10. Jauh

2.4K 150 4
                                    

On Pict Alina Haifa
—————————————

Malamnya Alina langsung pergi ke pinggiran pantai untuk bertemu Dhuha. Otaknya hari ini pusing memikirkan ada apa dengan Dhuha dan Keisha. Apa hubungan mereka? Mereka kenapa? Dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya. Niat Alina hari ini adalah menanyakan itu semua pada Dhuha, jika rencananya gagal ia akan bertanya langsung pada Keisha. Sesampainya Alina didekat pantai, matanya sudah menangkap sosok Dhuha. Oh ya jangan lupa kan tentang Lula, ia ikut tapi menjadi mata-mata yang berdiri tak jauh dari tempat Alina dan Dhuha namun ditempat yang tertutup.
     "Udah nunggu lama?" Tanya Alina yang sudah berdiri disamping Dhuha. Sunyi, Dhuha hanya diam "aku ingin menanyakan kejadian tadi pagi, waktu.." perkataan Alina di potong oleh Dhuha "memeluk mu?" Tanya Dhuha, Alina mengangguk "jangan salah sangka, itu hanya.." kali ini perkataan Dhuha yang di potong oleh Alina "hanya ingin membuat Keisha melihatnya kan?" Dhuha menoleh pada Alina "tau dari mana?" Alina menghela nafas "Lula yang kasih tau" jawab Alina dingin, benar dugaanya kalau Dhuha memeluknya hanya untuk memanasi Keisha.
     "Apa kalian putus dengan cara yang tidak baik?" Tanya Alina, Dhuha menghela nafas "bukan urusan mu" Alina mengangguk "ini memang bukan urusan aku, maka jangan bawa-bawa aku ke masalah kalian. Selesaikan secara pribadi" setelah berbicara seperti itu Alina pergi meninggalkan Dhuha yang masih diam ditempat. Sementara itu ditempat Lula, seseorang menghampirinya "sahabat mu jago sekali ya merebut pasangan orang" Lula langsung terperanjat kaget, ia kira itu adalah Alina karena Lula mengikuti Alina tanpa sepengetahuan Alina.
     "Keisha?" Lula heran, tau dari mana Keisha jika ia ada didekat pepohonan dan apa maksudnya berbicara seperti itu "siapa yang kamu sebut merebut pacar orang?" Tanya Lula heran, Keisha bersidekap dada "siapa lagi kalau bukan Alina?" Keisha menampilkan senyum sinis "wow.. aku gak nyangka kamu kaya gini ya orangnya?" Ujar Lula yang kini sama-sama menampilkan senyuman sinis "kalau gak tau apa-apa jangan berlagak kamu tau semuanya. Orang munafik" Lula langsung meninggalkan Keisha yang menahan amarah "kita liat saja nanti, Dhuha memilih yang baru atau memilih yang lama yang tentunya tau semua sifat nya".
      Dijalan pulang ke barak, Lula terus memaki-maki Keisha "dasar, cantik-cantik kaya gitu najis banget gue kenal sama orang kaya gitu" kekesalannya ia salurkan dengan menghentak-hentakan kaki saat berjalan "Lulaa!!" Alina melambaikan tangannya, Lula melihat Alina yang sedang membawa dua piring nasi dengan ayam goreng. Lula tersenyum, ia tidak menyangka temannya ini akan mendapatkan masalah besar nantinya "lo kemana aja sih?" Sungut Alina, Lula terkekeh "gue kebelet boker" jawab Lula, Alina langsung melotot "jorok Lul! Orang lagi pada makan juga" beberapa tentara ada yang melirik mereka karena membicarakan buang air besar.
     Alina tersenyum canggung karena mendapatkan tatapan aneh dari para tentara "ikut gue, malu-maluin aja" Alina langsung meninggalkan tempat makan malam yang seharusnya dan memilih jarak yang sedikit jauh dari kerumunan orang "nih makanan lo, minumnya ada disaku rok gue cepet ambil.. rok gue jadi melorot" Lula tertawa dan langsung mengambil air mineral kemasan kecil di saku kiri dan kanan rok Alina "tadi gimana sama si kapten?" Lula memulai obrolan, mereka duduk berdua dengan cahaya samar karena menjauhi kerumunan orang. Alina dan Lula sama-sama cuci tangan menggunakan air mineral yang dibawa Alina.
     "Kaya nya gue gak bakal bisa deket sama dia, sekarang aja udah jauh" Alina mulai menyuapkan nasi dan ayam ke mulutnya "kenapa emang?" Lula bertanya berlagak tidak tau "iya gitu deh gue males jelasinnya" Alina menerawang ke depan dengan pemandangan kegelapan karena kurangnya aliran listrik "hai! Kalian ko disini?" Tiba-tiba Keisha datang membawa makanannya dan tersenyum seakan tidak ada masalah "eh Kei, sini duduk tapi gak ada alasnya gak apa-apa ya" Alina menggeser duduknya agar Keisha bisa duduk diantara dia dan Lula.
     Lula yang duduk dihadapan Alina pun melirik Keisha dengan malas munafik batin Lula. Lula langsung fokus makan tanpa mau melihat Keisha yang membuatnya muak "tadi aku liat kamu ke pantai, mau ngapain?" Tanya Keisha dengan senyuman yang gak pernah luntur "iya tadi ketemu orang dulu sebentar" jawab Alina dan menghela nafas, sebenarnya ia malas mengingat kejadian tadi apalagi kini Keisha nya pun ada dihadapannya. "Ketemu siapa?" Alina tidak langsung menjawab pertanyaan Keisha tapi ia melirik Lula.
     Lula pun membalas lirikan Alina dan matanya mengisyarakatkan agar Alina hanya diam. Alina memang sangat peka terhadap sekitarnya, dari cara orang berbicara, bertingkah dan tatapan matanya sana Alina peka. "Emm.. yaa ada lah hehe" jawab Alina canggung, Keisha tersenyum sinis tanpa diketahui Alina dan Lula "Lin kita harus siapin kamera buat nanti" alibi Lula agar Alina segera membereskan makannya "oh iya bener!" Alina langsung mempercepat makannya "Kei kita duluan ya" Alina bangkit dari duduknya dan menepuk-nepuk celana nya yang kotor terkena pasir.
     "Oke, hati-hati ya" Keisha melambaikan tangannya dengan senyuman manis yang dibenci Lula "dasar munafik" Sahut Lula tanpa suara kepada Keisha, Keisha hanya menampilkan wajah mengejek "Lula ayo cepet!" Alina yang sudah berjalan didepan Lula kembali mundur dan menarik Lula agar mempercepat jalannya. "Lul, gue peka loh tapi gue kurang ngerti" sahut Alina sambil menyimpan piring kotor ke cucian belakang dan menyapa anggota tentara yang sedang menyuci dengan senyuman.
      "Sumpah Lin kalo lo tau yang sebenernya lo bakalan gedek sama Keisha" ujar Lula dengan nada yang berapi-api "emang kenapa sih?" Tanya Alina penasaran "asli gue najis banget liatnya, muka kerudungan hati nya ampun dah" Lula masih ngomel-ngomel sendiri. Alina memasang wajah datar "gue juga dong, gue kan kerudungan" Lula langsung panik "bukan elo, tapi si keked Keisha tuh" ujar Lula "tau ah ayo cepet gue juga udah ngantuk, lo aja ya yang beresin kamera" Alina mempercepat jalannya dan meninggalkan Lula.
      "Biarin temen gue kampret, dari pada najisin kaya si Keisha"

============
Kalau part sebelumnya garing maaf ya:(
Gimana visual nya Alina? Cantik gak?

K A P T E N Dhuha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang