Chapter 29• Confrontation.

1.9K 179 11
                                    

Petra menggenggam kuat ponselnya di tangannya, setelah tiba tiba Kris mengirimkannya sebuah pesan yang menunjukkan foto Jennie dan Jungkook sedang berpelukan, Petra sudah tidak peduli lagi bagaimana Kris bisa bebas, karna pasti itu semua bantuan dari Regina. Yang Petra pedulikan, bagaimana bisa asistennya itu mencuri kesempatan dengan memeluk istrinya?

"Pak? Bapak nginep di kantor?"

Petra mendongak, menatap sinis ke arah Jungkook yang kini sedang berjalan ke arah mejanya dengan sebuah berkas di pelukannya. Jungkook bahkan terlihat bingung dengan Petra yang benar benar diam hari ini.

"Pak?" Tanya Jungkook bingung.

"Puas kamu lancang peluk istri saya?" Desis Petra.

Jungkook membeku,"Pak saya-"

"SAYA SURUH KAMU BUAT BAWA DIA PULANG DENGAN SELAMAT! BUKAN SURUH KAMU LECEHIN DIA! LANCANG BANGET KAMU YA?! KAMU PIKIR ISTRI SAYA MAU SAMA KAMU?! IYA?!" Bentak Petra yang mulai bangkit dari duduknya dan menggebrak meja kantornya, Jungkook menundukkan wajahnya.

"Dengar ya..... Jungkook. Saya gak tau kenapa kamu bisa pede banget peluk peluk istri saya pas dia lagi sedih karna saya, saya bahkan gak ada niat bilang 'makasih' ke kamu saat saya tau kamu curi kesempatan. Tapi, kamu jangan pede. Jennie gak akan terpikat sama kamu." Desis Petra dengan tajam. Lalu ia berjalan pergi melewati Jungkook dan keluar dari ruangannya.

Selama perjalanan di dalam mobilnya, Petra tak henti hentinya menggeram kesal. Membayangkan tangan Jungkook merengkuh tubuh Jennie, tubuh favoritnya, entah mengapa membuat kepala Petra terasa mendidih. Petra memarkirkan mobilnya di halaman rumahnya, ada mobil Jennie. Tandanya wanita itu tidak melarikan diri, lagi.

Begitu Petra memasuki rumahnya, ia bisa melihat Jennie sedang berdiri bersandar di meja dapur dengan tangan yang memegang sebuah cup es krim, lalu mata wanita itu menatap dingin ke arah mata Petra yang kini memperhatikannya seraya melepas sepatu k...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu Petra memasuki rumahnya, ia bisa melihat Jennie sedang berdiri bersandar di meja dapur dengan tangan yang memegang sebuah cup es krim, lalu mata wanita itu menatap dingin ke arah mata Petra yang kini memperhatikannya seraya melepas sepatu kerjanya.

Suasana menjadi canggung, beruntunglah sendok besi di tangan Jennie itu terjatuh ke arah wastafel, setidaknya ada sedikit suara yang mengisi keheningan itu. Petra melepas jas kerjanya lalu memasuki berjalan ingin kamarnya, namun langkahnya terhenti begitu ia mendengar suara Jennie.

"Se-pengecut itu ya kamu sampe gak mau bahas sama sekali?" Tanya Jennie yang mulai menatap punggung Petra dengan nanar.

Petra menghela nafasnya,"Apa yang mau dibahas?" Tanyanya tanpa membalikkan tubuhnya. Ia hanya melirik Jennie dari bahunya.

"Kamu tuh kenapa sih, Petra? Kamu yang mulai pertengkaran kita, kamu juga yang kabur. Di sini aku berusaha nyelesaiin loh, tapi kamu selalu ngehindar!" Ujar Jennie.

"Jennie, kita lagi sama sama emosi. Bisa besok aja bahasnya? Aku gak mau kita sampe berantem."

"Oh ya? Besok? Besoknya lagi? Minggu depan? Kamu selalu mau kabur dari masalah!"

Unconditional Love (TH x JN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang