Hai Hello.
Apa kabarnya?
Semoga sehat terus.
Jangan lupa kritik dan saran.
Serta mohon ditegur apabila memiliki kesamaan dengan cerita orang.
Selamat membaca.
Semoga suka^^***
"Sedih itu pasti datang terakhir apabila bahagia yang terlebih dahulu menyapa. Sebaliknya, bahagia itu juga pasti hadir apabila sedih yang menyapa terlebih dahulu."
***
Jam menunjukkan pukul tiga sore. Sosok perempuan yang sudah dua jam lamanya menghias diri itu kini berdiri di depan cermin besar yang ada di kamarnya.
Rambut panjangnya ia gerai. Hal itu menambah sedikit perbedaan pada penampilannya. Mengingat selama ini ia sangat rajin mengikat rambutnya karena gerah.
Ia membungkus tubuhnya dengan baju turtle neck berwarna merah jambu yang dibelikan oleh Sehun untuknya beberapa waktu yang lalu. Hal itu membuat kesan keras yang melekat pada wajahnya berubah menjadi manis.
Ditambah dengan celana jeans panjang yang membuat kaki panjangnya tercetak sempurna. Niatnya ia ingin memakai rok jeans selutut. Tapi, Sehun tidak pernah suka ia memakai baju yang terbuka.
Terakhir, ia memakai sepatu zip ankle boots kesukaannya.
"Selesai!" ujarnya antusias kemudian beranjak keluar dari kamarnya.
Di ruang tamu sudah ada sosok Sehun yang sedang bercengkrama dengan Charol, ibunya. Hal itu membuat senyumnya mengembang.
"Aku udah selesai," ujar Rachel pelan.
"Kamu kebiasaan kalau dandan lama. Kasihan Sehun nunggu lama," ujar Charol pada putri semata wayangnya.
"Nggak pa-pa, Tante," sahut Sehun sembari tersenyum.
"Kalau gitu saya pamit sama Rachel dulu, Tante," pamit Sehun pada Charol.
"Iya, Nak. Hati-hati kalian berdua."
"Iya, Tante."
Lantas Rachel dan Sehun bergegas dari sana. Mereka berdua segera pergi menuju tempat tujuan mereka.
Menikmati akhir pekan berdua adalah rencana mereka dari jauh. Dan baru hari ini bisa tercapai.
Sebab, Rachel sangat sulit membagi waktunya untuk Sehun. Tapi, lelaki itu selalu mengerti karena Rachel adalah mahasiswa kedokteran yang sangat sibuk.
"Kita ke mana dulu?" tanya Sehun pada Rachel.
Rachel berpikir sejenak. "Terserah. Aku ikut aja. Yang penting jalan."
Sehun tertawa kecil, lantas sebelah tangannya bergerak mengacak rambut Rachel dan sebelahnya lagi mengendalikan kemudi mobil.
Menempuh waktu selama kurang lebih tiga puluh menit, mereka berhenti di sebuah taman hiburan.
Menikmati sore hari sambil menyusuri taman hiburan tersebut adalah hal yang menyenangkan.
Keduanya saling bergandengan tangan. Mengobrol dan tertawa lepas karena percakapan mereka.
Pelan tapi pasti, hubungan mereka sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet But Psycho (RSB 7) Sudah Terbit ✔
Fanfiction"He is a bad boy, possesive, and cassanova! I hate him! But at the same time, I love him!" Start 26 August 2019.