Seven

3.6K 204 1
                                    

*INDAH*

"Mah, Indah dulu pernah juara apa waktu kecil?" Tanya gue di suatu sore pada Mamah.

"Hemm, juara 1 balap karung waktu 17 agustusan." Jawab Mamah enteng sambil mengisi teka-teki silang.

"Bukan itu, prestasi Mah prestasi!"

"Ohh juara lomba adzan 1 kecamatan, ehmm juara ke-3 favorit itu juga."

Jadi gue ini cewe apa cowo sebenernya.

"Musik deh musik Mah, Indah pernah juara apa gitu? Waktu balita mungkin?" Tanya gue antusias.

Siapa tau kan gue itu punya bakat terpendam, jadi gue tinggal asah aja sekarang. Bener kan, bener kan. Udah lah ia-in aja!

"Juara lomba balita paling rewel Ndah, kamu juara 1 waktu itu." Jawab Mamah masih anteng mengisi TTS.

Gue menggerang pelan dan menyandarkan punggung gue ke sofa. Apa gue lahir memang gak di karuniai semacam bakat yang positif gitu? Gue merasa kalau gue ini cewe yang biasa banget.

"Ngapain kamu nanyain yang kayak begitu? Kamu juara kelas aja gak pernah. Apalagi bidang lainnya?" Ucap Mamah sadis.

"Tau ah." Gue ambil remote dan mencari chanel tv yang bisa bikin perasaan gue adem.

"Heh, ditanya sama orang tua jawabnya gak sopan!" Seketika itu juga Mamah jitak kepala gue pake buku TTS nya.

Gue meringis saja sebagai jawaban.

"Kamu itu fokus sama kuliah aja! Gak usah mikirin macem-macem, mikirin pelajaran aja susahnya minta ampun. Inget orang tua itu susah-susah biayain uang pendidikan....."

Dan bla bla bla. Saatnya Mamah berkhotbah, gue memandang kosong layar tv. Gak minat buat dengerin Mamah ngomel ataupun sekedar merhatiin cowo-cowo Korea di tv. Pikiran gue melayang nun jauh disana.

Tentang gue yang sangat-sangat membosankan sebagai pacar, tentang Bima yang akhirnya berubah. Gue mesti gimana biar dia balik seperti dulu lagi. Orang bilang pacaran itu harus bisa saling mengerti, tapi kenapa akhir-akhir ini kita gak sehangat dulu lagi.

Apa mungkin Bima udah bosen sama gue? Atau dia tertarik sama cewe lain?

Gue sendiri resah sih sebenarnya, dia bilang gue cuek tapi gue care kok sama dia. Walau gue emang bukan tipe yang gampang mengungkapkan isi hati gue semena-mena.

Gue....

"Jrenggg jrengggg gonjrengggg iaaaaaaaaa awwwww rockkkkk innnnnn landdddddd ieieieieie yahhhhhh"

Gue tersentak dari lamunan gue, itu apaan? Suara gedung roboh dimana itu??

"Astagfirullah, anak jaman sekarang. Itu! ganti chanelnya Ndah!" Ucap Mamah di samping gue, sambil mengerutkan dadanya. Lalu mencoba terfokus kembali pada TTSnya.

Gue perkecil volumenya tanpa memindahkan chanel tv, gue kaget aja. Dan malah serius liat band yang gue gak tau namanya. Yang pasti bule-bule gitu, ini lah yang dinamakan musik Rock n' Roll kali ye?

Tanpa sadar gue jadi asik sendiri dan menghentak-hentakan kaki gue di lantai mengikuti iramanya. Dari sudut mata, Mamah menoleh dan geleng-geleng lalu beranjak dan pergi entah kemana.

Gak tau kenapa gue seneng banget tuh sama yang nge-drum, gayanya asik men. stick drumnya di lempar-lempar gitu, rambutnya jabrig, kepalanya angguk-angguk matuh. Aha!

Gue tau gue minat sama apa!

☻☻☻

"Yap, selamat datang di group band The absurd!!"

About Them (#EG Series 1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang