JN || 11

75 18 0
                                    

HAPPY READING!! ❤❤

Selama perjalanan, aku dan pak tidak Jovan ada satu pun mengeluarkan suara. Hanya terdengar alun musik didalam mobil.

Suasana yang awkward, aku bingung harus gimana. Akhirnya aku memainkan Handphone. Sangking serius nya main handphone. Aku sampai tidak mendengar pak Jovan manggil.

"Nara!" Ucap nya tegas.

"Eh, iya pak?" Balas ku menoleh ke pak Jovan.

"Kamu tu ya, saya manggil kamu 3 kali tidak dijawab. Asik bener iya main Handphone nya ya. Sampai gak kedengaran saya manggil." Ucapnya kesal

"Maaf Pak, saya keasikan balas chat teman saya" Ucap ku.

"Ada apa manggil saya?" Tanya ku.

"Kamu sering main atau pergi dari luar rumah iya?." Tanya nya.

"Tergantung sih pak, kalo saya bosan. Saya ngajakin sahabat saya buat nongkrong. Trs kalo guru saya nyuruh ke sekolah. Tentu saya harus ke sekolah pak." Balas ku.

"Ooo gitu." Ucap nya angguk angguk kepala.

"Jangan keseringan keluar iya Nara, apalagi kalo kamu suka perkumpulan banyak orang. Ntar kamu positif corona gimana?." Ucap ku.

"Astaghfirullah pak, bapak doain saya positif corona iya?" Ucapku kesal.

"Tidak, saya hanya khawatir dengan kamu dan keluarga kamu aja Nar." Ucap nya.

"Oo gitu, iya deh pak. Makasih udah khawatirin saya." Balas ku.

"Kamu keluar dari rumah ketentuan penting aja ya Nara, kalo tidak penting kamu dirumah aja. Jangan kemana mana." Ucap nya.

"Iya pak iyaa, tapikan pak kalo dirumah terus saya bosan pak." Ucap ku.

"Kalo bosan, bisa telpon saya. Ntar saya main kerumah kamu, temanin kamu biar kamu gak bosan dirumah." Ucap nya.

"Hmm iya deh pak." Ucap ku.

Setelah berbincang-bincang dengan pak Jovan, gak terasa aku dan pak Jovan sudah sampai dirumah ku. Kagak deng, rumah pak Yuno.

"Pak, mau mampir dulu atau langsung pergi?" Ucap ku.

"Mampir deh, sekalian pendekatan dengan calon mertua." Ucap nya.

"Hmm oke oke." Ucap ku langsung turun dari mobil. Pak Jovan pun turun dari mobil. Ia mengikuti ku dari belakang.

"Assalamu'alaikum." Ucap ku dan pak Jovan.

"Waalaikumsalam." Balas mama yang sedang menonton dan papa sedang membaca koran.

"Nara kamu bawa cowok ya kerumah?" Tanya papa dengan nada marah, yang masih membaca koran. Dia tidak melihat ku, padahal kenyataan aku membawa pak Jovan kerumah namun papa ngira aku bawa cowok lain.

"Iya pa, coba liat dulu. Siapa yang Nara bawa." Ucap ku.

Mama dan papa menoleh ke arah ku. Wajah mama dan papa terkejut.

"Kok bisa sama Jovan?" Tanya mama.

"Iya ma, tadi aku jumpa pak Jovan di jalan, terus kami ngobrol. Tu dia ngantarin Nara pulang pakai mobil Nara, katanya sekalian mau main. Iya kan pak Jovan." Ucap ku boong sambil menyenggol tangan pak Jovan.

Pak Jovan terkejut saat aku menyenggol tangannya. "Untung calon istri" gumam pak Jovan.

"Iya tan, om." Ucapnya sambil tersenyum.

"Oo gitu, gak usah panggil om tante. Panggil aja mama papa. Bentar lagi kan Jovan bagian dari keluarga kami." Ucap mama.

"Iya maa."

Married At The Age Of 18Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang