Dalam dua tahun, Khalifah Umar mengubah Kerajaan Bani Umayyah yang penuh hutang dan kerusuhan, tersulut pemberontakan dan ketimpangan, menjadi negeri berkah yang tak ada penerima zakat. Bukan karena tak ada zakat, tapi karena tidak ada lagi yang masuk kriteria penerimanya. Semua telah berkecukupan!
Apa caranya? Di awal pemerintahannya, orang-orang seringkali bertemu dan berdiskusi santai tentang, "bagaimana rumahmu, apakah telah kau tinggikan?", "bagaimana kendaramu, sudahkah kau hias dia?" "Bagaimana istrimu, sudah kau beli perhiasan baru untuknya?"
.
Maka Umar bin Abdul Aziz memulai sebuah obrolan baru dengan pejabat-pejabatnya. Ia biasakan untuk menemui manusia dan bertanya, "bagaimana malammu, kau isi dengan tahajjud?", "bagaimana hartamu, sudah kau zakatkan?", "bagaimana puasamu sunnahmu, masihkah istiqomah?"
.
Umar ini, dikenal mudah sekali bergaul dengan rakyatnya. Kehidupannya dan gaya kesehariannya ditiru oleh banyak orang, bahkan gaya berjalannya hingga hari ini ditiru dengan gaya "Al Masyu Al Umari". Maka, tren baru obrolan itu segera menyebar di setiap kalangan; priyayinya sampai jelatanya, intelektualnya sampai awamnya.Sumber :
1. Siyar A'lâm An Nubalâ'Imam Adz Dzahabi
2. Sirah wa Manāqib Umar bin Abdul Aziz Al Khalifah az Zahid, Ibnul Jauzi
3. Shalah Al Ummah fi Uluww Al Himmah, Syaikh Sayyid Husain Al Afani
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejarah yang tak mungkin hilang ✅
Spiritualdari gensa... Semoga bermanfaat, ilmu adalah pengetahuan. Tanpa pengetahuan kita tak akan cerdas♥️