Rina berdiri di depan monumen itu lagi. Kepalanya menoleh ke kiri dan kanan. Mencari sesuatu. Kakinya sudah bisa dibawa jalan walau masih nyeri. Ia kemari karena ada niatan lain, yaitu menunggu bayangan spiral itu muncul lagi. Akan tetapi, sudah setengah jam ia menunggu tidak ada bayangan spiral aneh muncul. Ia menghela napas panjang. Jadi kemarin itu benar-benar hanya ilusi. Ia sangat kecewa.
"Ternyata di sini," ujar seseorang. Ternyata Hinata. "Aku mencarimu, ada undangan makan bersama di restoran yakiniku. Aku hendak mengajakmu juga. Teman-teman lain juga akan datang."
"Undangan makan? Apa kita kedatangan tamu istimewa?" tanya Rina penasaran.
"Kazekage-sama yang mengundang. Kemarin ia datang ke desa karena ada kepentingan dengan hokage. Hari ini ia berniat mengajak teman-temannya makan bersama," jelas Hinata.
Kazekage... Apakah itu Gaara? Ya ampun, rasanya baru kemarin aku membaca novel tentang dia. Wajahnya terlihat antusias. Baiklah, mungkin setelah makan ia bisa ke sini lagi untuk memeriksa bayangan spiralnya. Mereka kemudian meninggalkan monumen batu.
Di restoran sudah ada tim Shikamaru, Gaara, Shino, dan Naruto. Eh, di mana tim Neji?
"Kalian sudah di sini, ayo kemari. Makanan sudah siap," ajak Sakura. Ia melihat Rina. "Ah, kamu pasti yang tinggal di rumah Hyuuga, ya?"
Rina menjawab dengan anggukan, rasanya canggung sekali. Terlebih hari itu ia melihat hampir semua chara yang ingin ditemuinya ada di sana. Perasaannya saat itu sangat aneh, antara grogi dan senang luar biasa. "Jangan sungkan, kita di sini bersenang-senang," kata Sakura. Gadis berambut pink itu sangat ramah padanya. Rina mengambil tempat duduk di samping Sakura dan tanpa disadari ia berhadapan langsung dengan Gaara. Kaget, jir.
"Sayang sekali Neji dan lainnya tidak bisa ikut karena ada misi baru," kata Kiba.
Oh, ternyata ada misi.
"Sudah lama sekali ya, kita bisa kumpul seperti ini," kata Chouji yang sudah tidak sabar menunggu dagingnya matang.
"Ingat Chouji, kau baru saja makan tadi sebelum Gaara mengundang kita. Kau harus tahu batasan perutmu," nasihat Shikamaru.
"Percuma saja menasihatinya, dia kan memang begitu kalau sudah urusan perut," tukas Ino. "Yang penting kalian jangan ambil bagianku!" Ia berkata begitu sambil menunjuk Shikamaru dan Chouji.
Seperti mimpi, melihat mereka saling bercengkerama. Gaara ngobrol dengan Naruto. Temari dengan Sakura di depannya. Kankurou dengan Shino dan Kiba. Sementara Hinata terlihat malu-malu karena di depannya ada Naruto. Sedangkan Sai.... dia mulai menyantap hidangannya. Aku sangat beruntung hari ini.
Rina pun mengambil sumpitnya dan mulai makan. Enak sekali!! Tanpa sadar Gaara memandang ke arahnya. Yang dipandang terus menikmati hidangannya.
"Nanti kita makan ramen bersama ya, Gaara," ajak Naruto.
"Tentu, besok pagi kami sudah harus kembali ke Suna," kata Gaara.
"Kalau ada sesuatu katakan saja padaku, ya!" seru Naruto.
"Heh, harusnya aku yang bilang begitu," ujar Shikamaru. "Karena sudah tugasku memandu Kazekage."
Naruto mencebik, "Cih, bilang saja karena ada niat lain." Ia melirik Temari. Shikamaru yang menyadari maksud Naruto, membalas dengan tenang, "Jangan begitu Naruto, atau aku akan melakukan hal yang buruk padamu." Ia terlihat kesal. Di dahinya tercetak sebuah sudut.
"Oh, yaaa??" ejek Naruto.
"Ayolah, jangan memperkeruh suasana atau kau lebih suka cara kekerasan?" Sakura menyeringai di seberang meja. Dalam sekejap Naruto membisu dan menyuap banyak daging ke mulutnya. Rina tertawa dalam hati. Dasar nanadaime!
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Adventure... to Naruto World! [END]
FanficDisclaimer chara hanya milik Masashi Kishimoto "Percuma saja membantuku... Tidak ada tempat yang mau menerimaku..." "Kau bisa tinggal di Konoha selama ada aku di sini." Masuk ke dunia lain? Tidak pernah terbayangkan olehnya. Tapi takdir berkata lain...