" sudah semua kan Lix? tidak ada barangmu tertinggal dilaci?" Jisung menatap adik kembarnya yang sibuk mengurus barang barangnya
adiknya seenak jidatnya tertidur dikelas dengan meja berhambur untung saja tadi jam kosong jadi dia bebas tidur, dan jelas Felix tidak diganggu oleh siapapun karena Jisung menjaganya dari para preman yang senang menyuruhnya
" iya sudah semua kak!" ucap Felix
perlahan keduanya keluar dari kelas yang sudah kosong dan berjalan menuju ke pintu gerbang
" maaf telat kak, tadi Felix tertidur sebaiknya kita segera pulang" ucap Jisung sambil melihat kekiri dan kanan
dia berjaga jaga takut jika ada yang sedang mengawasi mereka
" jadi kalian siap bukan untuk misi besok?" tanya Minho pelan dan keduanya mengangguk semangat
mereka tidak sabar untuk menembaki kepala CEO yang melakukan hal kejam itu
dan tentu saja mereka akan izin dari sekolah semisal sakit atau apapun itu, dan Minho yang akan mengantar suratnya sebagai wali dari si kembar
" kekeke... aku tidak sabar" ucap Jisung sambil terkekeh kecil
semua orang tidak sabar untuk membunuh CEO itu, mereka sangat berniat untuk menghancurkan CEO sialan itu
kurasa dia harus bersiap untuk menerima hujan peluru
🍃🍃
Minho melajukan mobilnya menuju ke arah sekolah si kembar, dan memarkirkan mobilnya didekat sekolah itu
" huft, hanya karena aku wali mereka kenapa harus aku yang pergi?" ucap Minho lesu
dia juga sebenarnya sudah siap tempur, tapi sayangnya banyak orang yang mengatakan boss sebaiknya tidak usah ikut tempur... bahkan si kembar saja sudah cukup untuk membunuh ratusan orang, apalagi membunuh satu itu semudah membalikkan tangan
" permisi, saya ingin mengantarkan surat izin atas nama Seo Jisung dan Seo Felix mereka berdua demam daru tadi malam" ucap Minho lalu menyerahkan surat tersebut pada guru yang sedang mengajar dikelas si kembar
" ah iya, terima kasih ya pak"
Minho berlalu pergi dari sana, tanpa dia sadari sedari awal dia masuk kekelas dia sudah ditatap dan diperhatikan oleh Seungmin dan juga Hyunjin
" Hyunjin apa kau juga curiga akan si kembar ini?" tanya Seungmin
" iya"
hanya dari satu kata itu bisa membuat mereka semakin curiga sepertinya sehabis sekolah mereka harus nongki lagi ke perusahaan Black'SF, memantau takut jika ada serangan dadakan dari kitsune
🍃🍃
" Ji kita bawa yang mana?" tanya Felix sambil menatap sekotak penuh dengan senapan api atau bisa juga disebut sniper
" Barret 416, model 99... kita memerlukan yang satu ini" ucap Jisung dan mereka mulai mencari senapan api tersebut
" kenapa kita memakai barret model ini? kan banyak barret model lain yang lebih bagus, barret M82A1 contohnya jarak serangnya jauh lho" Felix melihar lihat senapan api yang dipilih oleh Jisung tadi
" yang ini lebih bagus, kecepatan tembaknya terbilang yang paling bagus didunia karena kita harus menyelesaikan misi tanpa ketahuan senapan yang ini sangat cocok kita akan sulit dilacak karena kecepatan tembak pelurunya... dengar Lix, kita perlu melihat situasi dalam memilih senjata jangan hanya berpikir jarak tembaknya" jelas Jisung dan Felix hanya ber-oh-ria
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Kitsune Twins [Hyunsung+Seunglix]✔
Fantasykitsune perawakan seekor rubah putih dengan mata semerah darah rubah yang membawa kematian... tapi dia bukanlah rubah... dia hanyalah manusia... manusia yang tak bisa mengendalikan emosinya... karena hanya takdirnya yang bisa melakukannya, mungkin...