cring...
cring..
tak
tak
tak...
suara lonceng dan langkah kaki terdengar dari depan pintu rumah, tak lama pintu tersebut digedor dari luar
" apa apaan ini?! ba- bau ini! astaga... ja- jangan bilang?!" lelaki paruh baya tersebut lari ketakutan menjauhi pintu kamarnya
dia saat ini ada di ruang kerjanya... kalian tau tidak jika ruang kerjanya itu berada di lantai 3? kurasa tidak kekekeke....
" apa yang harus kulakukan??! ah iya telpo-"
Brak!
baru saja lelaki paruh baya itu mau menyentuh telpon genggamnya tiba tiba pintu ruang kerjanya terbuka lebar dengan dua lelaki disana
" ku- kumohon! kumohon! ampuni aku- a- aku akan memberimu berapa pun!" ucap lelaki paruh baya itu ketakutan
" Jiji, kita apakan?" mata semerah darah dibalik topeng menatap kearah lelaki disampingnya
" bunuh Fellie... dia sudah membuat anak anak menderita" perkataan penuh penekanan dari Jiji membuat Fellie tersenyum senang
" hihihi, Jiji membawa kesukaanku?" Fellie terkekeh kecil menatap rendah pria paruh baya dibawahnya
dor
dor
" kau lama sialan" Jiji memukul bahu kecil Fellie
keduanya meninggalkan secarik kartu berwarna hitam dengan gambar rubah putih, disana bertuliskan T'Kitsune
beberapa jam setelah kepergian mereka dari tempat kejadian datang polisi dengan jumlah yang cukup banyak
" ck! tak kusangka akhirnya bajingan ini mati" ucap seorang lelaki disana
dia menatap mayat pria paruh baya yang sudah mati dengan keadaan kepala yang tertembak
" Kitsune... ck! sialan, entah baik atau buruknya kalian tapi kita musuh" ucap lelaki tadi
" heh! diamlah Sam, kau tak tau apapun dan kurasa tugas kita berikutnya akan berbahaya" seorang lelaki lain datang entah dari mana
" aku tau Mong, sebaiknya kita melihat berkas tentang mereka sebelum mulai menyamar" ucap Sam pada temannya
para polisi mebereskan mayat pria yang terbunuh tadi sedangkan Sam dan Mong pergi membuka berkas tentang Kitsune yang selama 5 tahun... iya selama itu mereka meneror distrik 9 dengan membunuh banyak petinggi kaya
tapi yang mereka bunuh adalah petinggi kaya raya yang melakukan penggelapan dana, korupsi, penyiksaan, penjualan ilegal, dan lainnya
ada yang menganggap mereka sebagai penolong, tapi juga ada yang menganggap mereka sebagai pengacau
banyak orang mengatakan mereka adalah ras omega jenis rubah, ada juga rumor bahwa mereka white fox yang telah musnah dari bumi
mereka dikatakan kembar untuk ukuran tinggi dan besar badannya, mereka menggunakan Kimono dengan warna putih dan dibagian pinggir serta bagian celananya berwarna merah, dan jangan lupakan choker merah yang berbandul bell lucu dilehernya
(*A/N : perumpamaan bajunya gini kira kira cuman roknya ganti jadi kayak celana yang gede gitu, paham lah ya... dan iya mereka pake kalung yang ada loncengnya)
mata semerah darah saja yang bisa dilihat karena wajah mereka tertutup oleh topeng rubah yang biasa dijual disekitaran daerah jepang
tidak ada seorangpun yang tau asal dan tujuan mereka melakukan pembunuhan
" Sam, disini tertera jika mereka sepertinya anak kisaran umur 16 sampai 19 tahun" ucap Mong pada Sam yang duduk disampingnya
" tch, bagaimana bisa bocah membunuh banyak orang yang penjagaannya ketat?!" Sam pergi menendang botol kaleng dijalan kesembarang arah
trak
" akh! hiks... Icung~ sakiiit" yang dipanggil Icung melirik kebelakang dan langsung mengusap usap kepala sang adik
" astaga Fel, siapa yang melemparkan kaleng sialan ini?! sudah kita pulang, biar nanti kak Minho yang obatin" ucap Jisung sambil menarik pelan tangan Felix, dia jengkel pada siapapun yang melempar kaleng itu
lihatlah adik kesayangannya jadi menangis bahkan darah itu tidak berhenti keluar dari jidatnya
" kau lihat kebodohanmu Sam?" ucap Mong yang sedari tadi melihat interaksi anak kembar tadi
" iya iya aku paham, dan lagi Kitsune tadi terlibat berapa kasus?" wajah Sam sama sekali tidak perduli pada anak kembar tadi dia harus segera menyelesaikan masalah rubah pembunuh ini dan mengambil liburnya
" 89 kasus, 43 kali pembunuhan kalangan atas, 26 kali membobol sistem negara dan perusahaan ternama, dan 20 kali merusak properti penting milik negara" ucap Mong sedangkan Sam hanya membulatkan mulutnya terkejut
" kurasa kita butuh usaha lebih untuk menangkap rubah yang pandai berlalari Mong" Sam tersenyum simpul sedangkan Mong menatapnya datar
keduanya mulai membara untuk menangkap Kitsune tersebut
Next/Delete (?)
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Kitsune Twins [Hyunsung+Seunglix]✔
Fantasykitsune perawakan seekor rubah putih dengan mata semerah darah rubah yang membawa kematian... tapi dia bukanlah rubah... dia hanyalah manusia... manusia yang tak bisa mengendalikan emosinya... karena hanya takdirnya yang bisa melakukannya, mungkin...