24. Jalan

1.1K 122 15
                                    

     "Alina..." mama mengetuk-ngetuk pintu kamar Alina "bangun dulu nak, udah maghrib ini" Alina yang mendengar panggilan mama nya langsung membuka mata dan meregangkan badan. Alina bangkit dari tempat tidurnya lalu membuka kan pintu kamarnya "iya ma, Alina bangun" mama nya tersenyum "wudhu, terus ke mushola. Ada Dhuha sama Adam disana" suruh mama. Alina menyeritkan dahi "kapten Dhuha masih disini ma?" mama mengangguk "udah cepet sana wudhu" mama pun pergi meninggalkan Alina.

"jadi selama gue tidur, kapten belom pulang?" dialog Alina pada diri sendiri.

     Alina pun segera memasuki kamar mandi untuk wudhu. Selesai wudhu, ia langsung memakai mukena dan berjalan keluar kamar menuju mushola kecil dirumahnya. Alina memang jarang sekali sholat di mushola, ia lebih memilih sholat didalam kamar karena Alina sibuk kerja jadi kalau ia pulang, ia langsung masuk ke kamarnya.

     "itu kak Alina" ucapan Adam membuat mama dan Dhuha menoleh. Dhuha terlihat terdiam beberapa detik karena melihat cantiknya Alina saat mengenakan mukena. "ayo kita mulai" intruksi bunda. Kali ini keluarga Alina merasakan kembali seperti di imami oleh kepala keluarga. Ayah Alina yang sibuk bekerja di luar kota membuat mereka jarang merasakan sholat dipimpin oleh kepala keluarga. Dan dengan adanya Dhuha, mereka kembali merasakan kehangatan itu.

Selesai melaksanakan sholat Maghrib, Dhuha pun pamit pulang pada mama, Adam, dan Alina. "kalau gitu, saya pamit dulu" Dhuha tersenyum pada mama lalu lanjut pada Alina. "gak mau ikut makan malem dulu nak Dhuha?" tanya mama, Dhuha tersenyum "nggak ma, Dhuha udah ditunggu dirumah" mendengar jawaban Dhuha, mama Alina lalu menepuk bahu Dhuha "ya sudah, hati-hati ya" Dhuha mengangguk pada mama.

     "saya pulang dulu ya" kali ini Dhuha pamit pada Alina, Alina mengangguk "hati-hati" ujar Alina singkat. "Besok habis Dzuhur saya jemput ya, kita makan siang diluar" ucap Dhuha, Adam yang mendengarnya langsung menyenggol lengan Alina "ciee, mau pacaran" goda Adam. "apaan sih dek" Alina langsung memukul pelan lengan Adam sementara Adam hanya cengengesan.

     "Nanti aku kabarin ya kapten, kalau aku bisa" ucap Alina, Dhuha mengangguk "terima kasih mama, makan siang nya maaf Dhuha ngerepotin" Dhuha salam pada mama Alina "gak apa-apa, main lagi kesini nanti ya" ujar mama "gak apa-apa mas, sering-sering main kesini biar Adam ada temen main ps. Kalo sama kak Alina dianya kalah mulu" bisik Adam diakhir kalimat. Alina yang mendengarnya mendengus "kakak denger loh dek" mendengar ucapan Alina, Adam langsung terkekeh.

"yasudah saya pamit, assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

===

     "ma, Alina ke kantor dulu ya dipanggil sama atasan Alina" ucap Alina sambil memakai sepatunya.

"udah sarapan?" tanya mama dari arah halaman belakang rumah. Mama Alin gemar menanam bunga jadi mungkin sekarang mama sedang mengurus taman dibelakang rumahnya.

"udah ko ma" jawab Alina.

"bohong maaa!" teriak Adam yang sedang main game diruang tamu.

"sst! kamu gak usah ikut-ikutan" ujar Alina.

"emang kakak belom sarapan kan?"

"iya tapi bisa sarapan dikantor, udah kamu diem" Alina langsung bergegas keluar rumah sebelum mama nya menghampiri dan memaksa Alina untuk sarapan.

Bertepatan saat Alina keluar rumah, ojek online yang sebelumnya Alina pesan pun sudah sampai. Alina langsung menaiki motor ojek online tersebut lalu meminta agar dipercepat perjalanannya.

Sesampainya di kantor, Alina buru-buru membayar ojek onlinenya dan segera memasuki kantor. Ia menekan tombol lift dan tak lama kemudian pintu lift terbuka. Alina menekan tombol angka 7 dan sampai lah ia di lantai khusus atasannya berada.

K A P T E N Dhuha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang