FZ V

10 1 0
                                    

Suasana kelas yang begitu damai, tenang padahal sedang tidak ada jadwal dosen yang mengajar, entah mengapa kelas ini justru suka dengan suasana yang  begitu tengang.

Ahza Rumaisha , gadis yang sering di sapa Ai oleh orang tua dan sahabat nya tengah menyenderkan kepala nya di bahu Fajar, wangi parfum lelaki itu menjadi candu bagi Ai. Fajar sendiri tidak mempermasalahkan hal itu, namun ada hati yang sedari tadi bergetar karna wanita disebelah nya ini

"Eh Guys gw jumat nanti ultah, lo semua harus pada dateng, kalo gak dateng gw bakalan pindah kelas" ucap Darini tiba dan membuat satu ruangan menoleh kearah dia dan membuat kehebohan .

Bagaimana tidak heboh, ini sudah hari rabu dan Darini baru saja memberitahu untuk acaranya Jumat dan mereka harus membagi waktu mana untuk membeli gaun, make up, sepatu tas dan juga pastinya kado.

"Eh lo kalo mau ngajak gelud jangan gini cara nyaa, gimana ultah hari jumat dan di hari rabu lo baru ngabarin kita?" ucap Icha teman satu kelas nya

"Emang kenapa sih Cha? kayak orang susah aja lo" Darini berucap seperti tidak ada masalah, karna memang harus nya begitu, mereka tidak perlu membeli baju baru yang harga nya menguras kantong demi pergi ke pesta ulang tahun Nya yang hanya beberapa jam saja

"Ya tapi kan kita belom cari kado buat lo,emang lo mau kita dateng cuma numpang makan sama foto doang?"

"Ya kalo itu yang buat kalian bahagia gapapa kok, dateng aja tanpa bawa apapun" ucap Darini sambil menatap mereka.

" Nanti lo mau temeni gue beli kado gak?" tanya Ai kepada Fajar

"Sorry Ai, gw gak bisa bunda pergi jadi adek gue yang paling kecil di tinggal masih belum boleh bawa keluar rumah"

" Yaudah gapapa nanti gw minta temeni Al aja" ucap Ai, sebenar nya dia masih ingin menghindari Al tapi apa boleh buat  dirinya tidak bisa naik motor, bahkan berangkat pergi kemannapun pakai jasa ojek online dirinya masih belum berani.

                    ------------

Ai uring - uringan didalam kamar nya, pasal nya setelah pulang kampus diantar oleh Fajar tadi dirinya bertemu dengan Al ketika lelaki itu ingin masuk kedalam rumah nya, tapi sekilas dirinya melihat sudah ada orang yang masuk ke dalam , mengenakan tas biru, siapa gerangan ? sepenasaran itu lah dirinya hingga bersiap ingin kerumah lelaki itu dalih ingin mengajak pergi untuk mencari kado ulang tahun untuk Darini nanti

2 jam dirinya berkutat sendiri dikamar, mulai dari mandi sampai berdandan " Terlalu berlebihan gak sih?" tanya Ai pada dirinya sendiri karna melihat penampilan nya yang sedikit berbeda, rambut yang biasa nya di gerai bebas hari ini di ikat menjadi satu , lipstik yang sedikit merah, baju yang off shoulder dan rok pendek.

FYI Ai sama sekali tidak suka mengenakan rok pendek, dia lebih nyaman memakai celana panjang kulot, katanya agar lebih leluasa di pakai jalan bahkan untuk lari pun enak.

"Bodo amat lah, yang penting gue cakep" dengan percaya diri yang sangat tinggi dia melangkahkan kaki nya keluar dari kamar, dari arah bawah bunda nya sudah mengerutkan keningnya melihat anak gadis satu - satunya berpenampilan yang sangat berbeda.

"Kak kamu mau kemana pake pakaian gitu?" tanya BundaNya

"Mau kerumah Al bun, mau ngajak pergi beli kado, lusa Darini ulang tahun"

"Kamu yakin mau pake itu? bisa jalan bebas gak?" bukan bermaksud melarang putri nya memakai pakaian itu, hanya saja dia sedikit takut kalau putri nya tidak nyaman dengan pakaian yang dikenakan saat ini

"Ai mau coba bun, siapa tau jadi kebiasaan kan lumayan jadi cewek yang feminin" ucap Ai dengan senyum lebar nya

"Yasudah hati - hati ya, jangan pulang terlalu malem, uang nya cukup?" tanya Bunda nya seraya merapikan anak rambut Ai

"Cukup bun , Ai pergi bun" ucap Ai sambil mengecup pipi bunda nya da berlari menuju pintu rumah dengan tidak sabaran melihat reaksi Al ketika melihat dirinya .

" Assalamualaikum Ai dateng" Ucap Ai sambil melangkahkan kaki nya, terlihat Mami Al sedang berkutat di dapur , seperti membuat bolu

"Waalaikumsalam sayang, wahhh Ai cantik banget  mami sampe pangling lihat nya" ucap Alya - mami Al

"Ahh mami bisa aja, Al nya ada Mi? mau pergi cari kado nih" tanya Ai dan membuat Alya mengerutkan kening nya.

"Al ada tapi kata nya kalo ada yang nyariin bilang gak ada, dia ada di roofop sama temen nya cewek, tapi mami gak kenal siapa " ucap Alya

"Kalo Ai yang nyari Al pasti gak marah mi, Ai keatas dulu yaa" ucap Ai langsung naik menuju Rooftop rumah Al, jangan tanyakan mengapa bisa, mereka sudah berteman sejak dulu entah sudah berapa ribu kali dirinya naik keatas rumah Al, karna memang selain tempat nya sejuk pemandangan dari atas rumah Al sangat bagus

Kaki jenjang gadis itu melangkah perlahan, namun tidak dengan hati nya yang berdebar dengan sangat cepat, setiap jejak langkah nya dia memikirkan siapa wanita yang diajak naik ke Rooftp rumah nya. karna setau dirinya tidak semua teman yang di izinkan naik ketatas , Apakah orang itu sangat istimewa?

Banyak pertanyaan yang menumpuk dikepala cantik Ai, membuat gadis itu tidak sadar bahwa dirinya sudah berada di depan pintu coklat, ada gantungan kunci yang dirajut oleh dirinya sendir berbentuk panda, sudah berubah warna karna memang Al tidak memperbolehkan siapapun menyentuh bahkan melepas dari pintu , karna itu buatan sahabat nya yang sangat spesial.

Dengan gerakan semangat dirinya membuka pintu coklat itu, dua pasang mata saling menatap sepasang mata melihat dengan pandangan terluka dan sepasang mata yang melihat geli pandangan di depan nya

Al memberi tanda agar tidak menimbulkan suara, sementara Ai masih berdiri bak patung di ambang pintu melihat Al yang sedang duduk di sofa sambil memangku Clarisa, kepala gadis itu berada di  ceruk lehar Al, tangan kiri Al menahan tubuh Clarisa sedangkan tangan kanan nya tadi mengusap punggung gadis itu agar tidak terganggu dengan keadaan sekitar

Itu adalah posisi Ai, posisi dimana ketika dirinya sedang lelah ,atau mimpi buruk maka lelaki itu akan dengan senang hati akan memberikan tempat ternyaman untuk sahabat nya, itu lah sebab nya mereka sering tidur bareng.

Apakah benar posisi nya terlah digantikan oleh gadis itu? memang sudah saatnya kah  menyerah untuk mendapatkan hati lelaki yang berstatus sahabat nya itu?

Al masih dalam posisi seperti itu, sulit memang untuk berdiri menemui Ai yang masih berada di pintu, maka dari itu Ai sadar diri untuk mundur perlahan dan menutup pintu. Begitu pintu di tutup begitu pula air matanya jatuh, dadanya yang begitu sesak.

Ai turun kebawa dengan senyum yang indah diwajah nya seakan - akan tidak terjadi apa - apa

"Loh Ai udah turun? Al nya mana? jadi pergi? tanya Alya melihat Ai turun sendiri tanpa ada anak nya di belakang gadis itu

"Al lagi nugas Mi, gak enak kalo ganggu nanti kalo udah selesai kita baru pergi "

"Yasudah kalau gitu ini kasih bunda bantu icip yaa, mami baru selesai buat kue pake resep baru, semoga suka yaa" ucap Alya memberikan kotak kue kepada Ai.

Sampai dirumah Ai tidak menemukan bunda nya, dia meletakkan kotak kue itu di meja makan, dengan langkah yang berat dirinya naik menuju kamar nya. Hati nya sakit melihat keintiman Al dengan Clarisa, mereka sudah resmi pacaran kah? apakah nanti dirinya masih di prioritaskan oleh lelaki itu?

Entah lah , kepala Ai berdenyut memikirkan semua itu, perlahan dirinya merakan bauanyir dari hidung nya . " Lagi kah ? " dia sudah lelah dengan hidup nya, dengan darah masih terus mengalir yang kadang tanpa mengerti situasi


Jangan lupa Vote yaa, tandai kalau ada typo

Terimakasih

#SusiL

FriendZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang