya? Benar?

"Hukum?" tanyanya memastikan.

Lucas mengangguk. "Kenapa? Lo takut ketemu mantan?"

"Yeh, siapa juga. Ngapain takut?"

"Terus kenapa muka lo kayak gitu? Nahan boker?"

"Lo lama-lama beneran bikin kaki gue gatel buat nendang hidung, deh!"

"Ya udah, buruan. Disemprot Kak Suho, lo mau?"

Mendadak Rachel jadi bergerak gusar di tempatnya. Matanya mengerjap beberapa kali. Pun bibirnya yang tidak kering ia basahi dengan lidahnya beberapa kali.

"Nggak bisa yah, lo aja sendirian yang pergi? Gue lagi halangan. Tembus kayaknya."

Lucas mengangguk. "Ya udah, gue fotoin, boleh? Supaya Kak Suho percaya."

"Sinting!"

Sudah tahu Lucas itu pintar, tapi Rachel mencoba untuk mengelabuinya. Alhasil, jadinya seperti ini. Dan pada akhirnya, gadis itu berdiri dari duduknya, meraih laporan miliknya, kemudian berjalan meninggalkan Lucas.

Sweet But Psycho (RSB 7) Sudah Terbit ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang