JN || 16

63 9 1
                                    

HAPPY READING!! ❤

Pagi ini, hari pertama aku mulai magang. Aku keluar dari kamar menuju meja makan. Ku liat ternyata sudah ada mas Jovan disana.

"Pagi ma" Sapa ku

"Iyaa, pagi juga." Ucap mama mencium kening ku

"Pagi pa"

"Iyaa nara" Ucap papa mencium pipi kiri dan kanan ku.

"Pagi mas" Sapa ku agak sedikit malu.

"Iya, pagi juga sayang" Ucapnya manatap ku.

Aku mulai mengambil nasi goreng buatan mama. Dan kami berempat sarapan bersama. Ini pertama ku, sarapan bareng mas Jovan Selesai makan, aku dan mas Jovan pun pamit pergi.

"Ma, pa.. Nara dan mas Jovan pergi dulu yaa. Assalamu'alaikum." Ucap ku sambil salaman kedua orang tua serta di ikutin mas Jovan salaman kedua orangtua ku.

"jovan juga ma, pa.. Assalamu'alaikum." Ucap mas Jovan.

"Iya hati hati dijalan iya nara dan Jovan." Ucap papa.

"Iya sayang." Ucap mama.

Aku dan mas Jovan langsung masuk ke dalam mobil. Mas Jovan pun menyalakan mesin mobilnya dan ia melajukan mobil tersebut.

Selama perjalan aku dan mas Jovan tidak sedikit pun memulai pembicaraan. Aku liat wajah mas Jovan yang serius melihat kearah jalan, ia sangat tampan. Iya Tampan sekali. Muka hampir mirip dengan bias ku, Lee Jeno.

Aku pun memberanikan diri untuk membuka ngobrolan.

"Mas?" Panggil ku.

"Iyaa, kenapa?" Tanya mas Jovan yang langsung menatap wajah ku.

"Iih mas Jovan jangan gitu kali natap nya. Liat aja ke jalan.. Nanti ke tabrak kendaraan yang depan gimana coba." Ucap ku kesal.

"Nara gak mau mati muda iya mas." Ucap ku sedikit kesal.

"Iya kan kamu mau ngomong, tentu saya tatap wajah kamu." Ucapnya.

"Iya tapi gak kayak gitu juga dong mas." Ucap ku.

"Iyaa deh iyaa."

"Ada apa manggil nih?" Tanya nya.

"Maaf iyaa yang semalam ya mas." Ucap ku sedikit menundukkan kepala.

"Maafin juga Nara yang egois.. Gak mau dengarin penjelasan mas. Nara kira mas setelah bertemu dengan mantan kekasih mas, mas udah lupa dengan Nara. Sampai tidak peduli dengan Nara. Ternyata Nara salah, mas peduli dengan Nara. Waktu tu Handphone Nara habis baterai mas. Jadi Nara gak tau kalo mas nelpon dan chat sebanyak itu. Maaf iya mas." Jelas ku.

"Iya sayang gapapa kok. Saya juga salah kok. Seharusnya saya ngikutin kamu kemana kamu pergi. Bukan ikutin perkataan kamu nyuruh saya duduk temanin yeeun." Jelas mas Jovan.

"Tapi mas, Nara yang salah mas." Ucap ku.

"Nggak, kita disini sama sama salah yaa nara." Ucap mas Jovan

"Mulai hari ini, kalo ada masalah diselesaikan secepatnya dengan kepala dingin yaa. Jangan egois iya. Dan jangan ada kesalahan pahaman juga. Paham kamu nara?" Ucapnya

"Iya paham mas."

"Sekarang kamu turun dari mobil ya." Ucapnya

"Ha? Turun mas? Mas jahat bener nyuruh Nara di tengah jalan." Ucap ku.

"Astaghfirullah bukan gitu nara, ini kita udah sampai di tempat magang kamu." Ucap mas Jovan.

Aku melihat ke arah luar jendela mobilnya mas Jovan. Keasikan ngobrol dengan mas Jovan, aku sampai gak tau kalo sudah sampai di tempat magang aku.

Married At The Age Of 18Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang