Twenty

3.3K 218 11
                                    

*AUTHOR*

Hari semakin sore, Noura dan Bima berjalan santai menuju gerbang keluar disneyland. Ada rasa canggung di antara mereka berdua. Mereka berhasil menemukan souvenir itu dan membuat Bima harus kalah lalu mentraktir Noura makan siang. Semua berjalan lancar saja jika kejadian kiss on the lip itu tidak terjadi, hari itu mereka lalui dengan rasa canggung dan malu karenanya.

Terlebih Noura yang mengutuk dirinya sendiri, ia jadi menyesal telah melakukan itu. Sekaligus malu berat juga rasanya, mana Bima daritadi diem terus lagi. Noura jadi berpikir kalau Bima pasti bakal ilfeel sama dia.

Sebuah pesawat kertas terbang ke arah mereka lalu melewati kepala mereka dan sukses mendarat di ranting pohon. Seorang anak lelaki bule berlari mengejarnya, tapi terhenti di bawah pohon itu. Ia menatap bingung dan cemberut melihat pesawat kertasnya stuck di atas pohon.

Bima memperhatikan itu dia tersenyum kecil, anak lelaki itu mengingatkannya pada Dodit. Apa kabar dia sekarang, sudah lama sekali sejak ia memberikan biaya pendidikan untuknya sampai SMA ia tak pernah bertemu lagi. Indah juga yang memperkenalkan anak itu padanya, sehingga ia lebih menghargai hidup dan mengurangi sisi sifat angkuhnya.

Lagi-lagi ada nama Indah, di balik semua cerita...

"Ra, tolong pegangin tas gue dulu ya." Bima menyerahkan tas selempangnya itu pada Noura.

Noura sempat tidak mengerti, tapi begitu Bima berjalan menghampiri anak bule yang termenung di bawah pohon. Ia sudah dapat menebak sendiri.

"Excuse me, can i help you kid?" Bima agak berjongkok untuk menyamai tinggi anak lelaki itu.

Anak itu sempat kaget, lalu menatap ragu Bima. Tapi akhirnya dia mengganguk juga.

"Ok! Just wait here, i'll be on the top to get you're plane." Bima berkata sambil membusungkan dada bak pahlawan gadungan.

Anak itu hanya tertawa dan tersenyum senang.

Noura memandang Bima kagum, kalau gini caranya bagaimana bisa sih ia lupain Bima. Gak bakal! teriak Noura dalam hati.

Tas Bima bergetar, Noura merasakannya. Noura meraba-raba tas itu dari luar, ia merasakan permukaan benda persegi panjang bergetar. Itu pasti handphone-nya Bima, Bima meninggalkan handphone-nya di dalam tas.

Noura mendiamkannya, biarlah ia bilang saja pada Bima kalau ada yang menelphonnya barusan. Itu niatnya, namun kenyataannya handphone itu tak kunjung berhenti bergetar. Noura jadi ragu, ia takut itu panggilan penting.

Maka ia buka tas Bima dan mengambil handphone Bima, ia lihat dulu layar handphone-nya untuk mengetahui siapa yang menelphon Bima.

CINTA

Noura menatap kontak itu heran, apakah Bima masih mempertahankan nama kontak Indah dengan nama itu atau dia punya kekasih baru?

Noura menatap Bima yang masih berusaha mencapai ranting dimana pesawat kertas itu berada, masih ada waktu untuk Noura mengambil tindakan. Noura meremas handphone itu takut-takut, hatinya gelisah dan....

"Halo?"

Akhirnya ia mengangkat panggilannya.

☻☻☻

"Ini..." Indah membatu, suara perempuan.

"Ini..gue. Noura." Jawab Noura bergetar gugup.

"Ohh.." Semua menatap Indah bingung dan penasaran, kok reaksinya si Indah begitu amat rasanya.

About Them (#EG Series 1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang