FZ 1

8 1 0
                                    

Dua orang sedang berada di ruangan yang sama dengan warna yang dominan Hitam putih , masih memejamkan mata tanpa memperdulikan kicauan burung serta mentari yang sudah mulai menjalankan tugas nya.

Mata yang tadi nya masih tertutup dengan rapat perlahan terganggu oleh cahaya yang berasa dari jendela kamar.

"5 menit lagi kalian gak bangun, bunda gak akan buatin sarapan , udah pada gede masih gak bisa bangun sendiri, heran bunda lihat kalian, baju berantakan di mana-mana, ini kamar atau kandang kambing sih?" usai mengomel wanita paruh baya tersebut keluar dari kamar tanpa menutup kembali pintu kamar itu.

Lenguhan terdengar dari bibir pink itu, telapak tangan nya menutup mata yang terpapar langsung simar matahari , perlahan membalikkan tubuh nya melihat sahabat yang selalu possessive dengan dirinya yang juga masih terlelap. hari ini hari minggu  tidak ada jadwal kuliah , maka mereka bangun lebih lama dari biasa nya.

Ai berjalan menuju kamar mandi yang berada di dalam kamar itu, mulai melakukan ritual mandi nya seperti biasa, dan jangan tanyakan mengapa dirinya berada di dalam ruangan yang sama dengan seorang lelaki tanpa ada ikatan apapun . Mereka sudah bersahabat sejak mereka masih Tk, hingga kini masuk kuliah.

Ahza Rumaisha wanita berusia 21 Tahun , memiliki postur tubuh yang ideal banyak yang berlomba ingin menjadi kekasih nya, jika kekasih tidak di dapatkan tak apa hanya menjadi teman, namun semua itu hanya impian para lelaki di kampus nya karna sahabat nya Afzhal Athallan selalu bersikap possessive terhadap dirinya hingga dirinya hanya memiliki 2 teman lelaki yang menjadi sahabat dari Afzhal sendiri.

"Al ambilin handuk dong" Ai berteriak dari dalam kamar mandi hingga mengganggu lelaki yang masih terlelap ditidurnya

"Al, aku bilangin bunda nih kamu gak kasih aku ha.." ucapan Ai terputus karna tiba-tiba handuk sudah berada di muka nya

"Jangan biasain teriak di kamar mandi"

"Cup" Al mengecup lembut bibir Ai membuat wanita itu tersenyum , bukan hal yang aneh bagi mereka melakukan kontak fisik seperti ini, namun bagi orang yang baru mengenal mereka bisa di pastikan merka akan mengira Al dan Ai sepasang kekasih.

"Jangan lama-lama Ai, aku mau mandi juga" teriak Al dari luar membuat Ai sadar dari lamunan nya

Saat ini kedua remaja itu sedang sarapan bersama orang tua Al.

"Bagaimana kuliah kalian? apakah ada kendala?" tanya Arsalan ayah dari Al

"Baik kok yah" ucap kedua nya kompak

"Lalu apakah kalian gak akan melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius lagi?" Arsalan kembali bertanya, pertanyaan yang sangat dihindari 2 manusia ini

"Yah, dengan keadaan kita yang seperti ini saling nyaman aja udah cukup kok" ucap Al karna memang dirinya dan Ai tidak pernah membahas soal hubungan yang lebih dari sahabat 

Arsalan tidak melanjutkan pertanyaan lagi karna menurut nya ini akan menjadi perdebatan kesekian kali nya ketika membahas tentang hubungan lebih lanjut

"Yang penting kalian bisa saling menjaga" ucap Bunda Alya dan mereka berdua hanya bisa saling pandang dan berbicara melalui mata

Al dan Ai sudah kembali berada di dalama kamar Al setelah mereka selesai membersihkan peralatan makan tadi.

"Kamu gak usah mikirin ucapan ayah tadi ya" ucap Al sambil mengelus rambut Ai yang sudah menjadikan paha Al sebagai bantal nya

"memang nya kenapa? gak ada salah nya kita coba kan?" ucap Ai karna sejujurnya dia memiliki perasaan kepada sahabat nya, namun melihat dari gerak gerik sahabat nya ini seperti nya tidak memiliki perasaan yang sama dengan diri nya.

"Jangan mulai Ai, dengan kita seperti ini udah lebih dari cukup kan" ucap Al sambil mengecup kening Ai

"Aku gak mau punya hubungan yang lebih sama kamu, karna aku tau kalau nanti kita ada masalah pasti ujung-ujung nya kita bakalan berantem apalagi kalau sempet putus pasti bakalan ribet kan urusan nya

"Kalau gitu aku cari pacar aja" ucap Al sambil memaikan hp nya dan membuat Ai melebarkan mata nya

"Sejak kapan kamu tertarik sama yang nama nya pacaran?"

"Dari dulu, emang dasar kamu nya aja yang possesive gak ngebolehin aku deket sama siapapun kecuali Dzikri, Fajar da Abyan , berapa kali cowok mau ngedeketin aku kamu selalu sandiwara jadi pacar aku" ucap Ai yang sudah duduk dari posisi rebahan nya

Al mengakupkan tangan nya di kedua pipi Ai membuat bibir wanita itu maju kedepan, Al mengecup nya dengan perlahan membuat Ai menutup mata nya

"Aku lakuin itu ke kamu supaya kamu gak ngerasain sakit hati lah galau lah nangis-nangis gak jelas" ucap Al yang masih memandang mata indah milik Ai

"Kalau gitu kenapa gak coba pacaran sama salah satu temen kamu?" tanya Ai mencoba untuk menyingkirkan tangan Al dari pipi nya dan mulai menggenggam.

"Gak , mereka itu Playboy, nanti kamu cuma di jadii pacar 5 hari nya doang, emang kamu mau? udah sih Ai ngapain mikirin soal pacaran sih? selama ini juga kita gak pernah bahas ini kan?"

"Kalau aku bilang suka sama kamu gimana?" tanya Ai membuat Al diam sambil menaikkan sebelah alis nya pertanda dia ragu akan pendengaran nya.



Hai semuaa, aku kembali dengan cerita yang baru , berhubung cerita yang lama memang gak pengen untuk di terusin lagi , jadi aku bikin yang baru dengan genre yang berbedaa.

jangan lupa Vote dan Comment yaa, ThankYou 

#Sii

FriendZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang