16

525 83 3
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌

***


Rose sudah berada di apartemennya. Dan dia baru saja selesai memasak. Kini dia menunggu Chanyeol pulang ke rumah.

Rose terus menatap jam dinding yang berada di hadapannya.

"Kenapa sekarang kau kembali menjadi seperti sebelumnya ?"

Rose menunduk dan meremas-remas tangannya sendiri. "Sepertinya keputusan ku memang benar...akan lebih baik jika kita bercerai, Chan"

Kemudian Rose mengusap-usap perutnya.

Tak lama setelah itu, terdengar ada orang yang masuk. Dan tentunya itu adalah Chanyeol.

Rose pun berdiri dan segera menghampiri Chanyeol. "Makanannya sudah siap. Ayo-"

"Aku sudah makan"

"Hah? Kau sudah makan ? Kenapa tidak memberitahu ku dulu ?"

"Memangnya itu penting ?" Jawab Chanyeol tak peduli sembari melewati Rose begitu saja.

Rose terdiam.

Sebelum ke kamar, Chanyeol pergi ke dapur terlebih dulu untuk minum.

"Chanyeol, kenapa kau memukul Jaehyun ?"

Mendengar itu membuat Chanyeol menghentikan gerakannya. "Kau tau ?"

"Tentu saja aku tau"

"Baguslah. Dengan begitu kau jangan melakukan hal yang macam-macam lagi"

"Tapi kenapa ? Keinginan ku tidak ada hubungannya dengan Jaehyun. Aku ingin bercerai atas keinginan ku sendiri"

Setelah selesai minum, Chanyeol pun menghampiri Rose. "Ya, dan setelah itu kau bisa menikah dengannya. Begitu kan ? Aku juga tau"

Rose menggeleng. "Itu tidak benar"

"Bagaimana pun juga kita tidak akan bercerai. Dan aku tidak akan membiarkan mu bersama dengan pria lain" setelah mengatakan itu pun Chanyeol hendak pergi ke kamarnya. Tetapi saat Rose kembali bicara, dia langsung menghentikan langkahnya.

"Kalau begitu jawab aku. Kau tidak mencintai ku atau bahkan menganggap ku sebagai istri mu. Lalu kenapa kau masih tetap menjalani pernikahan ini ? Jika kau tidak mencintai ku, maka kau pasti akan melepaskan ku untuk pergi"
"Jika kau memang tak memiliki perasaan pada ku sedikit pun, kenapa kau tetap ingin mempertahankan pernikahan ini ?"

Chanyeol berbalik dan menatap Rose. "Bayi itu adalah bayi ku juga. Aku tidak mau jika di cap sebagai ayah yang tak bertanggung jawab"

"Bayi ini ? Memangnya kau peduli padanya ? Kau bahkan tak pernah mempedulikannya. Kau hanya memperdulikan diri mu sendiri"
"Aku bisa menjaga bayi ini sendirian. Aku tak butuh diri mu untuk menjaganya. Jadi tolong biarkan aku pergi"

"Aku tidak akan membiarkan mu pergi" ucap Chanyeol dengan penuh penekanan.

Rose yang sudah mulai kesal pun mulai mengeluarkan air matanya. "Semuanya tidak akan berjalan lancar jika kita masih bersama. Aku harus pergi dari sini. Aku ingin hidup sendiri! Aku ingin bebas dari sini!"

"Kenapa kau begitu keras kepala ? Kau hanya mementingkan ego mu saja. Bagaimana kau bisa menghidupi bayi itu jika kau pergi dari sini, hah ?" Kata Chanyeol.

"Aku akan melakukan apapun untuknya. Lebih baik seperti itu. Dari pada aku harus tetap tinggal bersama mu. Kau memang ayahnya. Tapi kau tidak pernah memperhatikan kondisinya"
"Hidup bersama mu tidak ada gunanya. Aku tidak akan bisa menjaga bayi ini dengan baik jika terus tinggal bersama mu yang memiliki sifat seperti ini"

Chanyeol mengepalkan tangannya dan menahan diri agar tidak bersikap kasar lagi pada Rose. Maka ia pun segera membalikkan badannya dan membelakangi Rose.

"Kau tau, aku tidak bisa melepaskan mu. Kita sudah terlanjur menikah. Dan aku tidak akan melepas mu begitu saja. Tidak akan pernah!"
"Dan juga, bukankah semua kebutuhan mu sudah terpenuhi ? Makanan dan semua perlengkapan sudah lengkap. Memangnya apalagi yang kurang ? Apa yang kau butuhkan ? Katakan saja! Apa yang kau inginkan ? Aku akan membelikannya! Tapi aku tidak akan pernah membiarkan mu pergi. Tidak akan pernah!"

"Akhh..."

Selama beberapa saat Chanyeol terdiam.

"Sshhh..."

Mendengar itu membuat Chanyeol berbalik. Matanya pun membulat.

Kini Rose terduduk sembari terus memegangi perutnya. "Akhh..."

Chanyeol pun mendekat. "A-apa yang terjadi ?"

Ia pun memperhatikan ke bawah. Dan dia melihat bahwa kini celana yang di pakai oleh Rose basah karena suatu cairan.

Karena warna celana yang Rose pakai berwarna cerah, dapat terlihat dengan jelas bahwa cairan yang membasahinya itu adalah berwarna merah. Yang tak lain itu adalah darah.

"R-rose, kau.."

"Tolong..aku.." lirih Rose.

"A-ayo kita ke rumah sakit"

Tau Rose kesusahan, Chanyeol segera memangku Rose dengan kedua tangannya. Dia segera membawanya ke mobil. Dan mereka langsung pergi ke rumah sakit.

***

Chanyeol memegangi kepalanya. Dia masih tidak percaya pada apa yang baru saja sang dokter sampaikan.

Ia menatap Rose yang kini masih berbaring lemah.

Perlahan Chanyeol berjalan mendekat. Dan setelah berada di samping Rose, perlahan ia menggerakkan tangannya dan menyimpannya di atas perut Rose yang kini sudah benar-benar kembali rata seperti sebelumnya.

"Istri anda baru saja mengalami keguguran"

"Calon anak pertama ku...sekarang sudah tidak ada ?"

Chanyeol mundur beberapa langkah. Kemudian dia memegangi kepalanya. "Kenapa ini bisa terjadi ? Bukankah semua keperluannya sudah terpenuhi ?"

***

Ini sudah larut malam. Dan Rose masih tak sadarkan diri. Mungkin dia juga sedang mengistirahatkan tubuhnya.

Sedangkan Chanyeol, kini dia sedang menunggu sembari menelepon seseorang.

"Kau memang bodoh! Dasar bodoh!"

"Yak! Berhenti mengatakan itu" Chanyeol pun berusaha agar suaranya tidak terlalu keras.

"Tapi memang itu kenyataannya. Kau memang bodoh!"

"Sudah ku bilang-"

"Dasar bodoh!"

"Heh-"

"Kau tidak memeriksa diri mu sendiri, huh ?"

"Apa maksud mu ?"

"Kau tau jelas apa yang selama ini kau lakukan pada Rose. Apa kau tidak pernah berpikir bahwa sikap mu bisa membuat Rose merasa stres ?"

Chanyeol terdiam.

"Percuma saja jika kau membelikan bahan makanan yang benar-benar segar tetapi suasana hati Rose selalu buruk. Kau tau, kondisi ibu hamil akan berpengaruh pada kandungannya juga"
"Aku yakin akan satu hal. Rose pasti sering menangis. Batinnya terluka. Dia tidak merasa bahagia. Dirinya tertekan. Itulah yang membuatnya keguguran"

"Tau dari mana kau hal seperti itu ? Jangan-"

"Kalau tidak percaya kau tanyakan saja pada dokternya. Dia akan mengatakan hal itu juga"

"Kesehatan Rose akan sangat berpengaruh pada kesehatan bayinya juga. Dan karena Rose tidak bisa menjaga dirinya dengan baik, maka itu membuatnya kehilangan bayinya"
"Dan kau harus sadar hal ini. Bahwa Rose kehilangan bayi kalian pun itu karena mu. Itu terjadi karena diri mu sendiri, Chanyeol. Kau sendiri yang sudah membuat kalian kehilangan calon anak pertama kalian"

***

Who Should I Choose ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang