JN || 15

76 15 0
                                    

HAPPY READING!! ❤

Selama perjalanan pulang, pak Aska selalu ngajakin aku ngobrol. Walaupun aku baru kenal tadi, aku rasa pak Aska asik diajakin obrol, orangnya soft dan ramah.

"Oh iya, alamat rumah kamu dimana? Saya sampai lupa nanya. Karena keasikan obrol dengan kamu." Ucapnya

"Di jalan indah permata, gang anggrek 2 pak." Ucapku.

"Okee, saya antar sampai depan rumah ya." Ucap nya.

"Gak usah pak, sampai di gang aja pak. Soalnya kalo saya bawa pulang cowok, ntar kena gorok saya pak." Ucap ku.

"Gak mungkin dong kamu di gorok." Ucapnya sampai ketawa.

"Mungkin aja pak, kalo saya udah nakal." Ucap ku.

"Haha, oke okee" Ucapnya sambil ketawa.

Sampai di dekat gang anggrek 2, aku turun dari mobil nya pak Aska.

"Beneran cuman sampai disini aja? Gak mau saya antarkan sampai depan rumah? " Tanya pak Aska.

"Iyaa pak, sampai sini aja. Kalo sampai di depan rumah bisa bahaya nanti pak." Ucap ku

"Beneran?" Tanya nya

"Iya pak, udah gak jauh lagi kok dari gang ke rumah." Balas ku

"Makasih iya pak, atas tumpangan nya." Ucap ku.

"Iya sama sama Nara." Balasnya.

"Saya pergi dulu yaa" Ucapnya.

"Iya pak, hati hati di jalan ya." Ucapku.

Mobil pak Aska pergi, dan aku pun mulai melangkahkan kaki ku untuk pulang kerumah. Sampai dipagar depan rumah, aku melihat mobil pajero Sport punya mas Jovan.

"Ngapain dia kesini" Gumam ku kesal.

Aku berjalan ke teras depan rumah, ternyata ada mas Jovan duduk disitu. Dengan wajah yang khawatir sedikit sedih. Pas aku datang, mas Jovan langsung peluk ku.

"Kamu dari mana? Saya cariin kamu kemana mana gak ketemu ketemu." Ucapnya.

"Sama siapa kamu kesini? Naik apa?" Tanya nya dengan ke khawatirnya

"Ngapain mas kesini?" Tanya ku.

"Mendingan mas pulang aja. Udah malam. Saya capek mau istirahat, besok saya udah mulai magang." Ucap ku

"maafin saya nar. Seharusnya tadi saya ikutin kamu pergi bukan biarin kamu pergi." Ucapnya.

Aku tidak menjawab perkataan mas Jovan, aku langsung masuk ke dalam rumah. Aku kesal dan marah sama mas Jovan, ia setelah ketemu mantan kekasihnya. Ia tidak sama sekali peduli dengan ku. Aku yang menunggu dia di parkiran selama 2 jam, ia tidak mencari ku atau menelpon ku.

Mas Jovan yang terus ngikutin ku dari belakang.

"Mau apa lagi mas? Mas gak capek ikutin Saya terus?." Ucap ku dengan nada sedikit marah.

"Dengarin penjelasan saya dulu." Ucap nya

"Mas, saya capek. Pengen istirahat. Tolong mas ngertiin saya sehari aja." Ucap ku.

Mama yang melihat aku dan mas Jovan hanya diam,ia tidak ikut campur urusan ku dan mas Jovan. Aku langsung ke kamar.

Sementara itu mas Jovan, ia langsung keluar dari rumah.

"Jovan" Panggil mama.

"Iya ma? Besok aja datang kesini lagi." Ucap mama.

"Nara kalo ada masalah pasti dia butuh waktu untuk tenangin diri nya. Mama percaya kamu bisa selesai nya." Ucap mama.

Married At The Age Of 18Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang