Sejarah yang tak mungkin hilang ✅

Miras

Orang Berkelas, Anti Minuman Keras
(Quote beberapa pemimpin dan ulama muslim sepanjang sejarah tentang miras)

"Sesungguhnya khamr adalah pangkal keburukan. Dahulu Seorang lelaki Bani Israil diberi pilihan; membunuh anak, merusak kitab suci atau meminum khamr. Ia memilih minum khamr karena dianggap paling ringan. Namun setelah ia meminumnya, ia malah melakukan semua kejahatan itu."
(Utsman bin Affan, diabadikan dalam Mausu'ah Ibnu Abi Ad Dunya 5/254)

Suatu hari Ustman bin Affan ditanya, "Apa yang membuat anda di masa jahiliah tidak meminum khamr? Padahal belum ada larangan saat itu." Maka Utsman menjawab, "Karena aku melihat bahwa khamr itu menghilangkan akal sepenuhnya. Dan aku tidak pernah melihat sesuatu yang hilang sepenuhnya bisa kembali sepenuhnya."
(Kitab Al Aqd Al Farid)

"Jauhilah minum khamr, sebab ia adalah induk dosa besar dan gerbang menuju maksiat, dan sungguh Allah telah mengharamkannya dalam kitab-Nya yang mulia."
(Al Imam Abul Walid Al Baji, Dalam Kitab An Nashihah Al Waladiyah)

Suatu hari ada seorang pejabat menghidangkan khamr ke hadapan Abdurrahman Ad Dakhil -Pemimpin Andalusia- kemudian beliau menolak sambil berkata, "Aku butuh sesuatu yang bisa menambah akalku, bukan yang menguranginya."
(Tarikhuna Al Azhim)

"Ada 3 hal yang menjadikan nasihat sulit masuk ke hati sebagaimana air sulit menembus ke batu: orang yang sedang mabuk cinta, orang yang suka minum khamr dan pemimpin yang keras."
(Fawaid min Bahjatil Majalis)

Beberapa orang yang bertaubat pernah ditanya apa sebab yang membuat ia kembali ke jalan Allah. Maka ia menjawab, "dulu aku pernah menggali kuburan orang, lalu aku kaget karena jenazah mereka sudah dipalingkan dari kiblat. Kemudian aku tanyakan pada keluarga ahli kubur tentang apa yang diperbuat si mayat selama hidup. Keluarganya menjawab: dia orang yang banyak minum khamr dan mati dalam keadaan belum bertaubat."
(Kitab Az Zawajir fi Iqtiraf Al Kaba'ir, Ibnu Hajar Al Haitsami)