JN || 10

82 16 0
                                    

HAPPY READING❤

Aku melampiaskan diri ku dengan cara mengendarai mobil dengan kecepatan diatas  90km/jam. Emang diri ku mencari jalan kematian. Dengan tidak sadar nya diri ku, aku menerobos lampu merah. Untung saat itu jalan lagi sepi. Kalo ramai, mungkin udah terjadi kecelakaan.

Tiba tiba 1 mobil polisi dan 1 motor polisi mengejar ku dari belakang. Aku menambah laju kecepatan mobil, sampai akhirnya 2 polisi yang mengendarai motor itu berhenti di depan ku. Aku langsung ngerem mendadak. Untung saja rem mobilnya bagus, kalo tidak mungkin aku sudah menabrak 2 polisi tersebut didepan jalan.

Tok.. Tok...

Salah satu polisi mengetuk jendela mobil ku. Lalu aku buka kendala tersebut. Dan aku terkejut. Ternyata pak Jovan, cowok yang papa jodohin.

"Assalamu'alaikum. Kamu tau kesalahan nya apa?

"Tau pak." Ucapku.

"Jawab salam dulu."

"Walaikumsalam pak Jovan." Ucap ku

"Turun kamu dari mobil." Ucap nya tegas.

Aku langsung turun dari mobil, aku takut ngeliat dia. Pas pertama jumpa, wajah nya adem dan soft. Tapi kali ini wajah nya dingin dan cuek.

"Mau cari jalan kematian kamu?" Tanya pak Jovan.

"Nggak pak" Jawab ku.

"Terus kenapa kamu ngelaju?" Tanya nya lagi.

"Emang gak boleh ngelaju ya pak, banyak mobil mobil disini yang laju." Ucap ku sambil menunju beberapa mobil yang laju di jalan.

"Boleh, tapi kamu harus memerhatikan rambu rambu lalu lintas." Ucapnya lembut.

"Aish, tadi marah marah sekarang ngomong nya soft. Aneh" Gumam ku.

"Kamu tau kan salah kamu apa?" Tanya nya lagi.

"Iya tau pak, salah saya menerobos lampu merah." Balas ku.

"Nah itu tau. sekarang kamu, saya tilang." Ucapnya.

"Jangan tilang saya pak. Kan saya gak sengaja pak." Ucap ku.

"Jadi kamu gak mau saya tilang?" Ucapnya.

"Iya Pak, saya mohon jangan tilang saya." Ucap ku.

"Okeh, tapi ada satu syarat." Ucapnya.

"Apaan itu syarat nya pak?." Ucap ku.

"Syarat nya gampang aja. Kamu harus Terima perjodohan yang malam kemarin." Ucap nya.

Aku terdiam dan termenung, bingung harus ngomong apa.

"Kalo aku jawab iya, aku kan gak mau nikah muda. Tapi kan kalo aku gak jawab tidak, yang ada aku ditilang, terus pak Jovan pasti bakalan cerita dengan papa. Entar papa makin marah sama aku dan tidak dibolehin nya aku bawa mobil lagi." Gumam ku.

"Aish!! Menyebalkan sekali."

"Gimana? Mau tidak? Lagian syarat nya gampang kok." Ucap nya.

"Kalo gak mau yaudah, saya catat kamu nih." Ucapnya.

"Eh, bentar pak. Saya mau tanya boleh gak?" Ucap ku.

"Iya silahkan, kamu mau tanya apa?" Ucapnya sambil menatap mata ku.

"Kenapa bapak menerima perjodohan ini?" Tanya ku.

"Ada 2 alasan. Yang pertama Karena saya tidak mau durhaka dengan orang tua saya, lagian kedua orang tua saya sudah ngurusin saya dari kecil sampai sekarang. Jadi satu satu nya jalan buat membalas semua nya itu, saya menerima perjodohan ini. Saya mau ngelihat kedua orang tua saya bahagia. apapun orang tua saya suruh, saya harus nerima nya. Suka tidak suka saya terima." Jelas nya.

Married At The Age Of 18Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang