Eigth

3.5K 185 4
                                    

*INDAH*

"Cihua-hua?" Bisik Galang di kuping gue.

"Emang nape?" Bisik gue balik.

"Anjing terdahulunya itu jenis pitt bull!"

Yaaahh gapapa lah, sama-sama anjing juga kan! Lagian gue bingung kemaren, Bima bilang mending kasih anjing jenis ini aja kan temen gue cewe katanya. Bersyukurlah dengan bodohnya gue bohong, jadi dibeliin anjing mini ini. Abisnya kalau jujur nanti dia curiga lagi, dia kan lebay. Dikit-dikit cemburu gak jelas.

"Ya udah sih, segini juga gue udah mau beliin. Demi bisa maen drum." Ucap gue lalu masuk ke dalam studio.

Beruntung sekali, disana hanya ada Andru seorang. Biasa ngelamun tanpa ekspresi. Gue heran, apa jangan-jangan itu anjing pacarnya lagi! Depresi banget deh keliatannya.

"Hello,." Gumam gue pelan, takutnya ngamuk lagi kayak waktu itu.

Dia tidak merespons. Merasa pasti gak akan berhasil, Mau gue teriak-teriak minta tolong juga gak bakal sadar kayaknya si Andru. Jadi gue dekati dia pelan-pelan namun pasti sambil membawa jinjingan kandang beserta cihua-huanya di dalam. Tak lupa gue tutupin dulu pake kain, biar surprise gitu ceritanya.

"Mau apa lagi lo?" Tanyanya tiba-tiba membuat langkah gue terhenti.

Dia agak bergerak sedikit lalu mendongak menatap gue, gue nyengir sepatu kuda sama dia.

"Gue gak bisa ngajarin lo." Katanya lagi dingin.

"Oh, yaa gue kesini bukan pengen di ajarin kok."

Dia melirik gue yang sekarang duduk di sampingnya, gue nyegir lagi sama dia. Agak takut gue, mana sendiri lagi. Si Galang gak ikutan masuk, kemana sih dia!

"Itu..anu.. ehmm kemarin gue jalan-jalan gitu sama pacar gue." Gue memulai cerita.

"Oh mau curhat? Gue bukan buku diary." Sela dia jutek.

"Basa-basi doang sih, intinya gue inget sama lo pas liat anjing-anjing." Ungkap gue serius.

"Maksud lo gue mirip anjing?!" Katanya sedikit naik oktaf.

"Ah salah ngomong,.. nih nih maksud gue. Gue inget sama lo aja gitu pas lewat pet shop. Jadi gue beliin ini buat lo." Ucap gue akhirnya to the point.

Gue sodorkan padanya satu paket anjing cihua-hua imut. Saat gue buka kain penutupnya, gue udah siap mental sama reaksi dia. Kalau memang ternyata gue ledekin dia beliin anjing kecil begini bukan pitt bull yang beringas itu, yah gue pasrah. Paling akhir-akhirnya itu anjing gue kasih ke anak tetangga sebelah.

Tapi reaksi Andru adalah menatap kosong anjing itu, pelan-pelan kedua tangannya mulai mengangkat kandang itu secara dramatis. Memandang anjing itu dari dekat, dan si anjing sekarang sudah bergong-gong ria di dekapan Andru.

Dan settt. Andru memeluk anjing beserta kandangnya itu dengan penuh haru.

Gue memandangnnya bloon.

"Blacky..." Ucapnya lirih.

Sumpah gue gak buta warna, jelas-jelas itu anjing warnanya putih!

"Aku kangen kamu..." Katanya lagi.

Gue udah gak tau gimana muka gue saat ini, gue shock.

☻☻☻

Gue memukul-mukul piringan drum atau apalah namanya itu dengan semangat, saking semangatnya gue baru sadar semua orang menatap gue horor. Di sela-sela cengiran lebar gue, gue berhenti bingung melihat sekitar.

About Them (#EG Series 1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang