Hari itu telah tiba. Tim Kakashi datang saat hari sudah memasuki siang. Kedatangan mereka disambut hangat oleh Kazekage dan dipersilakan untuk beristirahat di salah satu penginapan di Suna. Rina terkejut ketika mengetahui tim Kakashi yang datang menjemputnya. Ekspresinya sulit digambarkan ketika mereka saling berpapasan. Ia menyesal tidak menuruti perintah Kakashi waktu itu. Kakashi menyuruhnya untuk tidak menghiraukan surat itu, tapi ia tetap bersikeras dan di sinilah dia sekarang. Masih untung Gaara tahu kalau dia ditipu, kalau tidak? Mungkin sudah mati.
"Istirahatlah dulu di sini. Kalau ada sesuatu, katakan pada kami. Jangan sungkan," kata Gaara ramah.
"Terima kasih, Kazekage-sama," jawab Sai.
"Kami akan segera kembali ke Konoha sebelum gelap," kata Kakashi.
"Kenapa tidak bermalam dulu di sini? Kalian baru saja melakukan perjalanan panjang," tanya Kankurou.
"Itu benar, sebaiknya kalian menginap di sini," saran Temari.
"Kami mohon maaf tidak bisa bermalam di sini karena Hokage meminta kami untuk segera membawa Rina kembali. Itu...salah satu misi yang harus segera diselesaikan," jelas Kakashi.
Seolah paham maksudnya, Gaara berkata, "Baiklah, sebelum kalian pulang sebaiknya makanlah dulu. Kami sudah menyiapkan jamuan untuk kalian." Gaara memberi isyarat pada Kankurou dan dia pergi mendahuluinya. Tak lama beberapa orang masuk membawa hidangan dan menatanya di meja makan.
"Selamat menikmati," ujar salah satu pelayan.
"Waaah, kelihatannya enak!" seru Naruto dan segera mengambil sumpitnya.
"Kalau begitu, aku permisi dulu karena masih ada kerjaan di kantor," pamit Gaara kemudian pergi meninggalkan mereka di penginapan. Temari dan Kankurou menyusul di belakangnya.
Kini hanya mereka berlima di ruangan itu. Rina masih saja gugup untuk memulai obrolan. Ia tidak berani menatap Kakashi.
"Bagaimana keadaanmu?" Sakura bertanya padanya.
"Sangat baik, selama di sini Temari selalu menemaniku," jawab Rina.
"Apa penjahat itu masih mengincarmu?" Kali ini Naruto yang bertanya.
"Aku tidak tahu, tapi selama di sini aku merasa aman-aman saja," jawabnya bohong. Dia tidak akan bilang kalau pernah dicekik oleh tangan misterius yang keluar dari portal. Lebih baik untuk saat ini tidak dulu, pikirnya. Kakashi tetap tidak menoleh ke arahnya.
Lihat kan, dia marah. Rina benar-benar merasa bersalah.
"Kau tenang saja, kami pasti akan melindungimu. Itu janji kami pada nenek Tsunade," kata Naruto. Rina terharu mendengarnya.
Sampai kapan pun, Naruto adalah Naruto. Orang yang berkepribadian hangat dan menenangkan. Seseorang yang kelak akan menjadi Hokage.
Selesai makan mereka memutuskan untuk tidur sebelum melakukan perjalanan pulang sebelum gelap. Hingga petang, Gaara masih berada di kantornya. Rina berniat menemuinya sebelum mereka pulang.
Tok. Tok.
"Masuk," jawab seseorang dari dalam. Rina membuka pintu dan masuk ruangan. "Oh, Rina ada apa?" tanyanya.
"Maaf mengganggu, ada yang ingin aku sampaikan padamu sebelum pulang ke desa."
"Ya, silakan." Gaara menghentikan kerjaannya.
"Terima kasih untuk semuanya, Gaara. Terima kasih sudah menyelamatkanku, sudah membiarkanku tinggal di sini, menemaniku di rumah sakit, dan untuk perjalanan yang tidak terduga. Aku sangat bersyukur bertemu denganmu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Adventure... to Naruto World! [END]
FanfictionDisclaimer chara hanya milik Masashi Kishimoto "Percuma saja membantuku... Tidak ada tempat yang mau menerimaku..." "Kau bisa tinggal di Konoha selama ada aku di sini." Masuk ke dunia lain? Tidak pernah terbayangkan olehnya. Tapi takdir berkata lain...