5.

4 3 0
                                    

Tadabbur dari Kisah Daud Alaihissalam dan Dua Orang Pengadu

Kontributor : @rahayunengati
Diedit dan diselia oleh @gen.saladin

Nabi Daud diberikan kekuasaan oleh Allah serta kebijaksanaan dan hikmah, sehingga ia selalu menjadi hakim ketika kaumnya berselisih. Suatu ketika ada dua orang laki-laki yang berselisih meskipun mereka adalah saudara. Keduanya memutuskan untuk memanjat dinding yang amat tinggi di kerajaan Nabi Daud untuk bisa bertemu langsung dengannya yang sedang berada di mihrab.
.
Nabi Daud amat terkejut dan ketakutan melihat mereka berdua tiba-tiba masuk ke ruangannya. Mereka menjelaskan maksud kedatangan mereka, karena mereka ingin Nabi Daud bisa memutuskan perkara di antara mereka berdua dan di jelaskan dalam Al qur'an sebagai berikut :
.
"Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor saja, lalu dia berkata, Serahkanlah (kambingmu) itu kepadaku! Dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan."
(QS. Sad 38: Ayat 23)
.
Sebelum Nabi Daud membuat keputusan, mereka berdua memperingatkan Nabi Daud agar memutuskan perkara dengan adil, tidak menyimpang dan menunjukkan pada jalan yang lurus.
.
Setelah mendengar penjelasan dari salah satu diantara mereka maka seketika itu juga Nabi Daud memutuskan bahwa yang memilik kambing lebih banyaklah yang telah berbuat zalim. Tanpa mendengarkan penjelasan pihak yang lain terlebih dahulu.
.
"Dia (Daud) berkata, Sungguh, dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk (ditambahkan) kepada kambingnya. Memang banyak di antara orang-orang yang bersekutu itu berbuat zalim kepada yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; dan hanya sedikitlah mereka yang begitu. Dan Daud menduga bahwa Kami mengujinya; maka dia memohon ampunan kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertobat." (QS. Sad 38: Ayat 24)
.
Ternyata apa yang dilakukan Nabi Daud tidaklah tepat, perkara tersebut merupakan ujian dari Allah untuknya. Sehingga ia pun memohon ampun dan bertobat pada Allah. Sebagai seorang Nabi yang telah di anugerahi kebijaksaan oleh Allah hendaknya Nabi Daud mendengarkan penjelasan dari si miskin dan si kaya terlebih dahulu.
.
Karena belum tentu orang yang miskin selalu benar dan yang kaya selalu salah, namun pemikiran akan hal itu sudah melekat dalam benak kita. Ketika melihat orang kaya maka dia pasti melakukan penindasan pada orang miskin, tanpa mendengarkan penjelasan dua belah pihak. Pemikiran seperti itu ada akibat kita sering melihat pola tersebut muncul beratus-ratus kali sebelumnya, padahal tidak selalu begitu realita yang ada.
.
Dalam memutuskan suatu perkara seseorang juga tidak boleh tergesa-gesa, harus di putuskan dengan tenang, tidak merasa terancam dan dengan kepala dingin. Saat itu Nabi Daud dalam keadaan takut dan merasa sedikit terintimidasi, karena sebelumnya ia diperingatkan untuk tidak memyimpang dan harus adil. Sebagai manusia yang ketakutan spontan kita akan langsung mengambil tindakan seperti Nabi Daud, hingga tanpa pikir panjang ia memutuskan perkara mereka.
.
Masyaallah, dari kisah di atas Allah tunjukkan pada kita bahwa keadilan adalah milik siapa saja,karena tiap manusia baik kaya atau miskin berpeluang melakukan kesalahan harus ditegakkan dengan sebenar-benarnya supaya ancaman Allah yang berupa neraka bisa terhindar dari kita.
.
Jangan sampai kita hanya berpihak pada orang yang menguntung kita, sebagai sesama pengusaha misalnya akan membela sesama pengusaha. Jangan membela hanya karena persamaan atau keuntungan tapi belalah, berlaku adilah pada yang benar.
.
(Sumber kajian youtube ustad Nouman Ali Khan)

Sejarah yang tak mungkin hilang    ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang