" jadi informasi apa yang kalian dapatkan?" Minho menatap si kembar penasaran
" mereka akan menyerang markas di distrik 0 (zero) dan akan terjadi perang besar besaran" jawab Jisung serius
" kapan mereka akan menyerang?" tanya Minho lagi
kali ini dia akan berhadapan dengan banyak agen dan polisi, untuk apa kabur jika dirinya sendiri yakin bisa mengalahkan semua polisi tidak berguna itu?
" 2 hari lagi, penyerangan akan dilakukan 2 hari lagi dan sebaiknya kau bersiap pak tua" Felix menatap Minho remeh
" jangan meremehkanku distrik 0 adalah wilayah kita dan tempat dimana hutan kabut bersembunyi"
Minho tersenyum remeh dia akan menantikan pertempuran ini dan berharap akan ada orang yang bisa memuaskan hasrat bertarungnya
brak!
Hyunjin menghantamkan tinjunya ke meja diruang tamu dan menatap tak percaya kearah capt nya
" yang benar saja capt?! bagaimana mungkin rencana penyerangan tetap dilakukan lusa?! bagaimana jika rencana itu sudah bocor hah?! bisa bisa kita kalah telak, kita bahkan belum tau pasti kemampun boss mereka dan ditambah dengan kembar yang berkhianat, apa kau gila capt?!" Hyunjin menumpahkan seluruh amarahnya
tadi rapat darurat dan Chan malah mengatakan akan tetap melakukan penyerangan ke distrik 0 dua hari lagi... yang benar saja?! bagaimana jika rencana itu sudah bocor ke pihak musuh???
" tenanglah, kali ini kita pasti menang" Chan tersenyum sinis
sementara itu Seungmin menatapnya dalam diam dia tau capt nya pasti merencanakan sesuatu
' apa yang kau rencanakan kali ini capt?' batin Seungmin sambil menatap tajam capt nya
🍃🍃
" kalian bersiaplah ke markas di distrik 0" ucap Minho dan perlahan para bawahannya mulai menaiki mobil dan melakukan perjalanan menuju ke distrik 0
semua bawahan Minho sudah berangkat menuju distrik 0 dengan menggunakan kendaraan yang telah disediakan
" bagaimana dengan kalian? kapan rubah kecilku yang manis ini akan berangkat?" Minho menatap si kembar yang lagi asik bermain hp diatas sofa
" kami perlu mengambil beberapa persenjataan, pergilah duluan kak Minho" ucap Jisung yang masih fokus dengan layar hp nya
" hmm... baiklah, pastikan kalian sampai dimarkas dengan selamat" Minho berbalik dan meninggalkan si kembar yang masih fokus dengan hp nya
Felix dan Jisung menatap kepergian Minho dalam diam, mereka mulai kembali menatap hp mereka
" besok sudah akan perang, sepertinya ini giliran kita untuk pergi... ayo kak" Felix berdiri dari duduknya dan menyimpan hp nya di atas meja
" ya, ayo Lix... saatnya bersembunyi dibalik kegelapan dan menangkap mangsa dengan cara licik" Jisung menunjukkan smirk mengerikannya sebelum memakai topeng rubahnya begitu juga dengan Felix
jika bertanya tentang topeng itu mereka memiliki ratusan simpanan karena tau topeng itu bisa hancur kapan saja, paham bukan alasan mengapa Jisung tetap memilikinya
" kalian bersiaplah sana, besok siang kita akan berangkat ke distrik 0 dan melakukan penyerangan" ucap Chan santai
" siap capt!" balas Hyunjin dan Seungmin serempak
" bagus, aku juga akan bersiap sekarang" Chan beranjak dari duduknya dan pergi menuju ke kamarnya
" kita juga harus bersiap ayo Mong" Hyunjin juga pergi menuju kamarnya
" perang besar besaran ya..."
Seungmin memandangi langit biru berharap tidak akan ada banyak korban jiwa, tapi tentu saja itu tidak mungkin ini adalah perang... dan tidak ada perang tanpa korban jiwa
untungnya di distrik 0 tidak ada yang tinggal disana
🍃🍃
Jisung dan Felix berjalan beriringan dengan tujuan yang tidak ada siapapun yang mengetahui nya
" siap Fel? sudah lama kita tidak kesini...." Jisung memandangi rumah lamanya
rumah lama tempat dia tinggal bersama mama rubah dan papa serigalanya, dan rumahnya kini hanya bersisa abu dan kayu bekas bakaran
" ayo kak Ji, waktu itu mama bilang disini kan?" Felix menarik tangan kakak kembarnya agar segera mengikutinya
mereka berdua berjalan beriringan menuju ke rumah lama mereka yang saat ini sudah hancur karena terbakar
" disini Lix, bantu aku menariknya" Jisung mengambil sebuah rantai yang tersambung ke lantai
" ayo! satu! dua! tiga!" Jisung dan Felix langsung menarik rantai tersebut
rantai yang mereka tarik ternyata tersambung kepintu ruang bawah tanah membuat Jisung dan Felix tersenyum senang melihatnya
" ayo, kita hanya perlu scan mata" Felix dengan penuh semangat lagi lagi menarik tangan Jisung agar mengikutinya masuk keruang bawah tanah
keduanya turun dengan menggunakan tangga yang tersedia, tempatnya cukup besar dan tidak sempit hanya saja banyak sarang laba laba dimana mana
" Lix, kau scan disana aku disini" Jisung menunjuk sebuah tempat scan
perlahan si kembar membuka mata mereka lebar lebar dan cahaya mulai mendeteksi mata keduanya
pip
pintu besi disana terbuka setelah scan berhasil dan terdeteksi sebagai pemilik bukan musuh
" Felix! sebelah sini, sniper andalan kita... yang sudah bertahun tahun tidak kita gunakan" Jisung membuka sebuah peti kayu dan mengeluarkan sebuah sniper dari sana
jika perlu tau nama sniper ini adalah Cheytac M200 Intervention, sniper yang banyak diklaim sebagai sniper terbaik bahkan bobot dari sniper ini bisa dibilang ringan dibandingkan dengan sniper lainnya dan kelebihan lainnya adalah dapat menyerang sejauh 1,4 mil dan diklaim sebagai senjata dengan akurasi yang tinggi
" bawa itu kak, dan kita pergi menuju distrik 0" si kembar membawa dua sniper luar biasa itu dan pergi darisana
saatnya untuk berperang
TBC
hehehe.... Cheo back 😉, pada rindu gak?
gak pasti 👉👈😔
btw karena hp Cheo gak error jadi Cheo bisa up hari ini 😁😁😁
menurut kalian siapa yang memenangkan perang ini?
btw sorry for typo
and thanks for Vote&Commentsee you paypay
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Kitsune Twins [Hyunsung+Seunglix]✔
Fantasykitsune perawakan seekor rubah putih dengan mata semerah darah rubah yang membawa kematian... tapi dia bukanlah rubah... dia hanyalah manusia... manusia yang tak bisa mengendalikan emosinya... karena hanya takdirnya yang bisa melakukannya, mungkin...